Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Katarsis: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
14 September 2022 8:31 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Katarsis adalah istilah yang sering ditemukan dalam dunia psikologi sebagai tindakan untuk melepas emosi dan keluh kesah yang tersimpan di dalam batin. Tindakan ini dibutuhkan agar manusia bisa menyalurkan perasaan negatifnya yang sudah menumpuk di dalam batin.
ADVERTISEMENT
Perasaan yang tidak disalurkan dengan baik kondisi bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan mental, seperti stres dan depresi. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjalani katarsis ini, mulai dari bercerita dengan teman yang dipercaya, menuliskan diary, hingga berolahraga.
Apa yang Dimaksud dengan Katarsis?
Menurut Psychology Today, katarsis berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemurnian atau pembersihan. Sesuai dengan maknanya, katarsis dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan emosi negatif. Jadi, katarsis adalah pelepasan emosi terpendam yang terkait dengan kejadian traumatis dengan memunculkan emosi tersebut ke alam bawah sadar.
Dalam teori psikoanalitik, pelepasan emosi ini berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang ingin meredakan konflik yang dihadapi olehnya. Contohnya ketika seseorang mengalami stres akibat bertengkar dengan pasangan, sehingga muncul perasaan frustasi dan tegang yang ada di dalam diri.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari terjadinya pelampiasan emosi yang tidak tepat, katarsis bisa membantu melepaskan emosi tersebut dengan melakukan berbagai macam kegiatan. Mulai dari berolahraga, melakukan hobi-hobi yang sempat tertunda, bercerita dengan teman terdekat atau orang yang dipercaya, dan lain sebagainya.
Jadi apabila disimpulkan, katarsis adalah metode untuk pelepasan emosi secara positif agar segala perasaan marah, sedih dan kecewa yang seringkali dirasakan oleh manusia bisa tersalurkan dengan baik.
Manfaat Katarsis
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dilihat bahwa katarsis merupakan tindakan yang memang diperuntukkan agar emosi negatif di dalam diri sendiri bisa terlepas dengan menerapkan cara-cara yang tepat. Jika tidak ditangani dengan langkah yang tepat, emosi-emosi tersebut bisa memicu munculnya gangguan kesehatan mental.
Katarsis sendiri memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, salah satunya adalah membuat diri sendiri merasa lebih baik, karena energi-energi negatif di dalam diri perlahan-lahan menghilang. Dengan begitu, pasien akan mengalami kelegaan dari perasaan yang membebani.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, manfaat emosional katarsis menurut Josef Breuer, seorang psikolog, yakni ketika seseorang dapat dengan bebas mengekspresikan emosinya yang dikaitkan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan, mereka akan mengalami pembersihan tersebut.
Cara Melakukan Katarsis
Menerapkan katarsis dalam kehidupan sehari-hari bukan hal yang mudah, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk bisa melakukannya. Untuk memperkuat komitmen tersebut, pasien harus membuat tujuan dari melakukan katarsis ini, seperti ingin mendapatkan rasa damai dan tenang, ingin melewati peristiwa buruk dan menyedihkan, dan lain sebagainya.
Umumnya, proses katarsis ini dilakukan oleh beberapa orang yang sedang berada di dalam kondisi yang sulit, seperti stres atau depresi karena beberapa sebab, mulai dari PHK karena pandemi, mengalami perceraian, putus dengan pasangan, mengidap penyakit kronis, atau kehilangan orang yang disayangi.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara melakukan katarsis dalam kehidupan sehari-hari? Menyadur dari berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya.
1. Bercerita dengan teman terdekat
Cara melakukan katarsis yang pertama adalah bercerita dengan teman terdekat atau yang dipercaya. Memang masalah yang dialami tidak akan selesai begitu saja, tapi cara ini bisa membuat hati seseorang menjadi lebih lega. Selain itu, bercerita dengan teman terdekat jua bisa membuka pandangan baru.
Adanya pandangan baru tersebut membantu pemikiran seseorang agar lebih terbuka terhadap pemikiran-pemikiran lainnya yang mungkin saja bersifat lebih positif. Dengan begitu, bisa saja ada solusi di dalam segala kemungkinan yang ada di pikiran tanpa disadari.
Sebetulnya tidak hanya teman dekat, menceritakan curahan hati yang dirasakan juga bisa dilakukan ketika melakukan sesi konseling. Umumnya konseling ini dilakukan karena ketidaksanggupan seseorang dalam mengendalikan emosi-emosi negatif yang ada di sekitarnya, sehingga membutuhkan sosok ahli yang bisa mengubah pemikirannya tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Berolahraga
Olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyehatkan mental seseorang. Sebagaimana yang diketahui, perasaan sedih dan kecewa menimbulkan perasaan stres dan kecemasan pada diri seseorang. Maka itu, proses katarsis dengan berolahraga ini disebut-sebut sebagai langkah yang tepat untuk melepaskan diri dari pemikiran yang tidak baik itu.
Olahraga yang dilakukan pun tidak usah terlalu berat. Menurut laman Mayo Clinic, beberapa olahraga yang direkomendasikan, yakni berlari, jogging, dan lain sebagainya. Namun jika pasien memiliki olahraga yang diminati, coba untuk praktikkan olahraga tersebut lebih rutin lagi, sebagai bagian dari proses katarsis ini.
3. Bernyanyi atau mengerjakan kegiatan seni lainnya
Tidak semua orang bisa melakukan kegiatan olahraga dengan langkah-langkah yang tepat. Nah, bagi pasien yang memang tidak percaya diri melakukan kegiatan olahraga, alihkan beberapa kegiatan tersebut dengan bernyanyi atau melakukan kegiatan seni lainnya, seperti melukis, menggambar, mewarnai, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)