Konten Media Partner

Gabapentin: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

14 Oktober 2022 11:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Gabapentin. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Gabapentin. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Gabapentin obat apa? Gabapentin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri saraf akibat herpes zoster dan sindrom kaki gelisah. Gabapentin dikenal sebagai obat antikonvulsan atau antiepilepsi.
ADVERTISEMENT
Gabapentin termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga tidak boleh digunakan sembarangan. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter.

Pengertian Gabapentin

Gabapentin adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan gejala kejang pada penderita epilepsi. Penggunaan obat ini tidak dapat menyembuhkan epilepsi, tapi secara efektif dapat mengurangi gejala kejang.
Selain itu, Gabapentin juga digunakan untuk mengatasi nyeri terhadap kondisi yang berhubungan dengan sistem saraf, termasuk herpes zoster, neuropati diabetik, neuralgia, dan sindrom kaki gelisah. Obat ini juga dapat diresepkan untuk meredakan nyeri saraf yang terjadi setelah cedera.
Mengutip jurnal Gabapentin: A New Agent for the Management of Epilepsy oleh Carlota O. Andrews dan James H. Fischer, pada epilepsi, Gabapentin diperkirakan mampu menghentikan kejang dengan cara mengurangi aktivitas listrik yang abnormal di otak. Efeknya, obat ini dapat menghambat aktivitas di otak yang berlebihan sehingga dapat meredakan gejala kejang.
ADVERTISEMENT
Sementara pada nyeri saraf, Gabapentin diperkirakan bekerja dengan cara memblokir sinyal rasa sakit pada sistem saraf di otak yang berjalan turun ke saraf tulang belakang. Efeknya, rasa nyeri akibat kondisi yang berhubungan dengan saraf dapat diredakan.

Kandungan dan Kegunaan Gabapentin

Gabapentin merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktifnya. Obat ini tersedia dengan komposisi 300 mg dan digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi kejang.
Secara umum, kejang adalah kelainan sistem saraf pusat yang terjadi secara mendadak dengan manifestasi klinik kehilangan koordinasi neuromotorik. Kondisi ini terjadi akibat adanya aktivitas listrik yang abnormal pada otak.
Kejang bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari gangguan saraf. Gejala fisik yang muncul dari kondisi ini meliputi gerak menyentak pada salah satu bagian tubuh, gerakan berulang, gangguan sensasi pada mata, telinga, dan hidung, kesulitan berbicara, kesemutan, pusing, serta mual.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Gabapentin Monotherapy for Epilepsy oleh Liliya Eugenevna Ziganshina, dkk., Gabapentin diperkirakan bekerja pada sistem saraf sebagai penghambat arus listrik pada sel saraf di otak dan saraf tulang belakang. Obat ini dapat mengubah aktivitas listrik yang abnormal dalam otak, sehingga mampu mengontrol kejang.
Penggunaan utama Gabapentin dapat menurunkan aktivitas kejang, mengembalikan keseimbangan aktivitas listrik di otak, meredakan nyeri gangguan saraf, dan melemaskan otot akibat kejang.

Anjuran Dosis Gabapentin

Ilustrasi obat Gabapentin harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Foto: Unsplash
Sebagai golongan obat keras, penggunaan obat Gabapentin harus di bawah pengawasan dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
ADVERTISEMENT
Dokter akan meresepkan obat Gabapentin sesuai dengan kondisi pasien. Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Gabapentin secara umum adalah sebagai berikut.

Dosis Gabapentin untuk Epilepsi

Dewasa (epilepsi): dosis 300 mg pada hari ke-1, lalu 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, dan 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons.

Dosis Gabapentin untuk Nyeri Neuropati

Dewasa (epilepsi): dosis 300 mg pada hari ke-1, lalu 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, dan 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons.
Jika ingin mengonsumsi obat Gabapentin, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis yang diresepkan dokter dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti kesulitan berbicara, gangguan keseimbangan, kesadaran menurun, hingga kematian.
ADVERTISEMENT

Kontraindikasi Gabapentin

Pada dasarnya, jangan mengonsumsi Gabapentin apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat. Konsultasikan kepada dokter soal riwayat penyakit yang dimiliki dan obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:

Efek Samping Gabapentin

Sama seperti obat-obatan lainnya, Gabapentin memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip jurnal Gabapentin: An Update of Its Pharmacological Properties and Therapeutic Use in Epilepsy oleh Azim Honarmand, dkk., beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini antara lain:
ADVERTISEMENT
Pemakaian obat ini dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Dalam beberapa kasus, obat ini dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius, seperti penglihatan ganda, tremor, ruam kulit, kehilangan kesadaran, dan kelainan darah.
Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)