Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
5 Agustus 2022 16:16
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penderita demam berdarah yang dirawat di rumah sakit. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita demam berdarah yang dirawat di rumah sakit. Foto: Unsplash
Demam berdarah adalah penyakit endemik di seluruh wilayah tropis dan sebagian wilayah subtropis yang sering muncul di musim penghujan. Penyakit ini termasuk salah satu jenis infeksi arbovirus, yakni virus yang ditularkan melalui gigitan artropoda, seperti nyamuk.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus penyakit ini di beberapa negara cenderung meningkat setiap tahunnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, demam berdarah paling sering terjadi di wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika. Namun, penyakit ini juga telah menyebar ke wilayah lain, termasuk Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.

Pengertian Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk yang membawa virus demam berdarah ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
Infeksi yang ringan umumnya hanya akan menimbulkan bercak pada tubuh dan gejala flu ringan. Akan tetapi, anak-anak berisiko terkena penyakit demam berdarah yang sangat parah hingga menyebabkan perdarahan dan syok.
Di Indonesia, penyakit demam berdarah menjadi salah satu wabah penyakit yang mematikan. Penyakit ini terjadi setiap tahun dan paling sering mewabah saat musim hujan tiba.

Penyebab Demam Berdarah

Penyebab penyakit demam berdarah adalah penularan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Dikutip dari Dengue Fever oleh Timothy J. Schaefer, dkk. (2022), terdapat empat serotipe virus yang dapat menyebabkan demam berdarah, yaitu virus dengue serotipe 1, 2, 3 dan 4.
Keempat serotipe virus itu dikenal juga dengan istilah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Sejumlah penelitian menyebutkan, infeksi dengan salah satu serotipe virus akan menimbulkan antibodi seumur hidup dengan serotipe bersangkutan, tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain.
Virus dengue disebarkan dari penderita ke orang lain melalui nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mengisap darah orang yang sudah terinfeksi virus dengue.
Virus dengue kemudian berkembang biak dalam liur nyamuk dengan masa inkubasi 8-10 hari. Setelah masa inkubasi, nyamuk yang terinfeksi virus dengue tersebut menggigit orang lain.
Virus akan beredar di dalam darah orang yang baru saja terinfeksi selama 2-7 hari. Nyamuk yang membawa virus dengue umumnya dapat hidup berkisar 15-65 hari sejak terinfeksi.
Ilustrasi tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Foto: Unsplash
Nyamuk Aedes aegypti biasanya tinggal dan berkembang biak di tempat penampungan air, seperti selokan, kolam renang, pot tanaman, bak mandi, dan sebagainya. Sebab itu, penting untuk menutup penampungan air dan membersihkannya secara rutin agar tidak dijadikan sarang nyamuk.
Selain gigitan nyamuk, tingkat keparahan demam berdarah juga dipicu oleh sejumlah faktor, seperti:
  • Tinggal atau bepergian ke wilayah tropis yang rentan nyamuk.
  • Memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
  • Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya.

Gejala Demam Berdarah

Gejala penyakit demam berdarah sangat bervariasi, mulai dari demam hingga timbul ruam. Mengutip Dengue Virus: A Global Human Threat: Review of Literature oleh Shamimul Hasan, dkk. (2016), beberapa gejala demam berdarah yang penting untuk diketahui, yaitu:
  • Demam tinggi secara mendadak selama 2-7 hari.
  • Nyeri pada sendi, otot, tulang, dan bagian belakang mata.
  • Sakit kepala berat.
  • Muncul bintik-bintik merah pada kulit akibat perdarahan intradermal.
  • Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
  • Hematemesis atau muntah darah.
  • Melena atau tinja berwarna hitam karena adanya perdarahan.
  • Adanya perdarahan purpura (perdarahan di kulit) atau ekimosis (bercak perdarahan pada kulit dan selaput lendir).
  • Pembesaran hati.
  • Dapat disertai atau tanpa disertai renjatan, yakni kegagalan peredaran darah yang ditandai dengan menurunnya tekanan darah.
  • Trombositopenia atau kekurangan trombosit dalam darah.
  • Hemokosentrasi atau pembesaran plasma yang dapat dikaitkan dari meningginya nilai hematokrit (yang mencerminkan perembesan plasma) sebanyak 20 persen atau lebih dibandingkan dengan nilai hematokrit pada masa penyembuhan.

Cara Mengobati Demam Berdarah

Hingga kini, belum ada pengobatan spesifik untuk menyembuhkan demam berdarah. Pengobatan yang dilakukan umumnya untuk mengatasi gejala yang timbul dan mencegah infeksi virus semakin parah.
Pengobatan untuk penderita demam berdarah pada dasarnya bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan.
Ilustrasi penderita demam berdarah yang dirawat inap di rumah sakit. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita demam berdarah yang dirawat inap di rumah sakit. Foto: Unsplash
Jika sudah muncul gejala-gejala demam berdarah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter umumnya akan melakukan tindakan medis segera sesuai dengan kondisi pasien.
Sebagai pertolongan pertama, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi gejala demam berdarah.
  • Memperbanyak minum air putih.
  • Memiliki waktu istirahat yang cukup.
  • Mengonsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan sesuai dengan anjuran dokter.
  • Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri agar tidak menyebabkan komplikasi perdarahan.
  • Memantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Apabila dalam tiga hari demam tidak kunjung turun, segera periksakan diri dokter. Jika tidak segera dilakukan penanganan, dikhawatirkan infeksi akan menyebar dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.

Cara Mencegah Demam Berdarah

Nyamuk Aedes aegypti dikenal biasa menggigit manusia pada siang hari. Selain itu, nyamuk ini berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air.
Oleh sebab itu, disarankan untuk tidak membiarkan berbagai wadah atau tempat tergenang oleh air. Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air dan menguras bak mandi secara rutin.
Selain menguras tempat penampungan air, berikut cara mencegah demam berdarah lainnya yang bisa dilakukan:
  • Gunakan obat nyamuk oles, semprot, elektrik, atau bakar, baik di siang hari maupun malam hari.
  • Pastikan jendela dan pintu tidak memiliki lubang kecil agar nyamuk tidak mudah masuk.
  • Pastikan ventilasi udara memiliki penyaring atau kawat antinyamuk untuk mencegah nyamuk masuk.
  • Tutup tempat sampah apabila sedang tidak digunakan.
  • Menggunakan kelambu saat tidur.
  • Menghindari bepergian ke wilayah yang rentan terjadi infeksi demam berdarah.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)
Apa penyebab demam berdarah?
chevron-down
Apa saja gejala demam berdarah?
chevron-down
Bagaimana pengobatan demam berdarah?
chevron-down
Baca Lainnya
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020