Konten Media Partner

9 Cara Mengatasi Sakit Ulu Hati Tanpa Obat dengan Efektif

21 Oktober 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakit ulu hati adalah keluhan yang biasa dirasakan oleh penderita asam lambung. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sakit ulu hati adalah keluhan yang biasa dirasakan oleh penderita asam lambung. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sakit ulu hati adalah kondisi yang bisa terjadi akibat banyak faktor. Kondisi ini bisa ditangani dengan cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat.
ADVERTISEMENT
Nyeri atau sakit ulu hati adalah gangguan yang menyebabkan rasa sakit pada dada bagian tengah. Kondisi ini biasanya ditangani dengan pemberian obat ataupun perawatan rumahan lainnya.
Ada berbagai macam cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat, mulai dari mengatur pola makan, mengonsumsi obat herbal, hingga pengobatan alternatif. Cara-cara tersebut bisa membantu meredakan nyeri pada ulu hati dan mengurangi gejala lainnya.
Untuk mengetahui cara mudah mengatasi nyeri ulu hati tanpa obat, simak penjelasan di bawah ini.

Sakit Ulu Hati Pertanda Apa?

Nyeri ulu hati biasanya merupakan pertanda ketika isi perut kembali ke kerongkongan atau saluran pencernaan bagian atas. Kondisi ini dikenal sebagai refluks asam.
Refluks asam terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah tidak menutup dengan rapat. Hal ini menyebabkan asam lambung atau isi perut kembali naik.
ADVERTISEMENT
Kembalinya asam lambung ke atas dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagian atas yang menimbulkan rasa sakit pada bagian ulu hati. Gangguan ini dikenal dengan gastroesophageal reflux disease atau GERD.
Beberapa kondisi bisa meningkatkan faktor risiko untuk terkena penyakit GERD. Mengutip dari jurnal Heartburn Risk Factors, Knowledge, and Prevention Strategies oleh Susan A. Oliveira, ScD, MPH, berikut faktor risikonya:
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Sakit Ulu Hati Tanpa Obat

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri ulu hati tanpa obat, yaitu:

1. Mengunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet dipercaya dapat mengurangi rasa sakit ulu hati. Mengutip dari studi The Effect of Chewing Sugar-Free Gum on Gastroesophageal Reflux oleh R Moazzez, dkk, mengunyah permen karet selama 15-30 menit terbukti efektif untuk menurunkan gejala nyeri ulu hati.
Mengunyah permen karet dapat merangsang produksi air liur. Air liur dapat menetralkan asam lambung yang ada pada saluran pencernaan bagian atas. Cobalah mengunyah permen karet bebas gula untuk mengatasi sakit ulu hati.

2. Minum Campuran Soda Kue

Soda kue bisa dimanfaatkan untuk mengatasi sakit pada bagian ulu hati. Soda kue bisa meredakan rasa nyeri ulu hati dan menetralkan asam lambung.
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi sakit ulu hati dengan soda kue sangatlah mudah. Cukup campurkan satu sendok teh dengan segelas air dan meminumnya secara perlahan.

3. Minum Teh Jahe

Minum teh jahe adalah salah satu cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat dengan efektif. Foto: Pexels.com
Minum teh jahe adalah salah satu cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat. Mengutip dari National Center for Complementary and Integrative Health, jahe merupakan bahan alami yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk penyakit asam lambung.
Jahe mengandung senyawa bersifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan dan mengurangi gejala mual serta nyeri ulu hati akibat refluks asam.
Jahe bisa dikonsumsi sebagai teh herbal, yakni dengan memanaskan air panas dengan beberapa potong jahe dan menambahkan madu untuk pemanis alami. Konsumsilah teh jahe segelas untuk meredakan nyeri ulu hati.
ADVERTISEMENT

4. Gunakan Cuka Sari Apel

Cuka sari apel bisa menjadi obat untuk mengurangi rasa sakit pada ulu hati. Cuka sari apel juga bisa membantu sistem pencernaan menjadi lebih lancar.
Cobalah tambahkan 1 sendok makan cuka sari apel pada segelas air lalu campurkan hingga merata. Minumlah campuran tersebut setelah makan untuk mengurangi rasa nyeri pada ulu hati.

6. Minum Suplemen Licorice

Ekstrak licorice bisa menjadi obat herbal yang bisa menurunkan gejala nyeri ulu hati. Dikutip dari jurnal Glycyrrhiza glabra (Licorice) oleh Michael T. Murray, ND, akar licorice bisa membantu meningkatkan lapisan lendir pada bagian tenggorokan.
Hal ini bisa membantu untuk mengobati kerongkongan yang teriritasi. Dengan begitu, rasa nyeri pada bagian ulu hati pun akan mereda secara perlahan.
Penderita hipertensi perlu membatasi asupan licorice karena bahan ini bisa meningkatkan tekanan darah.
ADVERTISEMENT

7. Menghindari Makanan dan Minuman Pemicu

Salah satu cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat adalah menghindari makanan dan minuman pemicu rasa nyeri pada bagian ulu hati. Foto: Pexels.com
Terdapat beberapa jenis makanan yang bisa memicu rasa nyeri pada bagian ulu hati. Selama pengobatan nyeri ulu hati, cobalah untuk menghindari makanan dan minuman berikut ini:

8. Konsumsi Makanan dan Minuman dengan Sifat Antasida

Antasida adalah jenis obat yang bekerja dengan meredakan nyeri ulu hati dan menetralkan asam lambung. Ada beberapa makanan yang memiliki fungsi yang sama dengan obat antasida.
Makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk menetralkan asam lambung dan meredakan nyeri adalah pisang, teh, susu tanpa lemak, yoghurt bebas lemak, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

9. Berbaring dengan Posisi Tubuh Bagian Atas Lebih Tinggi

Berbaring bisa membuat sakit ulu hati menjadi lebih parah. Untuk membantu penderitanya meredakan sakit dan beristirahat, cobalah untuk berbaring pada bagian atas lebih tinggi.
Tambahkan bantal pada bagian kepala, leher, hingga punggung, sehingga bagian atas tubuh menjadi lebih tinggi. Posisi ini dapat membantu mengurangi nyeri ulu hati.
Itulah cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat. Jika cara-cara di atas tidak membantu untuk meredakan nyeri, cobalah minum obat untuk mengatasi asam lambung, seperti obat antasida, H2 blocker, dan obat penghambat pompa proton.
Apabila sakit ulu hati berlangsung selama 3 minggu atau lebih dan membuat penderita sulit untuk makan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SAI)