Konten Media Partner

Ardium: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

12 Agustus 2022 19:25 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 14 September 2023 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Ardium. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Ardium. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ardium obat apa? Ardium adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati wasir kronik dan akut agar tidak terjadi pembengkakan pada pembuluh darah vena dan anus. Obat ini juga digunakan untuk mengurangi varises atau pelebaran pembuluh darah di kaki.
ADVERTISEMENT
Ardium mengandung kombinasi zat flavonoid murni yang telah dimikronisasi, yaitu diosmin dan hesperidin. Diosmin dan hesperidin merupakan bahan kimia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan biasa ditemukan di dalam buah sitrus, seperti jeruk dan lemon.

Pengertian Ardium

Ilustrasi obat Ardium. Foto: Pexels
Ardium merupakan golongan obat herbal, yaitu obat yang berasal dari bahan tumbuhan. Obat ini digunakan untuk membantu mengobati gangguan peredaran darah, seperti wasir kronik dan akut, varises, dan perdarahan di mata atau gusi.
Ardium mengandung senyawa aktif flavonoid yang berperan sebagai agen phlebotonic. Menurut jurnal Phlebotonics for Venous Insufficiency oleh M. J. Martinez, phlebotonic merupakan agen untuk memperbaiki peredaran darah vena dengan meningkatkan tonus pembuluh darah dan menstabilkan permeabilitas kapiler.
Ardium tersedia dalam bentuk sediaan obat tablet. Obat ini sebaiknya dikonsumsi bersama makanan supaya penyerapan obat lebih maksimal.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Ardium

Ilustrasi obat Ardium berasal dari esktrak sitrus seperti jeruk. Foto: Unsplash
Ardium mengandung micronized purified flavonoid 500 mg dari ekstrak sitrus, seperti jeruk atau lemon. Kandungan dalam Ardium ini setara dengan 90% diosmin (450 mg) dan 10% hesperidin (50 mg).
Obat ini bekerja dengan cara menguatkan dinding pembuluh darah, meningkatkan tonus vena dan drainase limfatik, serta menstabilkan permeabilitas kapiler.
Ardium dapat digunakan untuk mengobati kasus wasir akut dan kronik. Secara klinis, obat ini terbukti mengurangi gejala gatal, perdarahan, keluarnya lendir, serta gejala secara keseluruhan pada penderita wasir.
Kandungan flavonoid yang terdapat dalam Ardium terbukti efektif dalam mengontrol perdarahan dan gatal. Seperti yang sudah disebutkan, flavonoid yang dimikroninasi mengandung diosmin dan hesperidin.
Diosmin merupakan komponen amina biogenik yang didapatkan dengan cara mengonversi hesperidin ke diosmin. Sementara hesperidin adalah ekstrak dari buah sitrus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jurnal Diosmin Isolation Techniques, Determination in Plant Material, and Pharmaceutical Formulations oleh Anna Bogucka, bentuk mikronisasi flavonoid membuat partikel obat memiliki ukuran kurang dari 2 mikrometer.
Dengan ukuran tersebut, maka dapat meningkatkan solubilitas dan absorpsi obat, serta mempercepat durasi kerja obat dalam tubuh.
Ardium termasuk ke dalam golongan obat herbal yang mampu mengatasi sejumlah penyakit akibat gangguan peredaran darah. Dalam artikel ilmiah berjudul Ardium Tablet yang diterbitkan oleh Drug International Limited, beberapa kegunaan obat Ardium, antara lain:

1. Mengobati Wasir

Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran yang terjadi pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Kondisi ini ditandai dengan rasa gatal, nyeri, dan sakit di sekitar anus.
ADVERTISEMENT

2. Mengurangi Varises

Varises adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Kondisi ini ditandai dengan munculnya pembuluh darah yang tampak bengkak atau menonjol di permukaan kulit.
Meskipun termasuk obat herbal, penggunaan Ardium harus sesuai dengan anjuran dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.
Ardium umumnya digunakan sebagai obat tunggal dan tidak diminum bersama obat-obatan lain. Konsultasikan dengan dokter apabila ingin mengombinasikan penggunaan obat ini.
Selain itu, penggunaan obat ini sebaiknya dibarengi dengan pola hidup sehat agar obat dapat bekerja secara maksimal.

Anjuran Dosis Ardium

Ilustrasi konsumsi obat Ardium. Foto: Unsplash
Ardium merupakan obat yang tersedia dalam bentuk tablet. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter dan petunjuk informasi yang tertera pada label kemasan.
ADVERTISEMENT
Dokter akan meresepkan obat Ardium sesuai kondisi pasien. Berikut anjuran dosis dan aturan pakai Ardium secara umum untuk orang dewasa sesuai kondisi penyakitnya.

Dosis Ardium (Penyakit Wasir)

Dosis Ardium (Penyakit Varises)

Cara Mengonsumsi Ardium dengan Benar

Ilustasi konsumsi obat Ardium sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Ardium merupakan golongan obat tradisional yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Adapun cara mengonsumsi Ardium dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Ardium dengan Obat Lain

Ilustrasi Ardium dengan obat-obatan lain. Foto: Pexels
Ardium yang mengandung micronized purified flavonoid dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Dikutip dari National Institutes of Health, berikut adalah beberapa kemungkinan interaksi Ardium dengan obat lain yang perlu diwaspadai.
Sebagai catatan, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Ardium. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Ardium dengan obat-obatan lain.
ADVERTISEMENT

Cara Penyimpanan Ardium

Ilustrasi obat Ardium harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Foto: Pexels
Simpan Ardium pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat Ardium sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Ardium

Ilustrasi konsumsi obat Ardium harus sesuai petunjuk dokter. Foto: Pexels
Penggunaan Ardium harus sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila sedang atau pernah menderita riwayat penyakit tertentu. Obat ini juga sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil dan menyusui.

Peringatan Kehamilan

Belum ada studi klinis terkait keamanan penggunaan Ardium untuk ibu hamil. Oleh sebab itu, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu jika Anda akan mengonsumsi Ardium saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
ADVERTISEMENT

Peringatan Menyusui

Belum diketahui apakah Ardium dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Jika Anda sedang menyusui, jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Efek Samping Ardium

Ilustrasi salah satu efek samping Ardium adalah sakit kepala. Foto: Pexels
Sama seperti obat-obatan lain, Ardium yang mengandung diosmin dan hesperidin memiliki sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi Ardium, di antaranya:
Selain efek samping di atas, penggunaan Ardium juga dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam merah pada kulit, pembengkakan di bibir, wajah, atau kelopak mata, kesulitan bernapas, dan gatal-gatal.
Perlu diperhatikan, tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Namun, jika merasakan efek samping yang tidak kunjung membaik, segera hentikan pemakaian obat. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
ADVERTISEMENT

Penyakit Terkait dengan Ardium

Ilustrasi salah satu penyakit yang bisa diobati dengan Ardium adalah wasir. Foto: Pixabay
Ardium mengandung senyawa flavonoid yang biasa digunakan untuk mengatasi sejumlah kondisi medis terkait dengan peredaran darah dan pembuluh darah. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang dapat diobati dengan Ardium.

1. Varises

ADVERTISEMENT
Varises adalah kondisi ketika pembuluh darah vena mengalami pelebaran dan pembengkakan akibat penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Kondisi ini biasanya terjadi pada kaki.
Dikutip dari Everyday Health, gejala varises meliputi kaki dan tungkai yang terasa berat, nyeri, dan kaku, serta muncul urat-urat halus di betis belakang.
Penggunaan Ardium dapat membantu mengurangi gejala varises tersebut dengan meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi peradangan.

2. Wasir

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di daerah anus dan rektum. Penggunaan Ardium dapat membantu mengurangi gejala wasir, seperti rasa gatal, nyeri, dan perdarahan. Obat ini bekerja dengan meredakan peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah di bagian anus.
ADVERTISEMENT

3. Insufisiensi Vena Kronik

Insufisiensi vena kronik adalah kondisi di mana katup dalam pembuluh vena tidak berfungsi dengan baik, sehingga darah sulit mengalir kembali ke jantung.
Penggunaan Ardium dapat membantu mengatasi kondisi ini dengan memperkuat dinding pembuluh vena, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan).

4. Edema

Edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam jaringan tubuh. Mengutip jurnal Clinical Efficacy of Micronized Purified Flavonoid Fraction (MPFF) in Edema oleh W. Olszewski, kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat yang mengandung micronized purified flavonoid.
Oleh sebab itu, Ardium dapat digunakan untuk membantu mengatasi edema dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan aliran darah, sehingga cairan berlebih dapat dikeluarkan dari tubuh.

5. Sindrom Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome)

Sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome adalah kondisi di mana seseorang merasakan dorongan tidak terkendali untuk menggerakkan kaki, terutama saat istirahat atau tidur.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi kondisi ini, salah satu pengobatan yang bisa dipilih adalah menggunakan obat yang mengandung micronized purified flavonoid.
Menurut VitaSupportMD, senyawa flavonoid tersebut dapat membantu meredakan gejala dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kaki dan mengurangi sensasi tidak nyaman.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)