Konten Media Partner

Kenali 7 Perbedaan Telat Haid dan Hamil yang Perlu Diketahui

19 September 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perbedaan telat haid dan hamil perlu diketahui agar bisa membedakan kedua gejala dari kondisi tersebut. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan telat haid dan hamil perlu diketahui agar bisa membedakan kedua gejala dari kondisi tersebut. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Telat haid merupakan salah satu gejala umum yang menandakan kehamilan. Namun, kondisi ini tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur yang pasti. Untuk itu, perbedaan telat haid dan hamil perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Kehamilan adalah salah satu penyebab seseorang bisa melewatkan periode menstruasinya. Ketika pembuahan terjadi, hormon akan menghentikan ovulasi yang menyebabkan siklus menstruasi berhenti.
Namun, kehamilan bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang telat haid. Telat haid bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti stres, berat badan rendah, sindrom ovarium polikistik, penggunaan KB, kondisi medis tertentu, hingga menopause.
Oleh sebab itu, telat haid tidak bisa menjadi satu-satunya patokan yang menandakan seseorang hamil. Ada sejumlah perbedaan telat haid dan hamil yang perlu diketahui agar bisa menandakan tanda pramenstruasi dan kehamilan.

Perbedaan Telat Haid dan Hamil

Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan telat haid dan hamil.

1. Nyeri Payudara

Nyeri payudara adalah gejala yang biasa dialami saat pramenstruasi maupun kehamilan. Menurut Amit Goyal dalam jurnal Breast Pain, nyeri payudara akan memburuk sebelum menstruasi dimulai. Rasa nyeri ini akan membaik seiring dimulainya periode menstruasi.
ADVERTISEMENT
Pada ibu hamil, payudara terasa nyeri akan dialami selama awal kehamilan. Payudara mungkin akan terasa sakit, sensitif, atau melunak saat disentuh. Payudara juga mungkin akan terasa lebih penuh dan berat.
Nyeri dan pembengkakan ini biasanya akan berlangsung selama 2-4 minggu karena peningkatan kadar progesteron. Hal inilah yang membedakan nyeri payudara pada pramenstruasi dan kehamilan.

2. Perdarahan

Perdarahan adalah salah satu gejala yang bisa dirasakan pada awal kehamilan. Namun, gejala ini sering kali dikira sebagai bercak darah awal menstruasi.
Pada masa pramenstruasi, pendarahan yang akan dirasakan biasanya lebih berat dan dapat bertahan hingga satu minggu atau lebih. Volume darah yang dikeluarkan cenderung berat.
Menurut EW Harville dalam jurnal Vaginal Bleeding in Very Early Pregnancy, perdarahan ringan adalah salah satu gejala kehamilan yang dialami 10-14 hari setelah pembuahan berhasil. Warna bercak darah yang dikeluarkan berupa merah muda atau coklat tua dan sangatlah sedikit, bahkan tidak bisa memenuhi pembalut yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Bercak pada awal kehamilan biasanya berlangsung selama satu atau dua hari saja. Jadi, periode pendarahan pada awal kehamilan lebih pendek dibandingkan pada pramenstruasi.

3. Perubahan Suasana Hati

Menjadi sensitif, mudah tersinggung, merasa cemas sekaligus sedih adalah hal yang umum yang dirasakan oleh wanita sebelum menstruasi maupun saat hamil.
Gejala ini biasanya akan menghilang ketika menstruasi dimulai. Namun, jika perubahan suasana hati terjadi selama berminggu-minggu serta melewatkan periode menstruasi, hal ini mungkin menandakan kehamilan. Pada ibu hamil, perubahan suasana hati terjadi selama kehamilan.

4. Kram Perut

Salah satu perbedaan telat haid dan hamil adalah kram perut yang dirasakan cenderung berbeda. Foto: Pexels.com
Sebagian besar wanita akan mengalami kram perut ketika akan haid maupun selama masa kehamilan. Meskipun demikian, letak atau sumber kram yang dirasakan akan berbeda pada wanita hamil atau yang sedang mengalami PMS (premenstrual syndrome).
ADVERTISEMENT
Pada wanita yang akan menstruasi, kram perut akan terpusat pada bagian bawah perut. Kondisi ini bisa berlangsung selama satu atau dua hari.
Pada wanita hamil, rasa kramnya akan terjadi pada bagian rahim dan cenderung terpusat pada bagian ini saja. Nyerinya bisa sembuh dengan cepat.

5. Mudah Lelah

Hormon progesteron bisa menyebabkan wanita yang akan mengalami menstruasi akan mudah lelah. Namun, gejala ini biasanya akan menghilang begitu menstruasi dimulai.
Untuk wanita yang mengalami menstruasi berat, kelelahan bisa berlangsung sepanjang periode menstruasi. Ini juga bisa menjadi pertanda seseorang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi.
Mudah lelah juga merupakan gejala umum yang dialami oleh ibu hamil pada awal kehamilan akibat meningkatnya kadar hormon progesteron. Gejala ini akan dirasakan selama trimester pertama kehamilan dan sebagian besar ibu hamil juga merasakannya selama kehamilan berlangsung.
ADVERTISEMENT

6. Mual

Mual adalah hal yang bisa terjadi ketika seseorang terlambat menstruasi. Mual juga bisa dialami oleh seseorang sebelum masa menstruasi dimulai ataupun gejala awal kehamilan.
Pada wanita yang akan mengalami menstruasi, mual yang dirasakan dapat berupa rasa tidak nyaman pada bagian pencernaan. Sementara itu, pada wanita hamil, mual yang dirasakan mulai dari pembuahan hingga sebelum kehamilan dan biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness).
Mual yang dirasakan ketika PMS biasanya akan hilang ketika periode menstruasi berlangsung, sedangkan pada kehamilan, mual akan cenderung mereda pada trimester kedua.

7. Perubahan Pola Makan

Nafsu makan yang meningkat dan mengidam makanan adalah gejala umum kehamilan, tetapi gejala ini juga dapat terjadi saat PMS.
Banyak orang ketika PMS akan mengalami peningkatan nafsu makan dan memiliki keinginan untuk makanan manis atau berlemak, atau makanan kaya karbohidrat. Perubahan hormon estrogen dan progesteron kemungkinan mempengaruhi gejala tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal Food Cravings in Pregnancy oleh Natalia C. Orloff dan Julia M. Hormes, penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50-90% wanita hamil mengalami perubahan nafsu makan. Banyak wanita hamil ingin makanan tertentu, serta enggan makan makanan tertentu.
Keengganan terhadap makanan tertentu jarang terjadi pada orang yang mengalami PMS. Pada ibu hamil, hal ini disebabkan oleh bau serta penampilan makanan.
Beberapa wanita hamil mengidam barang-barang yang bukan makanan, seperti es, beras, pasir, tanah, dan lain-lain. Istilah medis untuk fenomena ini adalah pica.

Ciri-Ciri Mens Terakhir Sebelum Hamil

Salah satu ciri-ciri menstruasi terakhir sebelum hamil adalah volume darah yang keluar cenderung lebih sedikit. Foto: Pexels.com
Sebenarnya, perdarahan yang terjadi sebelum hamil berbeda dengan menstruasi dan hal ini merupakan gejala yang normal terjadi. Akan tetapi, kondisi ini sering kali dikenali sebagai ciri-ciri menstruasi terakhir sebelum hamil.
ADVERTISEMENT
Ketika menstruasi terjadi, perdarahan yang terjadi karena tubuh perlu mengeluarkan telur yang tidak mengalami pembuahan dari dalam tubuh, sedangkan perdarahan yang terjadi saat awal kehamilan keluar dari tubuh karena sel telur mengalami pembuahan.
Ada sejumlah ciri-ciri menstruasi terakhir sebelum hamil yang perlu diketahui, di antaranya:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)