Konten Media Partner

Floxifar: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

22 Agustus 2022 8:10 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 1 September 2023 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Floxifar. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Floxifar. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Floxifar Ciprofloxacin HCl obat apa? Floxifar adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna, infeksi saluran napas, hingga infeksi lain di bagian kulit, tulang, sendi, dan jaringan lunak.
ADVERTISEMENT
Floxifar termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai resep dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Floxifar

Ilustrasi obat Floxifar. Foto: Pexels
Floxifar adalah obat antibiotik golongan fluorokuinolon. Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang serius atau infeksi yang tidak dapat ditangani oleh antibiotik lain.
Beberapa kondisi infeksi bakteri yang dapat diobati dengan Floxifar, meliputi infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, hingga infeksi saluran cerna, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi demam tifoid.

Kandungan dan Kegunaan Floxifar

Ilustrasi obat Floxifar yang mengandung ciprofloxacin. Foto: Pexels
Floxifar memiliki kandungan zat aktif ciprofloxacin 500 mg. Menurut National Health Service (NHS), ciprofloxacine merupakan agen antibiotik golongan fluorokuinolon yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu, seperti infeksi saluran kemih, uretritis gonore, dan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Ciproloxacine bekerja dengan cara menghambat enzim topoisomerase IV dan DNA girase yang diperlukan dalam proses sintesis DNA bakteri. Cara kerja tersebut akan menghentikan bakteri untuk memperbanyak diri di dalam tubuh.
Ciproloxacine yang terkandung dalam Floxifar telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti:
Menurut PubChem, ciproloxacine dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat-obatan lain untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Obat ini berperan sebagai antibakteri dan antimikroba.

Anjuran Dosis Floxifar

Ilustrasi konsumsi obat Floxifar sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Floxifar merupakan obat yang tersedia dalam bentuk kaplet, sirup, kapsul, dan suntik. Perbedaan sediaan tersebut memiliki cara penggunaan dan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasien.
ADVERTISEMENT
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai obat Floxifar kaplet secara umum sesuai dengan kondisi pasien adalah sebagai berikut.

Dosis Floxifar Kaplet untuk Infeksi Saluran Pernapasan

Dosis Floxifar Kaplet untuk Mencegah Meningitis

Dosis Floxifar Kaplet untuk Infeksi Kulit, Tulang, Sendi, dan Jaringan Lunak

Dosis Floxifar Kaplet untuk Infeksi Saluran Kemih

ADVERTISEMENT

Cara Mengonsumsi Floxifar dengan Benar

Ilustrasi konsumsi Floxifar harus dengan segelas air putih. Foto: Pexels
Floxifar termasuk golongan obat keras, sehingga tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Adapun cara mengonsumsi Floxifar dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Floxifar dengan Obat Lain

Ilustrasi penggunaan Floxifar dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan interaksi obat. Foto: Pexels
Kandungan ciprofloxacin dalam Floxifar dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Dikutip dari laman Drug Bank, adapun interaksi Floxifar dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Floxifar. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Floxifar dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Floxifar

Ilustrasi Floxifar harus disimpan di dalam wadah dan ditempatkan di area yang sejuk dan kering. Foto: Pexels
Simpan Floxifar pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan Floxifar sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Floxifar

Ilustrasi konsumsi Floxifar harus sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Sebelum mengonsumsi Floxifar, konsultasikan dengan dokter tentang riwayat penyakit yang dimiliki dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila sedang atau pernah menderita penyakit berikut:

Peringatan Kehamilan

Floxifar mengandung zat aktif ciprofloxacin yang termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi Floxifar saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Floxifar dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Efek Samping Floxifar

Ilustrasi salah satu efek samping Floxifar adalah sakit kepala. Foto: Pexels
Berdasarkan jurnal Interplay of the Quality of Ciprofloxacin and Antibiotic Resistance in Developing Countries oleh Deepali Sharma, beberapa efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi obat dengan kandungan ciprofloxacin, di antaranya:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
Jika merasakan efek samping di atas, segera hentikan pemakaian obat. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
ADVERTISEMENT

Penyakit Terkait dengan Obat Floxifar

Ilustrasi seseorang yang mengalami sinusitis bisa diobati dengan Floxifar. Foto: Pexels
Floxifar merupakan antibiotik kuinolon yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang bisa diobati dengan obat Floxifar.

1. Gonore

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari alat kelamin, dan peradangan pada organ reproduksi.
Floxifar dapat diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri penyebab gonore dan meredakan gejala yang ditimbulkan.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Floxifar bisa menjadi pilihan pengobatan untuk mengatasi infeksi tersebut dan membantu meredakan gejalanya, seperti batuk, sesak napas, dan demam.
ADVERTISEMENT

3. Cystitis

Cystitis adalah peradangan pada kandung kemih yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami nyeri saat buang air kecil. Floxifar dapat digunakan untuk mengobati infeksi dan meredakan gejalanya.

4. Sinusitis

Pada beberapa kasus, Floxifar mungkin diperlukan untuk mengobati sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sinusitis adalah peradangan pada saluran sinus di rongga hidung yang umumnya ditandai dengan sejumlah gejala, seperti hidung tersumbat, pilek, dan nyeri di area wajah.

4. Tonsilitis

Tonsilitis adalah peradangan pada amandel yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri Streptokokus. Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan pembengkakan pada amandel. Floxifar dapat membantu mengatasi infeksi bakteri dan meredakan gejalanya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SFR)