Infeksi Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
30 Agustus 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu kondisi terjadinya infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Sistem saluran kemih ini mencakup kandung kemih, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan uretra (saluran pelepasan air seni).
ADVERTISEMENT
Menurut National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC), infeksi saluran kemih merupakan penyakit infeksi kedua paling sering terjadi setelah infeksi saluran pernapasan dengan angka rata-rata di atas 8 juta kasus dilaporkan per tahun.
Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Secara epidemiologis, hampir 25-35 persen perempuan dewasa pernah mengalami infeksi saluran kemih selama hidupnya. Kekambuhan juga cukup sering terjadi.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih terjadi akibat berkembangbiaknya bakteri di dalam saluran kemih. Dalam keadaan normal, saluran kemih tidak mengandung bakteri atau mikroorganisme.
Saluran kemih manusia merupakan organ-organ yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan urine serta mengeluarkan urine dari tubuh, yaitu terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal Urinary Tract Infections in Adults oleh Chee Wei Tan (2016), infeksi saluran kemih biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke dalam sistem kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.
Meskipun sistem kemih memiliki mekanisme pertahanan untuk mencegah infeksi bakteri, kemungkinan infeksi tetap dapat terjadi. Ketika sistem kemih terinfeksi, bakteri dapat bertahan di saluran kemih dan tumbuh menjadi infeksi yang lebih luas.
Sebagian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat menjadi penyebabnya. Infeksi bakteri paling umum kondisi ini disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), sejenis bakteri yang biasa ditemukan di saluran pencernaan.
Berbagai mikroorganisme lain juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, di antaranya golongan Proteus, Klebsiella, Pseudomonas enterokok, dan Staphylococus.
Ilustrasi ginjal yang terinfeksi termasuk dalam infeksi saluran kemih. Foto: Unsplash
Pada kebanyakan kasus, mikroorganisme tersebut dapat mencapai kandung kemih saja atau dapat pula merambat ke atas melalui ureter sampai ke ginjal. Sementara pada kasus yang jarang terjadi, mikroorganisme dapat sampai di ginjal melalui aliran darah atau aliran getah bening.
ADVERTISEMENT
Infeksi saluran kemih paling sering menyerang wanita. Hal ini karena uretra wanita lebih pendek dibandingkan dengan uretra pria, sehingga bakteri lebih mudah menjangkaunya.
Mengutip Crash Course Obstetrics and Gynaecology oleh Sophie Kay dan Charlotte Jean Sandhu (2022), infeksi saluran kemih diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Infeksi Kandung Kemih (Sistitis)

Sistitis atau infeksi kandung kemih merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi menyebar dari uretra. Jenis infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Namun, kondisi ini juga bisa diakibatkan oleh bakteri lain.
Beberapa pemicu infeksi kandung kemih antara lain penularan melalui hubungan seksual, kembalinya aliran urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks uterovesikal), tinja yang terkontaminasi bakteri, atau pemakaian kateter atau sistoskop.
ADVERTISEMENT

2. Infeksi Uretra (Uretritis)

Uretritis atau infeksi uretra dapat terjadi ketika bakteri pada saluran pencernaan menyebar dari anus ke uretra. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti herpes, gonore, klamidia, dan mikoplasma.

3. Infeksi Ginjal (Pielonefritis)

Pielonefritis atau infeksi ginjal adalah kondisi peradangan pada organ ginjal akibat infeksi bakteri. Menurut Mariya Belyayeva dalam Acute Pyelonephritis (2021), infeksi ginjal berisiko tinggi menyerang wanita hamil, penderita diabetes, atau pasien penerima transplantasi ginjal. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih, antara lain:

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami nyeri panggul. Foto: Unsplash
Infeksi saluran kemih tidak selalu menyebabkan tanda atau gejala. Namun, ada beberapa gejala infeksi saluran kemih yang umum dialami penderita, seperti:
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami, gejala di atas bisa berbeda bagi setiap orang, tergantung pada kondisi medis, jenis kelamin, dan usia. Selain itu, pada orang lanjut usia dan anak-anak, gejalanya bisa jadi samar atau tidak spesifik seperti di atas.

Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih

Pengobatan untuk mengatasi infeksi saluran kemih harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Perlu dipahami, infeksi saluran kemih bisa memiliki gejala yang sama, meskipun kondisi yang mendasarinya berbeda.
ADVERTISEMENT
Konsultasikan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui kondisi medis yang mendasarinya.
Setelah dokter mengetahui penyebab pasti dari kondisi yang mendasarinya, dokter akan menentukan jenis pengobatan yang perlu dilakukan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter meliputi:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SFR)