Berapa Saturasi Oksigen Normal? Berikut Jawaban dan Cara Mengukurnya

Tingkat saturasi oksigen normal menunjukkan bahwa jumlah oksigen dalam darah berada pada tingkat yang pas. Foto: Unsplash.com

Tingkat saturasi oksigen normal perlu diketahui agar bisa menjaga kadar oksigen yang dalam darah. Hal ini penting untuk dilakukan untuk menghindari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan.

Gangguan kesehatan dapat dihindari apabila dalam tubuh terdapat keseimbangan oksigen dalam darah dengan jumlah yang tepat. Hal ini diperlukan agar organ-organ dalam tubuh bisa bekerja dengan maksimal.

Dalam kondisi ini, saturasi oksigen sangatlah dibutuhkan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.

Apa Itu Saturasi Oksigen?

Mengutip dari laman situs Verywell Health, saturasi oksigen adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur berapa banyak oksigen yang terdapat dalam sel darah merah.

Saturasi oksigen juga dapat diartikan sebagai suatu persentase hemoglobin yang dikaitkan dengan oksigen dalam arteri. Persentase ini digunakan untuk mengukur kadar oksigen yang diikat oleh hemoglobin di dalam aliran darah.

Menurut Sondang Manurung dan Zuriati dalam buku Fisioterapi Dada dan Posisi Tripod, perhitungan saturasi oksigen biasanya bergantung pada pergerakan udara, pertukaran gas di alveolus, serta aliran darah.

Kondisi yang Mempengaruhi Saturasi Oksigen

Saturasi oksigen bisa saja dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti gangguan darah, masalah sirkulasi, dan lain-lain. Kondisi tersebut bisa menurunkan tingkat saturasi oksigen dalam tubuh manusia.

Selain itu, terdapat beberapa contoh kondisi lain yang bisa mempengaruhi saturasi oksigen, di antaranya:

Selain kondisi di atas, angka saturasi oksigen juga bisa dipengaruhi oleh hemoglobin dalam tubuh, sirkulasi darah, hingga aktivitas atau kegiatan sehari-hari.

Berapa Saturasi Oksigen Normal?

Dikutip dari buku Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik karya Novi Malisa, dkk, persentase angka saturasi oksigen normal adalah 95-100%. Angka ini perlu dijaga untuk menghindari gangguan kesehatan pada tubuh.

Apabila saturasi oksigen rendah, yaitu di bawah 95%, maka tubuh akan memberikan reaksi berupa:

Cara Menghitung Saturasi Oksigen

Salah satu cara untuk mengukur saturasi oksigen adalah dengan menggunakan oximeter. Foto: Unsplash.com

Mengukur saturasi oksigen sangatlah penting, khususnya bagi pasien yang sedang dalam kondisi yang bisa menurunkan kadar oksigen dalam darah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Ada dua cara yang umumnya dilakukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, yakni dengan menggunakan alat oximeter serta analisis gas darah. Berikut penjelasannya.

1. Menggunakan Oximeter

Penggunaan oximeter adalah cara yang paling umum yang dilakukan untuk mengukur tingkat saturasi oksigen. Oximeter sendiri berbentuk seperti klip yang disematkan di ujung jari atau daun telinga yang dilengkapi dengan sinar inframerah.

Sinar inframerah akan dipantulkan dari darah yang dibantu dengan sensor untuk membaca panjang gelombangnya. Hasil pengukurannya pun akan muncul pada layar dalam hitungan detik.

2. Analisis Gas Darah

Analisis gas darah adalah cara yang dinilai lebih akurat untuk menghitung saturasi dalam darah dibandingkan dengan penggunaan oximeter. Analisis ini juga hanya bisa dilaksanakan oleh tenaga medis profesional.

Analisis gas darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari beberapa bagian tubuh, seperti pergelangan tangan, lipatan siku, atau lipatan paha menggunakan cairan antiseptik.

Sampel darah yang telah diperoleh kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Biasanya, waktu analisis gas darah memakan waktu 10 menit untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Darah

Apabila tingkat saturasi oksigen dalam darah rendah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum mendapatkan perawatan medis. Berikut adalah langkah-langkah untuk menaikkan kadar oksigen dalam darah:

Demikian penjelasan seputar saturasi oksigen. Untuk menjaga saturasi oksigen tetap normal, mulailah untuk rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, istirahat secukupnya, dan meninggalkan gaya hidup yang buruk bagi kesehatan.

(SAI)