Mengenal Apa Itu Self Healing dan Cara Melakukannya

Konten Media Partner
16 September 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa itu self healing? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu self healing? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, self healing bisa diartikan sebagai penyembuhan diri dengan mengeluarkan perasaan maupun emosi yang terpendam di dalam diri. Makna penyembuhan diri itu sendiri beragam, ada yang ingin mengobati luka batin, trauma, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Jika tidak disembuhkan, luka batin tersebut bisa memicu munculnya stres kronis, depresi, hingga gangguan kesehatan mental lainnya. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin gangguan kesehatan mental tersebut mengarah ke tindakan self harm yang membahayakan diri sendiri.

Apa itu Self Healing?

Self healing adalah proses penyembuhan diri dari luka batin dengan tidak mengonsumsi obat-obatan, melainkan dengan mengeluarkan perasaan maupun emosi yang ada di dalam tubuh. Memang, menyembuhkan luka batin perlu didampingi oleh psikiater, tapi seseorang tetap bisa melakukan self healing secara mandiri.
Menurut Self Healing is Knowing Your Own Self, self healing yang dilakukan untuk perbaikan pada diri sendiri bertujuan untuk mengeluarkan emosi yang terpendam, mulai dari emosi marah, kecewa, penyesalan, hingga kenangan buruk yang sudah disimpan sejak lama dan membuat pikiran menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT

Cara Melakukan Self Healing

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan self healing dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari me time, meningkatkan self compassion, meditasi, menulis jurnal, dan lain sebagainya.
Namun perlu diketahui, self healing tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua kali. Untuk hasil yang maksimal, lakukan self healing rutin dan jadikan itu sebagai rutinitas. Lantas, apa saja cara melakukan self healing? Menurut berbagai sumber, berikut informasinya.
Cara-cara melakukan self healing. Foto: Unsplash

1. Me time

Menurut Direction Psychology, me time adalah sebuah menghabiskan waktu singkat untuk diri kita sendiri, tapi bukan berarti kondisi ini membuat Anda menjadi egois dan anti sosial. Sebaliknya, manfaatkan waktu me time ini untuk rehat sejenak dari segala aktivitas yang membuat Anda lelah.
ADVERTISEMENT

2. Meningkatkan self compassion

Self compassion adalah sikap peduli dan baik terhadap diri sendiri dalam menghadapi kesulitan hingga kekurangan diri sendiri. Menurut The Development and Validation of a Scale to Measure Self-Compassion, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam self compassion, di antaranya:

3. Positif self talk

Positif self talk bukan soal narsisme, tetapi tentang bagaimana cara menunjukkan diri sendiri tentang belas kasih dan pemahaman. Jadi, positif self talk lebih cenderung ke arah mengucapkan narasi positif ke diri sendiri, seperti ‘saya bisa melakukan hal ini’, ‘saya akan belajar dari kesalahan saya sebelumnya’, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan positif self talk, tanpa disadari diri sendiri bisa menjadi lebih percaya dengan kemampuan yang dimiliki hingga semakin optimis untuk mencapai apa yang diinginkan, meskipun akan ada masalah yang datang di tengah jalan.

4. Berdamai dengan keadaan

Setiap manusia pernah mengalami peristiwa-peristiwa yang kurang menyenangkan, sehingga membekas di hati. Kejadian-kejadian tersebut bukan hal yang mudah untuk dilupakan begitu saja. Namun, dibandingkan melupakan kejadian tersebut, sebaiknya coba untuk berdamai dengan keadaan yang ada.

5. Gratitude

Gratitude adalah ungkapan rasa syukur yang dilakukan ketika diri sendiri merasa bahagia atau mencapai suatu hal yang diimpikan. Ucapan syukur tersebut juga bisa menjadi bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan maupun orang lain yang berhubungan dengan diri sendiri.

6. Meditasi

Meditasi adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menenangkan tubuh dan pikiran. Tujuan meditasi ini, yakni agar diri sendiri menjadi lebih tenang, nyaman, dan produktif. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan duduk tenang, memejamkan mata, dan mengatur pernapasan secara perlahan setidaknya 10-20 menit.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Healthline, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari meditasi ini, yakni mencegah depresi, mengatur emosi, mengurangi rasa nyeri, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan konsentrasi, hingga memperkuat daya tahan tubuh.

7. Menulis jurnal

Menyadur laman Medical News Today, menulis jurnal adalah bentuk kreatif untuk mendeskripsikan apa yang dirasakan. Lewat jurnal ini, Anda bisa menuliskan pemikiran bebas tentang rasa takut, senang, kritikan, dan lain sebagainya.
Ketika menulis jurnal ini, Anda tidak perlu memperhatikan aturan EYD, tapi fokus untuk menuliskan apa yang dirasakan. Dengan begitu, Anda bisa kembali merefleksikan apa yang dialami selama beberapa akhir ini.

Kapan Harus Healing?

Self healing bisa dilakukan ketika diri sendiri memiliki luka batin yang tidak bisa sembuh, trauma, hingga ketika mengalami gangguan kesehatan mental. Ketika melakukan kegiatan ini, Anda mungkin merasa janggal. Namun seiring berjalannya waktu, Anda akan terbiasa dan merasakan manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Jika masih ragu, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan psikiater terkait kegiatan-kegiatan self healing, seperti apa yang baik untuk dilakukan. Menurut laman Universitas Airlangga, penyembuhan luka batin yang umumnya disarankan untuk dilakukan, ialah yoga, meditasi, dan lain sebagainya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)