9 Buah untuk Pengapuran Tulang yang Bisa Redakan Gejala

Penderita osteoarthritis bisa mengonsumsi buah untuk pengapuran tulang untuk membantu meredakan gejala serta menjaga kesehatan tulang. Foto: Pexels.com

Osteoarthritis atau pengapuran tulang adalah penyakit radang sendi yang ditandai dengan terjadinya kerusakan pada tulang rawan. Kondisi ini bisa ditangani dengan berbagai macam perawatan, termasuk mengonsumsi buah untuk pengapuran tulang.

Buah untuk pengapuran tulang adalah berbagai jenis buah yang bisa membantu meredakan gejala serta menjaga kesehatan tulang. Sebagian jenis buah tersebut bisa menangkal radikal bebas yang dapat memperburuk penyakit pengapuran tulang.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis buah yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita osteoarthritis. Simak ulasan mengenai buah untuk pengapuran tulang di bawah ini.

Buah untuk Pengapuran Tulang

Osteoarthritis merupakan jenis peradangan sendi kronis yang terjadi akibat adanya kerusakan pada tulang rawan. Hal ini menimbulkan berbagai macam gejala, seperti nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan.

Osteoarthritis termasuk penyakit yang sukar untuk disembuhkan. Namun, terdapat beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala, mencegah kondisi menjadi lebih buruk, dan lain-lain.

Mengutip dari jurnal Dietary Fruits and Arthritis oleh Arpita Basu, dkk, konsumsi buah tertentu bisa membantu meringankan gejala osteoarthritis serta mencegah gejalanya menjadi lebih parah. Berikut jenis-jenis buah untuk pengapuran tulang.

1. Jeruk

Jeruk adalah buah-buahan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya untuk menjaga kesehatan tulang.

Jeruk terkenal dengan kandungan vitamin C yang dapat mendukung pembentukan tulang rawan. Selain itu, jeruk juga kaya akan kalium yang dapat mendukung kepadatan mineral dalam tulang serta magnesium yang menjaga kesehatan tulang.

Penderita penyakit pengapuran tulang juga bisa mengonsumsi jus jeruk yang diperkaya dengan kandungan karotenoid untuk menghasilkan perubahan positif dalam aktivitas tulang.

2. Raspberry

Raspberry adalah salah satu buah untuk pengapuran tulang yang baik untuk dikonsumsi penderitanya. Raspberry mengandung senyawa karotenoid yang mampu mengurangi peradangan pada tubuh.

Selain itu, raspberry juga mengandung vitamin C yang tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang, tetapi juga bisa menangkal radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif yang dapat memperburuk gejala osteoarthritis.

3. Alpukat

Salah satu buah untuk pengapuran tulang adalah buah alpukat. Foto: Pexels.com

Menambahkan alpukat ke dalam menu masakan harian bisa menjadi cara yang tepat untuk mendukung kesehatan tulang. Alpukat terkenal dengan kandungan nutrisinya yang bermanfaat untuk kesehatan, termasuk kesehatan tulang.

Salah satu nutrisi yang terdapat dalam alpukat adalah boron, yakni nutrisi yang membantu penyerapan magnesium dalam tubuh. Boron juga bisa meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh yang baik untuk kesehatan tulang.

4. Plum

Plum adalah jenis buah yang terkenal dengan manfaatnya untuk kesehatan usus. Namun, buah plum juga memiliki kandungan yang bisa bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang.

Plum mengandung fenolik alami yang memainkan peran positif dalam kesehatan tulang. Mengonsumsi plum bisa mendukung pembentukan tulang serta menghentikan kerusakan tulang. Kegunaan dari buah plum ini bisa dimanfaatkan untuk penderita osteoarthritis untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada tulang rawan.

5. Aprikot

Buah untuk pengapuran tulang selanjutnya adalah aprikot. Aprikot termasuk jenis buah yang kaya akan kandungan antioksidannya yang bisa menangkal radikal bebas yang dapat memperburuk gejala radang sendi.

Tak hanya itu, aprikot juga mengandung quercetin yang memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan serta meringankan rasa nyeri akibat gangguan osteoarthritis.

6. Stroberi

Stroberi termasuk jenis buah yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita osteoarthritis. Buah ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan dalam tubuh, termasuk osteoarthritis.

Stroberi kaya akan kandungan polifenol yang dapat membantu melindungi kesehatan tulang. Buah stroberi juga mengandung vitamin C yang dapat mendukung kesehatan tulang rawan serta menjaga tulang dari radikal bebas.

7. Blewah

Contoh buah untuk pengapuran tulang adalah blewah. Foto: Pexels.com

Buah blewah adalah buah yang banyak mengandung air, sehingga banyak dimanfaatkan untuk kesehatan sistem pencernaan. Di samping itu, buah blewah juga memiliki manfaat yang menguntungkan untuk kesehatan tulang.

Blewah mengandung senyawa beta karoten yang mengurangi terjadinya pengikisan pada tulang. Kandungan ini juga bisa menjaga kepadatan mineral dalam tulang.

Selain itu, beta karoten juga mengurangi risiko terjadinya patah tulang. Meskipun belum terdapat penelitian terkait manfaat buah blewah untuk osteoarthritis, penderita bisa mengonsumsi buah ini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada tulang yang lebih parah.

8. Delima

Delima adalah jenis buah yang baik untuk dikonsumsi penderita osteoarthritis. Delima terbukti efektif dapat menjaga kesehatan tulang dengan baik.

Delima mengandung polifenol, yakni senyawa antioksidan yang dapat membantu pembentukan dan regenerasi tulang yang menyebabkan tulang menjadi lebih kuat dan mengurangi risiko degenerasi tulang. Buah delima juga bisa menurunkan peradangan dan stres oksidatif pada penderita osteoarthritis dan penyakit tulang lainnya.

9. Kiwi

Contoh buah untuk pengapuran tulang lainnya adalah kiwi. Kiwi adalah buah yang mengandung banyak nutrisi penting bagi kesehatan tulang, seperti folat, magnesium, vitamin A, vitamin C, dan vitamin K.

Buah kiwi mampu mendukung pertumbuhan tulang, membantu tulang menjadi lebih kuat dan sehat, serta mengurangi risiko patah tulang. Buah kiwi jga bersifat antiinflamasi yang bisa menurunkan peradangan dan nyeri pada penderita osteoarthritis.

Pantangan untuk Penderita Pengapuran Tulang

Dalam perawatan osteoarthritis, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari pengidap pengapuran tulang. Beberapa di antaranya, yaitu:

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(SAI)