Konten Media Partner

Kenali Ciri-Ciri DBD pada Anak dan Cara Mengobatinya

29 Agustus 2022 9:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Ciri-ciri DBD pada anak umumnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan pada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Demam berdarah sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh empat jenis virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia.
Setelah terinfeksi, anak biasanya akan menimbulkan gejala sebagai ciri-ciri DBD pada anak. Ciri-ciri DBD pada anak perlu diketahui agar orang tua dapat waspada serta mencegah terjadinya DBD.

Ciri-Ciri DBD pada Anak

Anak-anak cenderung lebih rentan terkena penyakit DBD dibandingkan orang dewasa. Apalagi, nyamuk penyebab DBD banyak berkembang biak di sekitar lingkungan rumah dan tempat bermain anak.
Menurut World Health Organization, ciri-ciri DBD pada anak biasanya akan muncul setelah 4-10 hari setelah infeksi awal terjadi. Dalam banyak kasus, gejala DBD biasanya tergolong ringan dan banyak disalahartikan sebagai gejala flu atau infeksi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal Dengue Fever karya Timothy J. Schaefer, dkk, berikut adalah ciri-ciri DBD pada anak yang umumnya muncul setelah infeksi terjadi:
Gejala-gejala di atas biasanya cenderung ringan dan akan membaik selama 2 hingga 7 hari kemudian. Gejala-gejala tersebut bisa berkembang menjadi parah apabila tidak segera diobati. Gejalanya dapat berupa:
Salah satu ciri-ciri DBD pada anak yang umum terjadi adalah demam tinggi. Foto: Pexels.com
Anak-anak biasanya cenderung memiliki kasus yang lebih ringan dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, masalah serius dapat berkembang pada anak serta dapat menyebabkan komplikasi yang langka.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala dapat berkembang menjadi pendarahan berat, syok, hingga kematian. Hal ini merupakan gejala dari dengue shock syndrome (DSS). Kondisi DSS merupakan kondisi yang mengancam nyawa. Gejala dari kondisi ini dapat berupa:

Cara Mengobati DBD Pada Anak

Sejauh ini tidak ada obat yang khusus yang digunakan untuk penderita DBD. Perawatan biasanya dilakukan untuk meredakan gejala yang ada. Pengobatan demam berdarah pada juga dilakukan untuk mencegah kondisi anak semakin parah.
Pada umumnya, pengobatan demam berdarah pada anak adalah sebagai berikut.

1. Cukupi Kebutuhan Cairan

Cukupi kebutuhan cairan adalah salah satu cara untuk mengobati DBD. Foto: Pexels.com
Penderita penyakit DBD biasanya memerlukan cairan yang banyak untuk meredakan gejalanya, seperti demam, nyeri otot, serta untuk mencegah risiko dehidrasi serta syok pada anak.
ADVERTISEMENT
Cairan yang bisa diberikan kepada anak adalah air putih, susu, atau jus buah segar, serta makanan berkuah, seperti sup, dan lain-lain. Anak juga bisa diberikan isotonik yang lebih efektif untuk mengembalikan cairan tubuh dibandingkan air putih biasa.

2. Minum Obat Pereda Nyeri

Menurut Timothy J. Schaefer, dkk, asetaminofen atau parasetamol adalah jenis obat-obatan yang bisa diberikan kepada anak untuk mengatasi DBD. Obat-obatan asetaminofen bersifat antipiretik dan analgesik yang dapat meredakan nyeri sekaligus demam yang dirasakan oleh anak.
Hindari pemberian obat-obatan antipiretik dan analgesik berupa NSAID, seperti aspirin atau ibuprofen sebab jenis obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dalam tubuh anak.

3. Infus Cairan

Infus cairan merupakan salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati DBD. Pemberian cairan dilakukan untuk mencegah terjadinya DBD pada anak jika terjadi kondisi klinis yang kian memburuk.
ADVERTISEMENT
Cairan yang biasa diberikan untuk penderita DBD adalah cairan kristaloid dan koloid. Koloid biasanya diberikan saat kondisi ketika anak mengalami syok refrakter.

4. Kompres Air Hangat

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kompres air hangat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merawat demam. Kompres air hangat dapat membantu mengatasi demam tinggi pada anak yang mengalami DBD.
Pastikan suhu air tidak terlalu panas, sehingga tidak dapat melukai kulit. Kompres air hangat dapat memicu produksi keringat, sehingga suhu tubuh akan menurun secara alami dari dalam. Tak hanya itu, kompres hangat juga mampu melancarkan aliran darah dan membuat anak menjadi lebih nyaman.

5. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup juga bisa membantu untuk mempercepat penyembuhan demam berdarah. Istirahat juga dapat membantu pemulihan jaringan yang rusak akibat infeksi demam berdarah.
ADVERTISEMENT
Orang tua perlu memastikan anaknya beristirahat yang cukup untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat meredakan gejala demam berdarah.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)