Konten Media Partner

Ketahui Efek Samping Vaksin Pfizer dan Cara Mengatasinya

2 Agustus 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin Pfizer. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin Pfizer. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Vaksin Pfizer atau BNT162b2 merupakan vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona penyebab COVID-19. Vaksin ini diproduksi sebagai hasil kerja sama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech.
ADVERTISEMENT
Vaksin Pfizer bekerja dengan cara memasukkan potongan dari sebuah materi genetik virus (mRNA) dalam sel-sel tubuh manusia. Materi mRNA ini akan memicu produksi protein-protein viral yang meniru virus Corona dan membantu sistem pertahanan tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi tersebut akan melindungi tubuh dari infeksi virus penyebab COVID-19.
Mengutip Riset Keperawatan di Era Pandemi COVID-19 oleh Arabta M. Peraten Pelawi, dkk. (2021: 42), vaksin Pfizer mempunyai nilai efikasi atau efek perlindungan sebesar 100 persen pada kelompok usia 12-15 tahun dan 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas. Sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa vaksin ini memiliki efikasi 94 persen untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas tanpa gangguan kesehatan yang serius.
ADVERTISEMENT
Vaksin Pfizer diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan. Setiap penyuntikan dosis yang diberikan sebesar 0,3 ml dengan interval minimal pemberian antara dosis pertama dan kedua adalah 21-28 hari.

Efek Samping Vaksin Pfizer

Ilustrasi pemberian vaksin Pfizer. Foto: Unsplash
Sama seperti jenis obat-obatan lainnya, vaksin Pfizer juga memiliki sejumlah efek samping yang mungkin dialami penerima vaksin. Berikut beberapa efek samping vaksin Pfizer yang umum terjadi:
Sebagian besar efek samping tersebut cenderung bersifat ringan dan berlangsung kurang dari seminggu setelah mendapatkan vaksinasi. Dari sejumlah hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer juga lazim terjadi pada jenis vaksin COVID-19 lainnya.
Meski begitu, ada beberapa kemungkinan efek samping yang lebih serius tapi sangat jarang terjadi, seperti:
ADVERTISEMENT

1. Miokarditis dan Perikarditis

Miokarditis adalah peradangan otot jantung, sedangkan perikarditis adalah peradangan pada lapisan tipis berbentuk kantong yang melapisi jantung (perikardium). Keduanya memiliki gejala umum yang mirip, antara lain:

2. Alergi

Reaksi alergi yang parah jarang terjadi. Namun, ada beberapa reaksi alergi umum yang mungkin dialami penerima vaksin, di antaranya gatal-gatal, sesak napas, dan ruam kemerahan pada kulit.

3. Bell’s Palsy

Bell's palsy merupakan kelumpuhan yang terjadi pada salah satu sisi otot wajah yang sifatnya sementara. Kondisi ini menyebabkan sisi wajah tampak terkulai. Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO), kondisi ini termasuk kasus yang sangat jarang dan menimpa setiap 1 dari 10 ribu orang.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Pfizer

Ilustrasi pemberikan vaksin Pfizer. Foto: Unsplash
Berikut beberapa cara mengatasi efek samping vaksin Pfizer yang bisa dilakukan:

1. Kompres Air Dingin

Jika terjadi reaksi nyeri di tempat bekas suntikan, bengkak atau kemerahan, kompres dengan air dingin pada area tersebut selama beberapa waktu. Jangan menggosok atau memijat area bekas suntikan untuk menghindari pembengkakan.

2. Beristirahat dan Perbanyak Minum Air Putih

Jika mengalami nyeri otot atau sendi, tidak enak badan, menggigil, demam, dan mual, beristirahatlah yang cukup dan memperbanyak minum air putih. Selain itu, penerima vaksin juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan anjuran dokter.

3. Konsultasi dengan Dokter

Konsultasikan ke dokter apabila efek samping tidak kunjung membaik setelah tiga hari. Jika mengalami gejala nyeri dada, jantung berdebar kencang, atau sesak napas, segera hubungi dokter atau petugas kesehatan melalui nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi untuk mendapat penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
(SFR)