Konten Media Partner

Mengenal Apa Itu Metode Eracs dan Perbedaannya dengan Operasi Caesar

14 September 2022 12:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa itu metode eracs? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu metode eracs? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Metode operasi caesar ERACS adalah kepanjangan dari Enhanced Recovery After Cesarean Surgery. Metode persalinan ini dinilai lebih aman, karena proses pemulihannya lebih cepat dibandingkan dengan proses persalinan caesar pada umumnya. Maka itu, jangan heran jika banyak ibu yang melahirkan memilih untuk menggunakan metode ini.
ADVERTISEMENT
Metode ini sering disamakan dengan operasi caesar. Padahal jika dilihat secara lebih detail, wanita yang menjalani persalinan operasi caesar diharuskan tidak menggerakkan badannya sama sekali selama 12 jam. Sementara itu, metode ERACS dianggap lebih nyaman karena durasi larangannya lebih pendek dan rasa nyerinya lebih ringan.

Apa itu Metode Eracs?

Metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) pertama kali diperkenalkan oleh Henrik Kehlet dari Denmark di majalah British Journal of Anaesthesia pada tahun 1997. Makalah tersebut membahas mengenai intervensi berdasarkan evidence based pada tahap persiapan operasi, intraoperatif, dan pascaoperasi untuk meningkatkan luaran pasien.
Dalam makalah tersebut, ERACS dideskripsikan sebagai penatalaksanaan perioperatif berbasis multimodal untuk mendapatkan pemulihan segera kondisi pasien pasca operasi dengan cara menjaga fungsi organ pre operatif dan menurunkan respon stres selama operasi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun yang sama, komunitas dan kelompok penelitian ERACS didirikan dan sampai saat ini komunitas ERACS telah menerbitkan beberapa pedoman berbagai spesialisasi bedah termasuk thoraks, kardiovaskular, digestif, ginekologi, dan urologi.
Jadi, ERACS adalah metode operasi caesar dengan pendekatan khusus perawatan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu, sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar. Tujuan dari ERACS ini agar mobilitas dan proses penyembuhan atau persalinan yang bisa lebih cepat, tapi tetap mengutamakan hasil yang maksimal.
Bahkan, metode ERACS ini melibatkan beberapa tim dokter yang cukup andal, yakni dokter ahli kandungan, dokter ahli anestesi, dokter ahli anak, para bidan dan perawat, hingga ahli gizi. Semua dokter tersebut bekerja sama agar metode ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal bagi pasiennya.
ADVERTISEMENT

Kelebihan dan Kekurangan Metode Eracs

Metode ERACS lebih cepat membantu proses penyembuhan. Foto: Unsplash
Berdasarkan penjelasan yang ada di atas, metode ERACS bisa lebih cepat membantu proses penyembuhan pasiennya. Meski lebih cepat, metode ERACS tetap mengutamakan hasil yang maksimal, agar persalinan yang dilakukan tidak membuat si pasien kecewa.
Namun, apakah metode ERACS bisa menimbulkan kekurangan? Menyadur jurnal The Benefits of Enhanced Recovery After Surgery Programs and Their Application in Cardiothoracic Surgery yang dipublikasikan oleh PubMed Central, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan metode ERACS.

1. Kelebihan Metode ERACS

ADVERTISEMENT

2. Kekurangan Metode ERACS

Perbedaan Eracs dan Caesar

Jika dilihat secara sekilas, ERACS dan operasi caesar memang mirip. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu untuk diketahui. Mulai dari efek samping yang diberikan, rasa nyeri, waktu untuk puasa, dan lain sebagainya.
Supaya lebih jelas, berikut beberapa perbedaan ERACS dan operasi caesar.

1. Waktu untuk berpuasa

Jadwal operasi ERACS lebih efisien dan tidak berkepanjangan. Sebab, dokter kandungan menggunakan teknik operasi paling baru, sehingga meminimalkan manipulasi operasi yang tidak diperlukan hingga penggunaan obat secara efektif dan efisien.
Menurut laman Children’s Mercy, pasien metode ERACS untuk menjalankan waktu puasa karena lebih pendek sebelum operasi. Bahkan pasiennya hanya perlu berhenti makan selama enam jam dan minum dua jam sebelum masuk ke dalam ruang operasi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentunya berbeda dengan operasi caesar, sebab, operasi caesar yang terencana pasien diminta puasa selama enam-delapan jam sebelum operasi dilakukan. Namun, pada bayi di bawah enam bulan, dapat diberikan ASI empat jam sebelum operasi dilakukan.

2. Bergerak lebih bebas dan cepat

Metode ERACS bisa bergerak lebih bebas dan cepat, dibandingkan operasi caesar. Sebagai informasi, metode ERACS adalah protokol yang memungkinkan pasien untuk melakukan pergerakan lebih cepat, yaitu sekitar 2 jam perawatan pasca operasi caesar dengan nyeri yang minimal.
Sementara itu, operasi caesar memungkinkan percepatan optimal dibandingkan operasi caesar konvensional, yakni 6 hingga 8 jam lebih lama dari 24 jam biasanya. Hal ini tentunya membuat pasien tidak nyaman, sehingga banyak yang memilih metode ERACS dibandingkan operasi caesar.
ADVERTISEMENT

3. Kerusakan jaringan yang lebih minim

Perbedaan metode ERACS dan operasi caesar juga bisa terlihat dari kerusakan jaringan. Menurut laman National Library of Medicine, metode ERACS bisa membuat kerusakan jaringan lebih minim dibandingkan dengan operasi caesar.
Hal tersebut disebabkan karena teknik ERACS menggunakan pisau dengan ketajaman khusus yang berukuran kecil.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)