Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ciri-Ciri Kurang Darah, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
10 Oktober 2022 15:16 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Dalam istilah medis, kurang darah disebut dengan anemia . Adapun beberapa ciri-ciri kurang darah, mulai dari tubuh yang mudah lelah, kulit dan kuku yang terlihat pucat, hingga sering merasa kedinginan di sekitar kaki dan tangan. Jika melihat dari gejalanya, kurang darah sering disamakan dengan darah rendah.
ADVERTISEMENT
Padahal, kurang darah dan darah rendah merupakan dua kondisi yang berbeda. Darah rendah terjadi karena tekanan darah jauh dari angka normal, sedangkan kurang darah adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Ingin tahu informasi lebih jelas tentang kurang darah? Simak informasinya pada artikel ini.
Ciri-Ciri Kurang Darah
Kurang darah (anemia) adalah kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat. Akibatnya, organ yang ada di dalam tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga membuat pengidap anemia sering pucat dan mudah lelah.
Menyadur laman Medical News Today, ciri-ciri kurang darah ini bisa berada pada level ringan hingga berat tergantung dari jumlah kadar sel darah yang dimilikinya. Orang dewasa sendiri dikatakan mengalami anemia apabila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per desiliter untuk wanita.
ADVERTISEMENT
Apabila kadar hemoglobin yang dimiliki di bawah 8 gram per desiliter, anemia yang dialami tergolong berat atau disebut juga dengan anemia gravis. Supaya lebih jelas, berikut beberapa ciri-ciri kurang darah, seperti yang dikutip dari laman WebMD.
1. Kelelahan
Kelelahan termasuk ciri-ciri kurang darah yang paling umum dirasakan. Kondisi ini terjadi karena tubuh kurang hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh, melalui bantuan sel darah merah.
Ketika hemoglobin yang ada di dalam tubuh kurang, sel dan jaringan sulit mendapatkan oksigen dan pada akhirnya mengalami kekurangan. Oleh karena itu, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan sel darah merah beroksigen ke seluruh tubuh.
2. Sesak napas
Anemia menyebabkan gejala lainnya, yaitu sesak napas. Kondisi ini masih berhubungan dengan kadar hemoglobin kurang yang berpotensi berimbas pada pasokan oksigen ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
Ketika kadar oksigen tidak terpenuhi, laju pernapasan semakin meningkat. Akibatnya, paru-paru harus bekerja keras untuk menampung oksigen dan dada kerap terasa lebih sesak, meski melakukan aktivitas yang ringan.
3. Kulit menjadi lebih pucat
Gejala lain dari kurang darah adalah kulit pucat. Kulit pucat ini terjadi karena hemoglobin yang dapat memberi warna pada darah kurang dari jumlah normal. Adapun beberapa area tubuh yang lebih pucat, di antaranya bagian bibir, kelopak mata bawah, hingga punggung kuku.
Apabila ketiga gejala yang disebutkan di atas cukup sering dialami, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terkait. Dengan begitu, dokter bisa memberikan pengobatan yang bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin.
Penyebab Kurang Darah
Kurang darah terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah, sehingga tubuh kurang mendapatkan nutrisi yang selayaknya. Menyadur laman Healthline, berikut beberapa faktor risiko kurang darah.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Kurang Darah
Kurang darah menyebabkan pengidapnya mengalami gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak diobati dengan tepat atau secepat mungkin, kurang darah bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan yang lebih serius. Seperti yang dikutip dari National Health Service, berikut beberapa cara mengatasi kurang darah.
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan asupan zat besi
Zat besi bekerja untuk meningkatkan produksi hemoglobin yang membantu membentuk lebih banyak sel darah merah. Maka itu, untuk mengatasi kurang darah, tingkatkan asupan zat besi. Berikut beberapa makanan yang kaya akan zat besi.
2. Mengonsumsi suplemen zat besi
Selain mendapatkan nutrisi zat besi dari makanan, kurang darah juga bisa diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Namun, perlu diingat bahwa dosis yang tergantung pada kadar hemoglobin dalam darah, sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.
Menyadur dari laman WHO, suplemen zat besi yang sudah dikonsumsi dapat meningkatkan secara bertahap selama beberapa minggu. Adapun beberapa suplemen zat besi yang dapat dikonsumsi emineton, inbion, hemobion, biosanbe, dan lain sebagainya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(JA)