Konten Media Partner

Ciri-Ciri Rambut Rontok karena Penyakit

13 Desember 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja ciri-ciri rambut rontok karena penyakit? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja ciri-ciri rambut rontok karena penyakit? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Rambut rontok adalah kondisi yang dapat terjadi karena berbagai macam faktor, mulai dari keturunan, perubahan hormon, hingga kondisi medis atau penyakit. Adapun ciri-ciri rambut rontok karena penyakit, mulai dari munculnya rasa gatal pada daerah rambut yang diikat, munculnya titik kebotakan berbentuk lingkaran, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Beberapa penyakit yang memicu kerontokan rambut, di antaranya anemia, lupus, kanker, tiroid, hingga kurangnya nutrisi. Tidak hanya itu, efek samping obat-obatan juga berpotensi menyebabkan kerontokan rambut, salah satunya adalah pil KB.
Ingin tahu lebih lanjut apa saja ciri-ciri rambut rontok karena penyakit? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Rambut Rontok karena Penyakit

Ciri-ciri rambut rontok karena penyakit. Foto: Unsplash
Dalam dunia medis, rambut rontok juga bisa disebut dengan alopecia. Untuk beberapa kasus, kondisi ini bersifat sementara hingga permanen, tergantung dari penyebab-penyebabnya. Menurut laman Healthline, rambut rontok dapat menimbulkan ciri-ciri yang berbeda-beda tergantung dari penyebab yang dirasakan.
Kendati demikian, ada beberapa ciri-ciri rambut rontok karena penyakit yang paling umum. Menyadur laman WebMD, berikut ciri-ciri rambut rontok karena penyakit.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri rambut rontok karena penyakit seperti yang sudah disebutkan di atas tidak boleh dianggap sepele begitu saja. Sebab, ada beberapa penyakit yang menyebabkan rambut rontok dan sebaiknya segera ditangani sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, salah satunya kanker.
Untuk memudahkan diagnosis penyakit yang dialami dari ciri-ciri rambut rontok di atas, Anda dapat melakukan beberapa pemeriksaan, mulai dari pull test atau menarik helai rambut, biopsi pada kulit di area kepala, hingga mikroskop cahaya untuk menilai kulit kepala.
ADVERTISEMENT

Penyebab Rambut Rontok Berlebihan Setiap Hari

Anemia jadi penyebab kerontokan rambut. Foto: Unsplash
Seperti yang sudah disebutkan di atas, rambut rontok bisa saja disebabkan oleh kondisi medis atau adanya suatu penyakit. Supaya tahu penanganan seperti apa yang dapat dilakukan, penting untuk mengetahui apa saja penyebab-penyebab rambut rontok berlebihan setiap hari.
Berikut informasi tentang penyebab rambut rontok berlebihan, seperti yang dijelaskan laman Mayo Clinic.

1. Anemia

Penyebab rambut rontok berlebihan setiap hari yang pertama adalah anemia. Sebagai informasi, anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah di dalam tubuh lebih rendah, dibandingkan dengan jumlah normalnya.
Penyakit anemia berpotensi menimbulkan kerontokan rambut karena zat besi yang dimiliki tubuh sangat rendah. Adanya zat besi ini membantu pertumbuhan sel, sehingga sel-sel folikel rambut dapat bertumbuh seperti semestinya. Jika zat besi di dalam tubuh rendah, sel folikel rambut tidak dapat menimbulkan sel-sel baru secara efektif.
ADVERTISEMENT

2. Tiroid

Penyakit selanjutnya yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah tiroid, mulai dari hipertiroid hingga hipotiroidisme. Kedua kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan cukup atau memproduksi terlalu banyak hormon tertentu.
Menurut laman Healthline, seseorang yang memiliki penyakit tiroid sulit untuk menghasilkan rambut, karena produksi hormon yang sudah terganggu dan mempengaruhi perkembangan rambut pada akar. Jadi, ketika seseorang mengalami kerontokan rambut, sulit untuk menumbuhkan kembali rambut baru.

3. Alopecia Areata

Menurut laman Harvard Health Publishing, alopecia areata adalah kelainan kulit yang dapat menjadi penyebab rambut rontok, paling sering terjadi di kulit kepala. Sekitar 60% orang yang menderita alopecia areata biasanya mengalami kerontokan yang pertama di bawah umur 20 tahun.
Setelah itu, rambut akan tumbuh kembali dalam 12 bulan atau kurang. Untuk beberapa kasus, kondisi ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama hingga menyebabkan kebotakan total.
ADVERTISEMENT

4. Kanker

Penyakit lainnya yang menyebabkan kerontokan rambut adalah kanker. Sebetulnya, penyakit kanker sering dikaitkan dengan kerontokan rambut, sebab hampir semua orang yang menderita kanker akan mengalami kebotakan.
Namun, perlu diketahui, kebotakan yang dialami karena penyakit kanker ini terjadi karena efek pengobatan yang dijalani atau kemoterapi. Obat kemoterapi adalah obat kuat yang menyerang sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Ketika dikonsumsi, obat-obatan ini berpotensi menyerang sel-sel lain yang tumbuh cepat di tubuh.

5. Stres

Kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh trauma fisik dan emosi yang dirasakan oleh pengidapnya, salah satunya adalah stres berat. Dalam istilah medis, kondisi ini dapat disebut juga dengan telogen effluvium.
Ketika seseorang mengalami stres yang cukup berat, rambut akan mengalami kerontokan dan pertumbuhannya pun terhambat. Kondisi dapat semakin parah apabila muncul gejolak emosi negatif. Akibatnya, kerontokan rambut yang dialami oleh pengidapnya semakin parah dan berpotensi meninggalkan kebotakan.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)