Kadar Oksigen Normal dalam Darah dan Cara Mengukurnya

Konten Media Partner
18 Agustus 2022 11:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengukur kadar oksigen normal dalam darah dengan pulse oxymeter. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengukur kadar oksigen normal dalam darah dengan pulse oxymeter. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia membutuhkan saturasi atau kadar oksigen yang cukup agar organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan baik. Kadar oksigen dalam darah adalah ukuran berapa banyak oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah merah di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Menjaga keseimbangan kadar oksigen dalam darah sangat penting untuk kesehatan. Pasalnya, kadar oksigen terlalu rendah dapat menyebabkan komplikasi serius yang membahayakan tubuh.
Sebagian besar orang umumnya tidak perlu terlalu sering memantau kadar oksigen dalam darah mereka. Namun, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti asma, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), mungkin perlu memantau kadar oksigen dalam darah mereka secara rutin.

Kadar Oksigen Normal dalam Darah

Semua organ dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk metabolisme, tetapi otak dan jantung merupakan dua organ utama yang sangat sensitif apabila kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen yang serius dalam beberapa menit dapat menyebabkan kondisi fatal yang mengancam jiwa.
Pada dasarnya, tubuh memiliki sistem yang mengatur kadar oksigen dalam darah. Kadar oksigen di bawah batas normal atau disebut hipoksemia dapat menyebabkan kerusakan pada sistem organ, terutama otak dan jantung.
ADVERTISEMENT
Kadar oksigen dalam darah yang rendah juga menunjukkan bahwa paru-paru dan sistem peredaran darah tidak berfungsi dengan baik. Menurut World Health Organization (WHO), ada lima hal penting yang harus terjadi untuk memberikan kadar oksigen yang cukup ke jaringan tubuh, yaitu:
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, kadar oksigen normal dalam darah tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang. Menurut National Health Service (NHS), hasil pengukuran kadar oksigen darah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis gas darah dan penggunaan pulse oxymeter.

1. Kadar Oksigen Normal dalam Darah Berdasarkan Tingkat Analisis Gas Darah

Hasil dari pengukuran kadar oksigen normal berdasarkan analisis gas darah ditunjukkan dengan istilah PaO2, yakni tekanan parsial oksigen. Bagi orang dengan paru-paru yang sehat, kadar oksigen normal berada pada rentang 80-100 mmHg.

2. Kadar Oksigen Normal dalam Darah Berdasarkan Pulse Oxymeter

Hasil dari pengukuran kadar oksigen darah menggunakan pulse oxymeter ditunjukkan dengan istilah SpO2, yakni saturasi oksigen. Bagi orang dengan paru-paru yang sehat, kadar oksigen normal berada pada rentang 95-100 persen.
Perlu dipahami, pada penderita PPOK atau penyakit paru-paru lainnya, kadar oksigen normal tersebut mungkin tidak berlaku. Sebagai contoh, tidak jarang penderita PPOK parah memiliki kadar oksigen dalam darah antara 88 hingga 92 persen.
ADVERTISEMENT

Cara Mengukur Kadar Oksigen

Ilustrasi mengukur kadar oksigen dalam darah dengan pulse oxymeter. Foto: Unsplash
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada dua cara mengukur kadar oksigen dalam darah, yaitu dengan analisis gas darah dan alat pulse oxymeter. Berikut penjelasannya.

1. Analisis Gas Darah

Berdasarkan jurnal Oxygen-induced Hypercapnia in COPD: Myths and Facts oleh Wilson F. Abdo (2012), analisis gas darah adalah tes darah yang diambil melalui pembuluh darah arteri. Selain mengukur kadar oksigen dalam darah, tes ini juga mengukur kinerja paru-paru dan keseimbangan asam basa dalam darah.
Metode analisis gas darah dilakukan di rumah sakit dan harus dikerjakan oleh tenaga kesehatan profesional. Adapun hasil kadar oksigen normal dan abnormal pada tes darah ini meliputi:
ADVERTISEMENT

2. Alat Pulse Oxymeter

Pulse oxymeter adalah alat cek saturasi oksigen yang dapat memperkirakan jumlah oksigen di dalam darah. Alat ini bekerja dengan cara mengirimkan sinar inframerah ke pembuluh darah kapiler.
Menurut The American Thoracic Society, jika dibandingkan dengan analisis gas darah, pulse oxymeter mempunyai toleransi kesalahan pengukuran sebesar 2 persen. Artinya, hasil tes kadar oksigen dalam darah bisa 2 persen lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya.

Cara Meningkatkan Kadar Oksigen

Ilustrasi menghirup udara segar untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Foto: Unsplash
Dirangkum dari Lung Institute, ada beberapa cara untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah secara alami, antara lain:

1. Menghirup Udara Segar

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menghirup udara segar. Biasakan untuk membuka jendela saat berada di rumah supaya udara dapat mengalir masuk ke dalam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, berjalan kaki sebentar ke luar rumah sambil menghirup napas dalam-dalam juga dapat meningkatkan kadar oksigen ke dalam tubuh.

2. Berhenti Merokok

Cara selanjutnya adalah berhenti merokok. Dalam sebuah studi yang dilakukan WHO, berhenti merokok selama 2-3 minggu dapat meningkatkan sirkulasi oksigen dalam darah secara signifikan.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan selama merokok, seperti sesak napas, juga akan berangsur berkurang setelah 1-9 bulan berhenti merokok.

3. Latihan Pernapasan

Latihan pernapasan sederhana, seperti pernapasan melalui mulut dan pernapasan perut, dapat membantu meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
Perlu diketahui, apabila seseorang memiliki penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan seperti pneumonia, cara alami di atas mungkin tidak cukup untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Konsultasikan ke dokter riwayat penyakit yang dimiliki untuk mengetahui cara yang tepat agar kadar oksigen bisa meningkat.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)