Konten Media Partner

9 Syarat Donor Darah yang Perlu Diketahui Calon Pendonor

8 Agustus 2022 19:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melakukan donor darah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melakukan donor darah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Donor darah adalah kegiatan menyumbangkan darah untuk orang lain yang membutuhkan. Darah yang disumbangkan umumnya disimpan di bank darah agar dapat digunakan ketika dibutuhkan orang lain.
ADVERTISEMENT
Pada kenyataannya, donor darah memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi yang menerima darah, tapi bagi pendonor itu sendiri. Mengutip National Health Service Blood Donation, beberapa manfaat donor darah bagi pendonor, antara lain:
Donor darah merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan keselamatan, kesehatan, dan nyawa, baik bagi pendonor dan juga resipien (penerima donor). Sebab itu, dibutuhkan kehati-hatian, baik sebelum, sesaat, maupun setelah proses pengambilan darah berakhir.
Pada dasarnya, semua orang sehat bisa mendonorkan darahnya. Namun, tetap saja ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghindari terjadinya masalah kesehatan bagi pendonor.
ADVERTISEMENT

Syarat Donor Darah yang Perlu Diketahui Calon Pendonor

Secara umum, syarat donor darah yang utama adalah pendonor harus dalam keadaan sehat. Tentunya, kategori sehat ini termasuk sehat secara jasmani dan rohani (donor darah dilakukan secara sadar tanpa paksaan). Adapun beberapa syarat donor darah adalah sebagai berikut.

1. Berumur 17 hingga 65 tahun

Batasan umur minimal pendonor adalah 17 tahun. Pada umur ini, perkembangan tubuh seseorang telah sempurna, sehingga tidak akan mengganggu sistem kerja tubuh jika mendonorkan darahnya.
Batas maksimal umur pendonor adalah 60 tahun, jika yang bersangkutan baru pertama kali mendonorkan darah. Namun, jika yang bersangkutan pernah mendonorkan darah sebelumnya, maka usia maksimal baginya adalah 65 tahun.

2. Dalam Keadaan Sehat

Menurut World Health Organization (WHO), kondisi sehat bagi calon pendonor darah adalah kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kulit lengan pendonor di daerah tempat pengambilan darah harus dalam keadaan sehat tanpa adanya kelainan.
Ilustrasi melakukan donor darah. Foto: Unsplash

3. Kriteria Berat Badan

Berat badan ideal bagi calon pendonor adalah:
Jika berat badan calon pendonor kurang dari berat minimal tersebut, yang bersangkutan akan ditolak untuk mendonorkan darahnya. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan sistem kerja tubuh yang bersangkutan jika tetap mendonorkan darahnya.

4. Suhu Tubuh Normal

Suhu tubuh calon pendonor harus dalam keadaan normal, yaitu antara 36,6 hingga 37,5 derajat celsius.

5. Tekanan Darah Normal

Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat 2 angka, di mana angka yang tinggi didapatkan ketika jantung berkontraksi (sistolik) dan angka yang rendah didapatkan ketika jantung beristirahat di antara pemompaan (diastolik).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut laporan Eighth Joint National Committee (JNC-8), kategori tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.

6. Kadar Hemoglobin Normal

Menurut standar WHO, berikut kadar hemoglobin (Hb) normal bagi pria dan wanita dewasa:
Penting untuk diketahui calon pendonor darah apabila kadar hemoglobin-nya tidak berada di bawah normal. Kondisi kadar hemoglobin di bawah normal ini dinamakan anemia.
Anemia dapat menyebabkan penderitanya kelelahan, sesak napas, dan pusing. Jika kadar hemoglobin lebih rendah dibandingkan kondisi normal, kemungkinan besar calon pendonor akan ditolak untuk mendonorkan darah.
Ilustrasi pengambilan darah untuk mengecek kadar hemoglobin. Foto: Unsplash

7. Jarak dengan Transfusi Sebelumnya Minimal 3 Bulan

Jarak donor darah minimal 3 bulan setelah sebelumnya melakukan transfusi. Jika melakukan donor darah kurang dari 3 bulan setelah donor terakhir, di mana sel darah merah yang baru belum terbentuk, bisa menimbulkan gejala-gejala anemia pada pendonor. Frekuensi donor darah maksimal 5 kali setahun.
ADVERTISEMENT

8. Lulus Pengujian dan Pemeriksaan oleh Dokter

Calon pendonor darah harus mengikuti pengujian dan pemeriksaan yang meliputi:
Tes-tes tersebut umumnya berurutan. Jika calon pendonor gagal pada salah satu tes, selain tidak dapat melanjutkan tes berikutnya, dia juga tidak diperbolehkan mendonor.

9. Memiliki Penyakit Tertentu

Penderita penyakit-penyakit berikut tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya:
ADVERTISEMENT
Selain beberapa penyakit di atas, ada beberapa riwayat penyakit lainnya yang tidak dianjurkan untuk menjadi pendonor darah, seperti pengidap penyakit malaria, penyakit kulit kronis, dan penyakit tukak lambung akut.
Bagi wanita, ada beberapa kondisi khusus yang tidak dianjurkan untuk mendonorkan darah, yaitu ketika sedang hamil dan sedang menyusui. Wanita dapat mendonorkan darahnya dalam jangka 6 bulan setelah melahirkan apabila memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)