Konten Media Partner

Kenali Gejala Sifilis pada Wanita Berdasarkan Tahapan Perkembangannya

4 Oktober 2022 19:54 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sifilis pada wanita perlu segera diobati untuk mencegah penularan sifilis pada bayi. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Sifilis pada wanita perlu segera diobati untuk mencegah penularan sifilis pada bayi. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang bisa menyerang siapa pun, termasuk wanita. Meskipun demikian gejala sifilis pada wanita maupun pada pria tidaklah jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
Gejala sifilis bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada tahapan dari perkembangan sifilis yang dialami.
Pada wanita hamil, sifilis bisa mempengaruhi kesehatan tubuh serta janinnya. Sifilis pada wanita yang tak kunjung disembuhkan juga meningkatkan risiko penularan kepada calon bayi nantinya.
Untuk itu, sifilis perlu dicegah dan segera diatasi sebelum berkembang menjadi kondisi serius yang sukar untuk disembuhkan. Gejala sifilis pada wanita perlu diketahui untuk mencegah komplikasi lainnya.
Artikel ini akan membahas mengenai gejala sifilis pada wanita. Simak penjelasannya di bawah ini.

Gejala Sifilis Pada Wanita

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang bisa terjadi pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Gejala sifilis yang dirasakan oleh penderita pria maupun wanita cenderung sama dan tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Sifilis terdiri dari empat tahapan. Setiap tahapan bisa memiliki gejala yang berbeda-beda. Mengutip dari Syphilis and Women terbitan Minnesota Department of Health, berikut beberapa gejala sifilis pada wanita berdasarkan tahapannya.

Tahapan Primer

Tahapan primer adalah tahapan awal yang terjadi setelah infeksi berlangsung. Gejala awalnya bisa muncul 10-90 hari setelah infeksi terjadi, tetapi pada umumnya, gejala pada tahapan primer muncul 21 hari.
Gejala sifilis pada wanita di tahapan primer adalah munculnya luka terbuka yang kemerahan. Luka ini biasa disebut sebagai chancre.
Luka ini biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga jarang disadari oleh penderitanya. Chancre bisa timbul di bagian labia, bagian dalam vagina, rektum atau bukaan anus, serta sekitar dan di dalam mulut.
Luka ini biasanya bertahan 3-7 minggu dengan atau tanpa pengobatan. Pada sebagian orang, gejala lain mungkin bisa menyertai munculnya luka tersebut, seperti demam, flu, pilek, dan beberapa gejala lainnya yang menandakan terjadinya infeksi.
ADVERTISEMENT

Tahapan Sekunder

Salah satu gejala sifilis pada wanita di tahapan sekunder adalah demam. Foto: Pexels.com
Tahapan sekunder adalah tahapan lanjutan dari sifilis primer apabila sifilis pada tahapan primer tidak diobati. Tahapan sekunder terjadi sekitar 6-12 minggu setelah penyakit sifilis berkembang.
Tahapan sekunder umumnya ditandai dengan munculnya ruam pada berbagai bagian tubuh. Ruam yang muncul tampak seperti bintik-bintik merah dan bertekstur kasar yang timbul pada telapak tangan maupun telapak kaki.
Tak hanya itu, gejala lain bisa saja muncul pada tahapan sifilis sekunder. Berikut gejala lainnya:

Tahapan Laten

Tahapan sekunder yang tidak diobati bisa berkembang menjadi sifilis laten yang berkembang selama 1-10 tahun sejak infeksi terjadi. Tahapan sifilis laten merupakan tahapan yang tidak memiliki gejala.
ADVERTISEMENT
Pada tahapan ini, gejala sifilis yang dirasakan pada tahapan sekunder akan menghilang.
Namun, karena sifilis tidak diobati, bakteri penyebab sifilis masih berkembang dalam tubuh. Perkembangan bakteri penyebab sifilis yang tidak diobati bisa menyebabkan sifilis berkembang menjadi sifilis tersier.

Tahapan Tersier

Tahapan tersier merupakan tahapan akhir dari penyakit sifilis yang mana tahapan ini mulai terjadi setelah bakteri penyebab sifilis kembali aktif. Tahapan ini ditandai dengan munculnya berbagai macam kerusakan pada sejumlah jaringan ataupun organ dalam tubuh.
Pada tahap akhir, penyakit ini bisa merusak otak, saraf mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi. Gejala yang timbul bisa sangat beragam tergantung pada organ yang mengalami kerusakan.

Penyebab Sifilis Pada Wanita

Penyebab sifilis pada wanita adalah infeksi bakteri Treponema pallidum yang menular melalui kontak seksual. Foto: Unsplash.com
Mengutip dari jurnal Syphilis oleh Patrick French, penyebab sifilis pada wanita dan laki-laki adalah infeksi dari bakteri yang dikenal dengan nama Treponema pallidum.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan beberapa jenis penyakit menular seksual, sifilis dapat menular melalui berbagai jenis kontak seksual, termasuk saat berciuman (jika penderita berciuman dengan orang yang memiliki luka sifilis pada bagian mulut).
Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun adalah salah satu cara penyebaran bakteri penyebab sifilis. Cara penularan sifilis paling umum lainnya adalah penularan dari ibu hamil ke bayi dalam perut.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri sifilis juga bisa menyebar melalui beberapa kondisi, seperti transfusi darah, donasi organ, penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi bakteri, dan lain-lain.

Apakah Penyakit Sifilis pada Wanita Bisa Sembuh?

Pada tahapan awal, sifilis umumnya mudah untuk disembuhkan dengan pemberian antibiotik yang dapat mengatasi bakteri penyebab sifilis serta menghambat pertumbuhannya.
ADVERTISEMENT
Pada tahapan primer, sekunder, dan laten, dokter mungkin akan memberikan suntikan antibiotik penisilin untuk mengobati penyakit sifilis.
Pada tahapan akhir, penderita mungkin akan tetap dianjurkan untuk meminum antibiotik unutk membunuh bakteri. Akan tetapi, pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan segala kerusakan organ dan jaringan yang disebabkan oleh sifilis.
(SAI)