Konten Media Partner

Ciri-Ciri Digigit Tungau dan Cara Mengatasinya

16 Agustus 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa ciri-ciri digigit tungau? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa ciri-ciri digigit tungau? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tungau adalah serangga yang sangat kecil, berbentuk pipih, dan berwarna coklat. Ketika digigit oleh serangga ini, Anda akan mengalami ciri-ciri digigit tungau, termasuk iritasi, gatal, hingga pembengkakan.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini berpotensi menyerang siapa pun karena keberadaan tungau yang tak dapat diprediksi. Kebanyakan dari serangga ini sering ditemukan di tempat duduk kayu dan kasur.
Keberadaan tungau ini sangat sulit ditemukan karena ukurannya yang hanya 0,5-2,0 millimeter. Itulah yang membuat kebanyakan orang tidak menyadari ketika digigit oleh tungau.

Ciri-Ciri Digigit Tungau

Ketika digigit oleh tungau, seseorang hanya bisa memprediksinya melalui gejala dan ciri-ciri yang dirasakan. Menurut How to Identify and Treat Mite Bites dalam laman Healthline, berikut beberapa ciri-ciri digigit tungau.
Ciri-ciri digigit tungau. Foto: Unsplash
Pada kulit sensitif, ciri-ciri digigit tungau dapat lebih parah karena mudah berbekas, sehingga dapat mengganggu penampilan seseorang. Tidak hanya itu, bentol, kemerahan, dan bekas iritasi karena garukan akibat tungau berpotensi lebih gelap daripada kulit normal biasanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ciri-ciri tungau juga bisa dilihat dari jenis-jenisnya. Sebagai informasi, ada berbagai macam jenis tungau, seperti chiggers, demodex, ek, hingga sarcoptes scabiei. Untuk membedakannya, berikut beberapa ciri-ciri digigit tungau berdasarkan jenis tungau, yaitu:

1. Chiggers

Jenis tungau yang pertama ada chiggers, serangga ini termasuk ke dalam larva dari keluarga tungau trombiculid. Menurut jurnal National Library of Medicine, tungau chiggers jarang melekat pada manusia lebih dari 48 jam. Namun, bekas gigitan dari tungau ini bisa bereaksi selama berminggu-minggu.

2. Demodex

Demodex adalah tungau yang memakan akan sel-sel kulit mati dan minyak di dalam folikel rambut. Adapun 2 jenis tungau demodex, di antaranya demodex folliculorum dan demodex brevis.
Beberapa gejala yang dirasakan, yakni bercak merah, kelopak mata meradang, kulit gatal, hingga noda seperti jerawat.
ADVERTISEMENT

3. Tungau Ek

Tungau ek bisa disebut juga dengan tungau pohon kayu. Jenis tungau ini dapat menggigit kulit manusia, yang pada akhirnya menyebabkan kelompok benjolan merah kecil di kulit dan disertai rasa gatal yang hebat.
Seseorang yang digigit oleh tungau ek ini biasanya menyebabkan bekas merah gatal di sekitar wajah, leher, dan lengan.

4. Sarcoptes scabiei

Menyadur Centers for Disease Control and Prevention, tungau Sarcoptes scabiei adalah tungau yang biasanya berpindah di antara orang-orang melalui kontak kulit langsung. Gigitan serangga ini bisa menyebabkan ruam kulit merah, benjolan kecil, gatal-gatal, hingga bekas di bawah kulit.

Apakah Gigitan Tungau Berbahaya?

Tungau merupakan serangga yang wajib untuk diwaspadai karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada kulit. Walaupun tidak menyebabkan kematian, gigitan tungau ini bisa memicu bahaya lain, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Gigitan Tungau

Supaya terhindar dari bahaya-bahaya tungau, ada beberapa cara mengatasi gigitan tungau yang dapat diterapkan secara langsung. Salah satunya adalah menjaga kebersihan rumah untuk mengurangi penyebaran tungau.
Berikut beberapa cara mengatasi gigitan tungau, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.

1. Membersihkan kamar dengan penyedot debu

Rutin membersihkan kamar dapat meminimalisasi penyebaran tungau yang pada umumnya bersembunyi di sudut-sudut ruangan. Penggunaan penyedot debu dirasa dapat lebih efisien karena bisa dimanfaatkan untuk membersihkan karpet berbulu dan kasur.
ADVERTISEMENT

2. Kompres kulit dengan air dingin

Kulit yang mengalami infeksi, gatal-gatal, dan ruam kemerahan dapat diredakan dengan mengompresnya menggunakan air dingin atau es batu. Kondisi ini dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dan keinginan menggaruk yang dirasakan pengidapnya.

3. Oleskan salep anti gatal

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi infeksi pada kulit adalah mengoleskan salep khusus. Tujuan dioleskannya salep ini adalah untuk mengurangi rasa gatal atau tidak nyaman, meredakan alergi, seperti bentol dan kemerahan, serta membuat penyembuhan iritasi kulit yang dialami cepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)