Konten Media Partner

Ambroxol: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping

8 Agustus 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Ambroxol. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Ambroxol. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ambroxol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah pada saluran pernapasan, seperti emfisema, bronkitis, dan asma. Obat ini termasuk ke dalam kelompok obat mukolitik atau pengencer dahak.
ADVERTISEMENT
Mengutip An Overview of Efficacy and Aafety of Ambroxol for the Treatment of Acute and Chronic Respiratory Diseases with a Special Regard to Children oleh Ahmad Kantar, dkk. (2020), obat mukolitik bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan sehingga dapat dikeluarkan dengan mudah.
Ambroxol termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Di bagian indikasi disebutkan bahwa Ambroxol dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Ambroxol

Ambroxol merupakan obat untuk mengencerkan lendir pada saluran napas. Menurut National Health Service of United Kingdom, obat ini bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida sehingga dahak yang menyumbat saluran pernapasan menjadi lebih encer.
ADVERTISEMENT
Ambroxol sering digunakan sebagai pengobatan batuk berdahak. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan sebagai pereda nyeri untuk sakit tenggorokan.
Ambroxol tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Obat ini dapat dikonsumsi sesudah makan. Sebagai obat keras, penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter dan panduan informasi yang tertera di label kemasan.

Kandungan dan Kegunaan Ambroxol

Ambroxol merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Ambroxol dikenal juga dengan nama Ambroxol HCl.
Ilustrasi penderita batuk berdahak. Foto: Unsplash
Sebuah studi Safety and Usage Pattern of an Over-the-counter Ambroxol Cough Syrup: A Community Pharmacy-based Cohort Study oleh M. Schulz (2009) menyebutkan, obat ini diklasifikasikan sebagai agen mukolitik untuk mengatasi gangguan saluran napas akut dan kronis, seperti:
ADVERTISEMENT

1. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir dari trakea dan saluran bronkus. Ada dua jenis penyakit bronkitis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Bronkitis akut ditandai dengan demam serta batuk dengan dahak kekuningan. Sementara bronkitis kronis ditandai dengan batuk yang berkepanjangan dan mengeluarkan dahak yang banyak.

2. Asma Bronkial

Asma bronkial adalah suatu gangguan pernapasan akibat peradangan pada saluran pernapasan (bronkus). Peradangan ini terjadi karena produksi lendir yang berlebihan pada paru-paru.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau kesulitan bernapas. Selain itu, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain, seperti nyeri dada, batuk berdahak, dan mengi.

3. Emfisema

Emfisema adalah penyakit berupa membengkaknya alveolus yang mengakibatkan paru-paru akan menggembung, sehingga sulit bernapas. Gejala awal dari emfisema meliputi batuk, sesak napas, dan meningkatnya produksi lendir pada saluran pernapasan.
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Ambroxol

Sebagai golongan obat keras, penggunaan Ambroxol harus sesuai petunjuk dokter. Berikut anjuran dosis dan aturan pakai Ambroxol secara umum:
Jika ingin mengonsumsi Ambroxol, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti anafilaksis (syok akibat reaksi alergi yang berat) dan pembengkakan wajah.
Ilustrasi mengonsumsi Ambroxol. Foto: Unsplash

Kontraindikasi Ambroxol

ADVERTISEMENT
Sebelum mengonsumsi Ambroxol, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:

Efek Samping Ambroxol

Ambroxol umumnya memiliki efek samping ringan. Mengutip Analogue-based Drug Discovery oleh Janos Fischer dan C. Robin Ganellin (2006), beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi Ambroxol, di antaranya:
Pemakaian obat Ambroxol dapat memiliki efek samping yang berbeda bagi setiap orang. Selain itu, penggunaan obat ini juga dapat memicu reaksi alergi, seperi ruam kulit, gatal-gatal, dan jantung berdebar.
ADVERTISEMENT
Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)