Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Amlodipine: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping
5 Agustus 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Amlodipine adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mencegah perburukan yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, gagal jantung, atau angina (nyeri dada). Obat ini termasuk ke dalam golongan calcium channel blockers atau antagonis kalsium.
ADVERTISEMENT
Antagonis kalsium merupakan kelompok obat yang berguna untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kalsium untuk masuk ke dalam sel-sel jantung dan pembuluh darah.
Cara kerja tersebut akan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung serta melemaskan otot pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah akan melebar dan aliran darah menjadi lancar, sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Amlodipine termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Di bagian indikasi disebutkan bahwa Amlodipine dapat dikonsumsi oleh anak-anak berusia 6-17 tahun dan orang dewasa dengan dosis sesuai.
Pengertian Amlodipine
Amlodipine merupakan obat antihipertensi yang dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dikutip dari National Health Service of United Kingdom, obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot pembuluh darah sehingga jantung tidak perlu memompa terlalu keras.
ADVERTISEMENT
Efeknya, pembuluh darah akan melebar, sehingga meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, serta terjadi penurunan tekanan darah. Jika dikonsumsi secara teratur, Amlodipine dapat mengontrol tekanan darah serta membantu meredakan nyeri dada pada kondisi angina.
Amlodipine tersedia dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sebaiknya, obat ini dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
Kandungan dan Kegunaan Amlodipine
Amlodipine termasuk obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Amlodipine dikenal juga dengan nama lain, seperti Amlodipine Besylate.
Menurut penelitian Amlodipine in Hypertension: A First-line Agent with Efficacy for Improving Blood Pressure and Patient Outcomes oleh Hassan Fares, dkk. (2016), obat ini diklasifikasikan sebagai antagonis kalsium yang dapat mengatasi tekanan darah tinggi, mencegah nyeri dada, hingga menurunkan frekuensi serangan angina.
ADVERTISEMENT
Selain menurunkan tekanan darah, mengonsumsi Amlodipine bagi penderita hipertensi dapat membantu mencegah penyakit jantung dan stroke di masa mendatang. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi nyeri dada yang disebabkan oleh angina.
Anjuran Dosis Amlodipine
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Amlodipine harus sesuai petunjuk dokter. Berikut anjuran dosis dan aturan pakai Amlodipine secara umum:
Jika ingin mengonsumsi Amlodipine, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti hiperplasia gingival (bengkak pada gusi), keram otot, hingga hipotensi berat.
Kontraindikasi Amlodipine
ADVERTISEMENT
Sebelum mengonsumsi Amlodipine, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
Efek Samping Amlodipine
Mengutip artikel ilmiah berjudul Amlodipine oleh Kishen G. Bulsara (2022), Amlodipine memiliki beberapa efek samping yang dapat muncul, di antaranya:
Pemakaian obat Amlodipine umumnya memiliki efek samping yang berbeda bagi masing-masing orang. Selain itu, penggunaan obat ini juga dapat mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
ADVERTISEMENT
Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)