Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Captopril: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping
9 Agustus 2022 14:18 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Captopril adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) serta meningkatkan persediaan darah dan oksigen ke jantung. Obat ini termasuk ke dalam golongan Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor atau penghambat enzim pengubah angiotensin (EPA).
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian Captopril Improves Hypertension-Related Inflammatory Heart Process oleh Zambrano Sevilla (2010), obat ini bekerja dengan cara menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2. Angiotensin adalah hormon yang berperan dalam penyempitan pembuluh darah.
Cara kerja tersebut akan membantu melebarkan pembuluh darah. Dengan begitu, aliran darah menjadi lebih lancar dan jantung dapat memompa darah lebih efisien, sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Seperti yang diketahui, penurunan tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Captopril juga bisa digunakan dalam pengobatan pascaserangan jantung atau penyakit ginjal akibat diabetes.
Captopril termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Di bagian indikasi disebutkan bahwa Captopril dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa dengan dosis sesuai.
ADVERTISEMENT
Pengertian Captopril
Captopril merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi, gagal jantung kongesti, dan penyakit ginjal akibat diabetes.
Menurut National Institute for Health and Care Excellence, Captopril bekerja dengan cara melemaskan otot pembuluh darah sehingga jantung dapat memompa darah secara efisien. Akibatnya, pembuluh darah akan melebar, sehingga meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, serta menurunkan tekanan darah.
Captopril tersedia dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi satu jam sebelum makan. Sebaiknya, obat ini dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
Kandungan dan Kegunaan Captopril
Captopril merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Sediaan obat ini berbentuk tablet dan tersedia dengan komposisi Captopril 12,5 mg, 25 mg, atau 50 mg.
ADVERTISEMENT
Sebagai obat antihipertensi, Captopril dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.
Menurut penelitian Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors (ACEI) oleh Linda L. Herman, dkk. (2022), obat ini bekerja dengan cara menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah). Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah.
Anjuran Dosis Captopril
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Captopril harus sesuai petunjuk dokter. Berikut anjuran dosis dan aturan pakai Captopril sesuai kondisi pasien:
Dosis Captopril (Hipertensi Ringan hingga Sedang)
ADVERTISEMENT
Dosis Captopril (Hipertensi Berat)
Dosis Captopril (Gagal Jantung)
Dosis Captopril (Nefropati Diabetik)
Jika ingin mengonsumsi Captopril, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti neutropenia, trombositopenia, dan anemia.
Kontraindikasi Captopril
Sebelum mengonsumsi Captopril, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Efek Samping Captopril
Sama seperti obat-obatan lainnya, Captopril memiliki sejumlah efek samping bisa terjadi. Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi Captopril, di antaranya:
Pemakaian obat Captopril dapat memiliki efek samping yang berbeda bagi setiap orang. Selain itu, penggunaan obat ini juga dapat memicu reaksi alergi pada kulit, hipotensi, dan nyeri dada.
Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)