Konten Media Partner

Ciri-Ciri Raja Singa Berdasarkan Tahapan Setelah Infeksi

14 September 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyakit sifilis atau raja singa merupakan jenis penyakit yang umum terjadi pada pria. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Penyakit sifilis atau raja singa merupakan jenis penyakit yang umum terjadi pada pria. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Raja singa atau sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi. Ciri-ciri raja singa biasanya berbeda-beda tergantung pada tahapan infeksinya.
ADVERTISEMENT
Setelah terjadinya infeksi oleh bakteri, ada empat tahapan raja singa yang akan dialami oleh setiap penderitanya. Setiap tahapan memiliki gejala yang berbeda.
Lantas, apa saja ciri-ciri raja singa pada setiap tahapan sifilis? Simak ciri-ciri raja singa di bawah ini.

Ciri-Ciri Raja Singa

Raja singa atau sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang menular melalui aktivitas seksual. Pada awalnya, infeksi bakteri tidak menimbulkan sejumlah gejala tertentu.
Namun, seiring berjalannya waktu, sifilis atau raja singa bisa menyebabkan sejumlah gejala ataupun ciri-ciri raja singa. Mengutip jurnal Syphilis oleh Patrick French, berikut ciri-ciri raja singa berdasarkan tahapan setelah infeksinya.

Ciri-Ciri Raja Singa pada Tahap Sifilis Primer

Salah satu ciri-ciri raja singa pada tahapan sifilis primer adalah munculnya luka pada bagian yang terinfeksi. Foto: Pexels.com
Sifilis primer merupakan tahapan sifilis yang terjadi pada saat 3-4 minggu setelah terjadinya infeksi. Pada tahapan ini, penyakit sifilis ditandai dengan munculnya luka yang melepuh.
ADVERTISEMENT
Luka ini cenderung tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi sangat menular. Penderita sifilis pada tahapan primer biasanya tidak menyadari luka tersebut.
Luka ini bisa muncul di bagian tubuh manapun yang menjadi tempat bakteri penyebab sifilis masuk ke dalam tubuh, seperti di dalam atau sekitar mulut, area kelamin, ataupun rektum.
Di samping itu, pada beberapa kasus sifilis juga menyebabkan rasa nyeri yang muncul sekitar 3 minggu setelah infeksi. Rasa nyeri tersebut bisa bertahan 2-6 minggu sejak munculnya gejala tersebut. Pada kasus yang jarang, sifilis primer menyebabkan penderitanya mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

Ciri-Ciri Raja Singa pada Tahap Sifilis Sekunder

Setelah tahapan sifilis primer, penyakit sifilis bisa berkembang menjadi sifilis sekunder yang terjadi pada 6-12 minggu setelah infeksi. Pada tahapan ini, penyakit sifilis bisa mengakibatkan ruam dan sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Ruam yang muncul biasanya tidak menyebabkan rasa gatal dan banyak ditemukan pada telapak tangan maupun telapak kaki. Di samping itu, terdapat ciri-ciri raja singa yang dirasakan pada tahapan sekunder, di antaranya:

Ciri-Ciri Raja Singa pada Tahap Sifilis Laten

Berbeda dengan tahapan sebelumnya, tahap sifilis tidak menimbulkan sejumlah gejala. Ciri-ciri raja singa atau sifilis yang muncul pada tahapan primer dan sekunder akan hilang.
Meskipun tidak ada gejala yang muncul pada tahapan ini, bakteri penyebab sifilis masih berada dalam tubuh. Tahapan ini bisa berlangsung selama kurang lebih 2 tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi sifilis tersier.

Ciri-Ciri Raja Singa pada Tahap Sifilis Tersier

Tahap akhir dari penyakit raja singa atau sifilis adalah sifilis tersier. Sifilis tersier dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal terjadi.
ADVERTISEMENT
Pada tahapan ini, penderita akan merasakan sejumlah gangguan kesehatan yang dapat mengancam jiwa, di antaranya:

Bahaya Penyakit Raja Singa

Bahaya penyakit raja singa adalah dapat menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ vital, seperti jantung, otak, dan organ lainnya. Foto: Pexels.com
Sebagian besar kasus sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular melalui aktivitas seksual. Infeksi pada tahapan pertama dan kedua menyebabkan gangguan kesehatan pada kulit, kelenjar getah bening, dan lain-lain.
Bakteri penyebab sifilis kemudian akan tidak aktif dalam tubuh selama bertahun-tahun dan menjadi aktif kembali pada tahapan tersier.
Tanpa penanganan dan pengobatan, sifilis dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ vital, seperti jantung, otak, dan organ lainnya. Kondisi ini juga sangat mengancam jiwa dan dapat ditularkan oleh ibu ke anak-anak yang belum lahir.
ADVERTISEMENT
Penyakit raja singa atau sifilis dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Mengutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention US, berikut komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh penyakit sifilis:

Pengobatan Penyakit Raja Singa

Penanganan penyakit raja singa biasanya disesuaikan dengan tahapannya. Pada tahapan primer dan sekunder, penyakit ini mudah diobati dengan pemberian obat suntik penisilin.
ADVERTISEMENT
Penisilin merupakan salah satu antibiotik yang banyak digunakan dan terbukti efektif dalam menyembuhkan penyakit raja singa. Jika pasien memiliki alergi terhadap kandungan penisilin, dokter mungkin akan mengobati antibiotik lainnya, seperti doksisiklin atau ceftriaxone.
Hindari aktivitas seksual selama pengobatan hingga infeksi benar-benar hilang. Selain itu, perawatan gejala penyakit raja singa mungkin akan diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)