Konten Media Partner

Apa Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis? Berikut Jawabannya

16 September 2022 9:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bakteri penyebab sifilis. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri penyebab sifilis. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah jenis bakteri yang berasal kelompok Spirochaeta.
ADVERTISEMENT
Bakteri penyebab penyakit sifilis bisa menular melalui kontak seksual. Setelah terjadi infeksi, penyakit ini akan memunculkan sejumlah gejala yang mana dapat mengganggu aktivitas penderitanya.
Sebagian besar kasus sifilis dapat diobati. Penyakit sifilis tidak bisa diabaikan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.

Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis

Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah Treponema pallidum. Foto: Unsplash.com
Mengutip dari jurnal Syphilis oleh Rosanna W, dkk, sifilis merupakan jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah Treponema pallidum.
Treponema pallidum adalah bakteri anggota filum Spirochaeta yang berbentuk spiral. Terdapat empat subspesies dari bakteri Treponema pallidum yang sudah ditemukan, yaitu Treponema pallidum pallidum, Treponema pallidum pertenue, Treponema pallidum carateum, dan Treponema pallidum endemicum. Di antara spesies tersebut, Treponema pallidum pallidum adalah jenis bakteri yang banyak menyebabkan penyakit sifilis.
ADVERTISEMENT
Bakteri ini umumnya menular melalui kontak seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui sel epitel.
Menurut Patrick French dalam jurnal Syphilis, masa inkubasi penyakit sifilis adalah 2-3 minggu. Rata-rata gejala awal penyakit sifilis muncul pada hari ke-21 setelah terjadinya infeksi.
Sifilis tidak hanya terjadi akibat aktivitas seksual, tetapi juga bisa menular melalui kontak kulit dengan luka yang diakibatkan oleh infeksi bakteri penyebab penyakit sifilis. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi yang ada dalam kandungan.
Tanpa pengobatan, sifilis bisa merusak sejumlah organ vital dalam tubuh, seperti jantung, otak, indra penglihatan dan pendengaran, dan lain-lain. Oleh karena itu, segera lakukan tindakan pencegahan sebelum sifilis berkembang menjadi lebih serius.
ADVERTISEMENT

Gejala Penyakit Sifilis

Setelah infeksi terjadi, penyakit sifilis akan menimbulkan sejumlah gejala. Gejala sifilis berkembang secara bertahap dan setiap tahapan memiliki gejala yang berbeda.
Berikut adalah sejumlah gejala yang muncul setelah infeksi bakteri penyebab penyakit sifilis.

Sifilis Primer

Sifilis primer adalah tahap awal setelah terjadinya infeksi. Biasanya, tahapan ini terjadi 2-90 hari setelah terjadinya infeksi.
Gejala awal sifilis primer adalah munculnya luka kecil yang disebut chancre. Luka biasanya muncul di tempat bakteri penyebab penyakit sifilis masuk ke dalam tubuh.
Sebagian besar luka muncul di daerah mulut, alat kelamin, ataupun rektum. Luka cenderung tidak menyebabkan rasa sakit, sehingga mungkin penderita tidak mengenali gejala tersebut.

Sifilis Sekunder

Sifilis sekunder adalah tahapan kedua setelah sifilis primer. Sifilis terjadi pada masa 1-6 bulan setelah infeksi terjadi.
ADVERTISEMENT
Gejala yang timbul berupa munculnya ruam kulit pada bagian telapak kaki maupun telapak tangan. Gejala lain juga bisa muncul, termasuk:

Sifilis Laten

Jika tidak diobati pada tahapan primer dan sekunder, sifilis akan berkembang menjadi sifilis laten. Pada tahapan ini, gejala sifilis primer dan sekunder hilang dan tidak ada gejala apa pun yang dirasakan oleh penderita.
Hal ini menyebabkan bakteri yang ada dalam tubuh menjadi tidak aktif. Ketika kembali aktif, bakteri penyebab penyakit sifilis bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih serius.

Sifilis Tersier

Tahapan akhir dari penyakit sifilis adalah sifilis tersier. Menurut Patrick O'Byrne dalam artikel ilmiah yang berjudul Syphilis, terdapat 14-40% kasus orang dengan sifilis yang mencapai tahapan sifilis tersier.
ADVERTISEMENT
Tahapan sifilis tersier terjadi pada 1-10 tahun setelah infeksi awal terjadi. Tahapan ini menyebabkan penderita mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti:

Pengobatan Penyakit Sifilis

Pengobatan penyakit sifilis dilakukan dengan pemberian obat antibiotik. Foto: Unsplash.com
Sifilis didiagnosis dengan melakukan berbagai jenis tes skrining. Tes skrining sifilis dilakukan dengan cara:
Jika seseorang positif sifilis, dokter akan memperkirakan tahapan yang dialami oleh penderita. Setiap tahapan memiliki penanganan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada tahapan sifilis primer dan sekunder, penyakit ini mudah disembuhkan. Jenis obat yang mungkin diresepkan untuk penderita sifilis adalah penisilin.
Penisilin adalah obat antibiotik yang dapat membunuh organisme atau bakteri penyebab penyakit sifilis. Apabila penderita memiliki alergi terhadap penisilin, dokter mungkin akan menyarankan antibiotik lain.
Pengobatan yang direkomendasi pada sifilis laten tahap awal adalah suntikan antibiotik penisilin. Jika bakteri penyebab penyakit sifilis tak kunjung hilang, dokter mungkin akan memberikan dosis tambahan.
Selama pengobatan sifilis dilakukan, penderita dianjurkan untuk menghindari hubungan seks, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi lainnya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)