Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Apa Bahaya Penyakit OCD? Berikut Penjelasannya
3 Agustus 2022 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Obsessive compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif merupakan salah satu gangguan mental yang bisa saja bersifat berbahaya pada tahap tertentu. Ada beberapa bahaya penyakit OCD yang bisa dialami oleh penderita penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu di contohnya adalah penderita OCD bisa mengalami gangguan kesehatan . Misalnya, dermatitis apabila penderita OCD melakukan suatu tindakan secara kompulsif, yakni akibat kebiasaan mencuci tangan berkali-kali.
Apa Itu OCD?
Dalam jurnal Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition terbitan American Psychiatric Association, secara umum, penyakit OCD adalah penyakit mental yang menyebabkan penderitanya akan melakukan tindakan obsesif dan kompulsif.
Obsesif didefinisikan sebagai perilaku yang didasari oleh pikiran, dorongan, atau impuls yang tidak diinginkan serta mengganggu sehingga memicu rasa cemas. Pikiran obsesif cenderung memiliki tema, seperti:
Berbeda dengan obsesif, kompulsif merupakan perilaku yang berulang yang perlu dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Apa Gejala OCD?
OCD akan menimbulkan gejala-gejala tertentu. Biasanya gejala pada OCD dibedakan menjadi dua, yakni gejala obsesif dan gejala kompulsif.
Gejala Obsesif
Gejala obsesif bisa berupa:
Gejala Kompulsif
Gejala penyakit OCD yang bersifat kompulsif adalah:
Apa Bahaya Penyakit OCD?
Penyakit OCD sebenarnya tidak membahayakan nyawa penderitanya secara langsung. Namun, beberapa gejala yang ditimbulkan OCD bisa mengancam nyawa, seperti keinginan untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Penyakit OCD bisa menurunkan kualitas hidup seseorang karena gangguan ini bisa menghambat berbagai macam aktivitas sehari-hari bahkan menghancurkan relasi sosial penderitanya.
Selain itu, ada sejumlah masalah lain yang diakibatkan oleh gangguan obsesif-kompulsif, yakni di antaranya:
Bahaya-bahaya di atas bisa menurunkan kualitas hidup penderita OCD. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan dan perawatan yang tepat.
Dikutip dari artikel ilmiah Obsessive-Compulsive Disorder karya Dan J Stein, dkk, penanganan dan perawatan OCD yang efektif adalah terapi perilaku kognitif, operasi bedah saraf (jika dibutuhkan), terapi obat, dan lain-lain untuk membantu mengontrol timbulnya gejala.
ADVERTISEMENT
OCD hanya bisa dibantu untuk meredakan gejalanya dan tidak bisa disembuhkan secara total sebab bisa bertahan selama bertahun-tahun atau seumur hidup.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)