Konten Media Partner

Jenis Cairan Infus, Tujuan Penggunaan, dan Efek Sampingnya

23 November 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cairan infus adalah jenis cairan yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Cairan infus adalah jenis cairan yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Infus adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan atau obat ke dalam vena menggunakan infus set. Jenis cairan infus yang diberikan tergantung pada kondisi yang dialami oleh pasien.
ADVERTISEMENT
Infus atau terapi intravena (terapi IV) dilakukan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, khususnya pada orang yang mengalami kondisi kritis atau kehilangan banyak cairan. Tidak hanya cairan infus, dokter juga mungkin akan memasukkan obat melalui infus.
Cairan infus atau intravenous fluid (IV fluids) pada umumnya tersimpan dalam sebuah kantong atau botol yang steril. Cairan ini kemudian akan dialirkan ke dalam pembuluh darah vena melalui selang.
Lantas, apa saja jenis cairan yang diberikan melalui infus? Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis cairan infus. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Jenis Cairan Infus

Ada berbagai macam cairan infus yang diberikan ke dalam pembuluh darah untuk mengobati kondisi pasien. Mengutip dari jurnal New Trends in the Utilization of Intravenous Fluids oleh Mohammad Tinawi, berikut jenis-jenis cairan infus.
ADVERTISEMENT

1. Cairan Kristaloid

Salah satu jenis cairan kristaloid adalah cairan saline. Foto: Unsplash.com
Cairan kristaloid adalah kelompok cairan infus yang paling umum dan sering digunakan. Cairan ini mengandung molekul-molekul yang mudah larut dari aliran darah ke dalam sel dan jaringan.
Cairan kristaloid pada umumnya dimanfaatkan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dan pH, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dan lain-lain. Cairan kristaloid terdiri dari beberapa jenis, yakni:
ADVERTISEMENT

2. Cairan Koloid

Cairan koloid adalah salah satu jenis cairan infus yang juga digunakan dalam perawatan pasien. Berbeda dengan cairan kristaloid, cairan koloid cenderung memiliki molekul yang lebih berat, sehingga cairan ini tidak mudah melewati sel dan banyak berakhir di dalam pembuluh darah saja.
Cairan koloid banyak diberikan pada pasien yang memiliki kondisi yang kritis atau menerima operasi. Cairan ini juga terdiri dari beberapa jenis, yakni:
ADVERTISEMENT

Efek Samping Cairan Infus

Cairan infus bisa menimbulkan efek samping tertentu. Foto: Pexels.com
Terapi intravena adalah prosedur umum, sederhana, dan tergolong aman dilakukan dalam dunia medis. Terapi ini juga dinilai lebih cepat dibandingkan jenis terapi lainnya.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa cairan infus akan menimbulkan efek samping. Berikut beberapa efek samping cairan infus yang mungkin akan terjadi:
ADVERTISEMENT
Infus adalah cara cepat dan terkontrol yang dilakukan dengan memasukkan cairan dan obat yang dibutuhkan oleh tubuh ke aliran darah. Jenis cairan infus yang diberikan harus sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Suntikan infus mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping dan risiko komplikasi. Jika memungkinkan, cobalah untuk mendiskusikan efek samping dan risiko komplikasi dari terapi intravena sebelum menerimanya.
(SAI)