Konten Media Partner

Gejala Vertigo, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

12 Agustus 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gejala vertigo yang paling umum adalah pusing. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Gejala vertigo yang paling umum adalah pusing. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Vertigo adalah salah satu kondisi yang bisa menyerang siapa saja. Gejala vertigo ditandai dengan munculnya rasa pusing dan merasa tubuh dan sekelilingnya berputar.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini dapat menyerang seseorang secara tiba-tiba. Vertigo bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala dari adanya gangguan kesehatan. Dalam beberapa kasus yang parah, kondisi vertigo dapat menyebabkan terhambatnya aktivitas sehari-hari.
Secara umum, vertigo terbagi menjadi dua jenis, yakni vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang terjadi akibat adanya masalah di telinga bagian dalam, sedangkan vertigo sentral diakibatkan oleh masalah di otak.

Gejala Vertigo

Dalam jurnal Vertigo karya Stanton M dan Freeman AM, gejala vertigo yang paling umum adalah pusing. Gejala ini biasanya akan menjadi lebih parah ketika kepala dan tubuh digerakkan.
Sakit kepala adalah salah satu gejala yang timbul saat vertigo menyerang. Foto: Unsplash.com
Vertigo akan memberikan sensasi yang berputar di mana penderitanya merasa ruangan dan benda-benda di sekelilingnya tampak bergerak. Di samping itu, rasa pusing juga dapat diikuti dengan gejala vertigo lainnya, seperti:
ADVERTISEMENT
Gejala vertigo di atas terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf bagian telinga dan otak.
Kondisi vertigo biasanya akan berlangsung selama beberapa jam saja. Namun, kondisi ini perlu segera ditangani sebab vertigo yang selalu kambuh dapat meningkatkan risiko stroke.

Penyebab Vertigo

Vertigo adalah kondisi yang terjadi akibat adanya gangguan kesehatan pada bagian telinga dan otak. Dikutip dari sumber yang sama, berikut adalah macam-macam penyebab vertigo.

1. Vertigo Posisi Paroksismal Jinak

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) atau vertigo posisi paroksismal jinak adalah penyebab yang paling umum dalam kasus vertigo. Gejalanya dapat berupa munculnya rasa pusing dan sensasi berputar.
Kondisi BPPV dipicu oleh adanya perubahan tertentu dalam posisi kepala. Dalam sebagian kasus, BPPV dapat mengakibatkan penderitanya kehilangan keseimbangan dan timbul rasa mual dan muntah.
ADVERTISEMENT

2. Infeksi Virus

Pada beberapa kasus, vertigo diakibatkan oleh adanya infeksi virus tertentu pada saraf vestibular. Adanya infeksi pada saraf vestibular biasanya disebut sebagai labirinitis, yaitu peradangan pada saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dan otak.
Gangguan labirinitis dapat menyebabkan vertigo dan beberapa gejala lainnya, seperti gangguan pendengaran dan lain-lain. Biasanya, labirinitis akan hilang atau bisa dibantu menggunakan obat-obatan untuk meredakan peradangan.

3. Meniere

Meniere adalah penyakit yang terjadi dan dapat memberikan gangguan pada telinga bagian dalam. Meniere disebabkan oleh adanya penumpukan cairan endolimfa pada dalam telinga. Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab pasti dari penumpukan cairan tersebut
Gangguan ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami vertigo, gangguan pendengaran, dan tinnitus. Pada sebagian kasus, Meniere tidak berakibat fatal bagi penderitanya, tetapi akan menghambat aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT

4. Migrain

Migrain dapat mengakibatkan vertigo. Migrain merupakan kondisi yang dapat menyebabkan sensasi berdenyut dan sakit kepala pada satu sisi. Migrain yang berlangsung dalam beberapa jam dapat menimbulkan vertigo.

5. Cedera Kepala atau Leher

Vertigo juga dapat diakibatkan oleh adanya cedera pada bagian kepala atau leher yang menyebabkan terganggunya sistem vestibular. Hal ini tentunya dapat menimbulkan gangguan pada bagian otak dan telinga bagian dalam yang kemudian menyebabkan munculnya gejala vertigo.

6. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan munculnya gejala vertigo. Dalam studi Drugs Inducing Hearing Loss, Tinnitus, Dizziness and Vertigo oleh G Altissimi, beberapa obat-obatan tertentu, seperti antikejang, anestesi, antidepresan, analgesik, kontrasepsi, obat antiinflamasi, obat kardiovaskular, dll dapat mengakibatkan efek samping berupa vertigo.

Cara Mengatasi Vertigo

Salah satu cara mengatasi vertigo adalah mengonsumsi obat tertentu untuk mengurangi gejala vertigo. Foto: Unsplash.com
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, vertigo dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan. Hal ini biasanya terjadi ketika otak berhasil beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada telinga bagian dalam.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, vertigo perlu segera diatasi agar tidak menghambat aktivitas serta menimbulkan kondisi yang lebih parah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala vertigo.

1. Minum Obat

Mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk membantu meringankan gejala, seperti obat meclizine yang terbukti ampuh dapat mengatasi rasa mual, muntah, dan pusing yang disebabkan oleh mabuk perjalanan dan vertigo.

2. Melakukan Prosedur Reposisi Canalith

Melakukan prosedur reposisi canalith, yaitu prosedur yang dapat mengobati vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV) yang dilakukan dengan cara berikut:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bawah prosedur ini sebaiknya dilakukan dengan bantuan dokter atau tenaga medis ahli pada percobaan pertama.

3. Rehabilitasi Vestibular

Rehabilitasi vestibular dapat dilakukan dengan oleh penderita vertigo akibat adanya gangguan pada sistem vestibular. Cara ini dapat membantu mengurangi gejala vertigo dengan cara memperkuat indra lain sehingga dapat mengimbangi kondisi vertigo.

4. Operasi

Pada beberapa kasus vertigo, operasi bedah mungkin diperlukan apabila vertigo disebabkan oleh penyakit pada bagian otak, seperti tumor otak atau cedera kepala yang berat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)