Mastitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
9 September 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu menyusui, sehingga dapat mengganggu proses pemberian ASI kepada si bayi. Ada juga jenis mastitis yang dialami oleh ibu yang tidak menyusui atau disebut dengan mastitis periductal.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, mastitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri pada payudara, bengkak serta kemerahan di kulit payudara, demam, hingga flu yang membuat tubuh hingga meriang. Mastitis perlu diperiksa terlebih dahulu menggunakan pemeriksaan radiologi sebelum ditangani.

Pengertian Mastitis

Mastitis adalah infeksi pada satu atau lebih saluran payudara. Menurut laman Mayo Clinic, mastitis berhubungan dengan menyusui dan dapat menyebabkan sakit parah jika terdeteksi dan terobati secepatnya. Kondisi mastitis ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari saluran susu tersumbat, infeksi bakteri, dan lainnya.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa insidensi mastitis pada ibu menyusui sangat bervariasi, mulai dari 2% hingga 33% dan paling sering menyerang ibu pada 2-3 minggu menyusui. Umumnya, nyeri pada mastitis ini menyebabkan sensasi cukup menyakitkan, sehingga mengganggu kegiatan pemberian ASI.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mastitis bisa terjadi pada ibu menyusui maupun yang tidak menyusui. Untuk mastitis pada ibu menyusui, kondisi tersebut disebut sebagai mastitis laktasi. Sementara itu, mastitis pada ibu yang tidak menyusui disebut juga dengan mastitis periductal.

Penyebab Mastitis

Ibu menyusui alami sariawan puting. Foto: Shutterstock
Kondisi Mastitis sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor, mulai dari tersumbatnya ASI hingga infeksi bakteri. Supaya memahami lebih jelas penyebab-penyebab mastitis, berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman WebMD.

1. ASI tersumbat

ASI merupakan cairan yang dibutuhkan oleh bayi untuk mendapatkan energi. Sebelum dikeluarkan melalui puting, ASI melalui proses panjang terlebih dahulu sampai akhirnya bisa memberikan manfaat pada bayi.
Namun, saluran ASI tidak selalu lancar. Pada beberapa kasus, ASI yang tersumbat menyebabkan cairan tersebut menumpuk di dalam payudara. Jumlah ASI yang semakin banyak menumpuk, semakin berisiko menimbulkan peradangan.
ADVERTISEMENT

2. Infeksi bakteri

Faktor penyebab mastitis yang sering dialami adalah infeksi bakteri. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi yang dapat masuk ke saluran ASI melalui celah di kulit puting susu atau melalui lubang saluran susu.
Selain karena mulut bayi, infeksi bakteri ini juga bisa disebabkan oleh menyumbatnya ASI. Dalam beberapa kasus, ASI tersumbat ini juga dapat terinfeksi dengan bakteri, yang dikenal sebagai mastitis infektif.
Selain penyebab-penyebab yang ada di atas, ada beberapa faktor risiko mastitis yang menyebabkan seseorang berpotensi mengalami kondisi ini. Berikut faktor-faktor risiko terjadinya kondisi ini.
ADVERTISEMENT

Gejala Mastitis

Kondisi ini perlu diwaspadai sebab mastitis kerap menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut laman National Health Service, berikut beberapa gejala mastitis.

Cara Mengobati Mastitis

Untuk mendiagnosis, mastitis ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, salah satunya pemeriksaan radiologi berupa ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah pengobatan apa yang perlu dilakukan. Pengobatan tersebut dilakukan untuk mengurangi infeksi hingga memperbaiki aliran ASI.
Lebih lengkapnya, berikut cara-cara mengobati mastitis, seperti yang dikutip dari Medical News Today.

1. Mengonsumsi obat-obatan

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengobati mastitis adalah mengonsumsi obat-obatan, seperti dicloxacillin, flucloxacillin, cefalexin, acetaminophen, hingga ibuprofen. Pengobatan ini dilakukan untuk mengurangi gejala, mengurangi kadar rendah di ASI, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT

2. Perubahan gaya hidup

Menurut International Journal of Phytomedicine, gaya hidup juga diperlukan untuk membantu mengatasi mastitis, mulai dari istirahat yang cukup, rutin mengonsumsi lebih banyak cairan, menjaga kebersihan selama menyusui, dan lain sebagainya.

Cara Mencegah Mastitis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya mastitis, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)