Cara Menghilangkan Bau Badan dengan Bahan Alami

Konten Media Partner
29 Desember 2022 12:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagaimana cara menghilangkan bau badan? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana cara menghilangkan bau badan? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menghilangkan bau badan? Seperti yang diketahui, bau badan yang menyengat akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk diri sendiri dan orang lain. Penyebab terjadinya bau badan kerap dihubung-hubungkan dengan keringat.
ADVERTISEMENT
Padahal, tidak sepenuhnya keringat yang menjadi penyebab bau badan. Melainkan hasil campuran keringat dan bakteri yang berujung pada asam dengan aroma yang tidak sedap.
Ingin tahu lebih lengkap bagaimana cara menghilangkan bau badan yang tidak sedap? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Penyebab Bau Ketiak Menyengat

Penyebab-penyebab bau ketiak menyengat. Foto: Unsplash
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, keringat bukan menjadi penyebab utama terjadinya bau badan pada tubuh seseorang. Perlu diketahui, keringat tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Bau tersebut terjadi karena keringat yang sudah tercampur dengan bakteri.
Menurut laman Healthline, bakteri yang menyebabkan bau badan dikenal dengan nama anaerobik. Bakteri ini dapat berkembang biak melalui keringat sebagai medianya. Itu sebabnya, tidak selalu keringat yang dikeluarkan oleh tubuh dapat menyebabkan bau badan.
ADVERTISEMENT
Lebih jelas, berikut adalah faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengeluarkan bau badan, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.

1. Obesitas

Obesitas adalah kondisi ketika lemak menumpuk di dalam tubuh dalam jumlah banyak. Seseorang yang mengidap obesitas cenderung mengeluarkan bau badan tak sedap dibandingkan dengan orang yang memiliki postur tubuh ideal.
Ini karena pengidap obesitas memiliki banyak pori-pori yang tersembunyi di lipatan tubuhnya. Area tersebut biasanya hangat, beruap, dan gelap, sehingga bakteri penyebab bau badan bisa berkembang dengan pesat di sana.

2. Makanan yang dikonsumsi

Penyebab bau ketiak menyengat yang lainnya adalah makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut karena kandungan zat yang ada di dalam makanan. Sebagai contoh, bawang merah, bawang putih, dan kari termasuk ke dalam penyebab bau badan yang paling populer karena kandung rempah-rempahnya yang mengandung zat alisin.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ada juga sayuran yang menjadi penyebab munculnya bau badan, seperti brokoli, kubis, brussels. Sayuran-sayuran tersebut termasuk ke dalam keluarga cruciferous yang ternyata dapat membuat keringat menjadi tidak sedap. Ini karena kandungan sulfur dan sulfida yang terdapat di dalamnya.

3. Gangguan metabolisme

Penyebab lain dari bau badan adalah gangguan metabolisme atau trimethylaminuria. Gangguan metabolisme adalah kondisi di mana tubuh kehilangan kemampuan untuk mencegah hormon trimetilamina yang ditemukan dalam makanan tertentu.
Perlu diketahui, bau badan yang terjadi karena gangguan metabolisme tidak bisa diatasi dengan mandi dan memakai deodoran. Pengidapnya perlu menghindari makanan yang mengandung trimetilamin, mengonsumsi antibiotik, dan menggunakan sabun asam untuk menghilangkan bau tidak sedap.

4. Tiroid

Masalah tiroid juga bisa menjadi penyebab keringat tubuh keluar lebih banyak. Itu sebabnya, pengidap tiroid lebih rentan terhadap bau badan. Menurut Grave’s Disease, kondisi ini melibatkan tiroid yang bereaksi berlebihan terhadap sistem imun.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga yang menyebabkan tiroid mempengaruhi metabolisme tubuh yang berujung mengeluarkan keringat dalam jumlah yang banyak.

5. Stres

Bau badan juga bisa disebabkan oleh rasa stres. Perlu diketahui, setiap orang memiliki dua jenis kelenjar keringat.
Pertama, kelenjar ekrin yang mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu badan. Kedua, terdapat kelenjar apokrin yang mengeluarkan keringat ketika kita merasa stres atau sedih.

Cara Menghilangkan Bau Badan dengan Bahan Alami

Soda kue jadi cara menghilangkan bau badan dengan bahan alami. Foto: Unsplash
Cara menghilangkan bau badan dapat dilakukan dengan menggunakan deodoran. Selain deodoran, bau badan juga dapat dihilangkan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti menggunakan soda kue, cuka apel, hingga teh hijau.
Ingin tahu bagaimana cara menghilangkan bau badan dengan bahan alami? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Very Well Health.
ADVERTISEMENT

1. Soda kue

Soda kue pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk membuat kue, tapi bahan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau badan. Soda kue dapat dipercaya dapat menyerap keringat dan menekan perkembangbiakan bakteri.
Cara menggunakan soda kue ini dapat dioleskan langsung di ketiak atau bisa ditambahkan dengan sari lemon. Selain oleskan ke ketiak, kalian juga bisa mengoleskan di antara jari kaki dan bersihkan sisa soda kue yang ada.
Supaya lebih praktis, soda kue juga bisa dicampurkan satu cangkir air dengan dua sendok makan soda kue dan simpan di botol semprot. Setelah itu, tinggal semprotkan cairan ke bagian tubuh yang banyak berkeringat.

2. Cuka apel

Menurut penelitian Middlesex University di London, cuka apel dapat mengurangi pertumbuhan bakteria dan melawan bakteri corynebacteria, tipe bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap.
ADVERTISEMENT
Cuka apel mudah ditemukan di toko-toko yang menjual bahan-bahan makanan. Cara pengaplikasiannya pun cukup mudah, yakni dengan mencampurkan cuka apel dengan sedikit air dan mengoleskannya menggunakan kapas di daerah sumber bau badan, misalnya ketiak. Diamkan selama beberapa menit, kemudian bilas dengan air.

3. Daun sirih

Daun sirih memiliki berbagai manfaat. Sebagai informasi, zat klavikula dan estradiol yang terkandung dalam daun sirih mampu mengontrol produksi kelenjar keringat, sehingga cukup ampuh untuk mengatasi keringat berlebih yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.
Daun sirih cukup dioleskan ke ketiak usai ditumbuk dan diamkan selama beberapa menit, kemudian basuh dengan air. Kalian juga dapat meminum air rebusan daun sirih sebagai cara alternatif.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(JA)