Mengenal Apa itu Temperamen dan Perbedaannya dengan Emosi

Konten Media Partner
19 September 2022 14:44 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa yang dimaksud dengan temperamen? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa yang dimaksud dengan temperamen? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Temperamen adalah kepribadian yang ada diri seseorang dan akan menentukan cara berpikir mereka dalam bertindak dan menunjukkan perasaannya. Istilah temperamen ini identik dengan sifat mudah marah atau emosi. Padahal temperamen tidak selalu berhubungan dengan kedua sifat tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu psikologi, temperamen dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sanguinis (optimis), koleris (pemarah), plegmatis (santai), hingga melankolis (pendiam). Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Temperamen?

Temperamen dinyatakan sebagai salah satu aspek dasar dalam pembagian jenis manusia berdasarkan sifatnya. Sifat-sifat dasar yang sudah ada di dalam diri seseorang akan berpengaruh pada kelangsungan jalannya perilaku orang tersebut.
Dikutip dari Psychology Today, ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dari temperamen itu sendiri, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, ada beberapa kesamaan yang menggambarkan pengertian dari temperamen itu sendiri, yakni:

Jenis-Jenis Temperamen

Apa saja jenis-jenis temperamen? Foto: Unsplash
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, temperamen terdiri dari beberapa jenis dengan definisi yang berbeda-beda, yaitu sanguinis (optimis), koleris (pemarah), plegmatis (santai), hingga melankolis (pendiam). Bagaimana cara membedakan keempat jenis temperamen tersebut? Berikut informasinya.

1. Sanguinis

Menurut laman ScienceDirect, sanguinis adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin. Galenus menggambarkan sanguinis ini sebagai orang dengan temperamen optimis, sosial, dan lincah.
Dengan kata lain, sosok sanguinis gemar berbicara dengan banyak orang, ramah, dan periang. Berikut beberapa karakteristik dari seorang sanguinis.
ADVERTISEMENT

2. Melankolis

Istilah menkolis berasal dari bahasa Yunani, yaitu melan yang berarti hitam dan khole yang berarti empedu. Melankolis sendiri sering dihubungkan dengan sifat-sifat, seperti pendiam, berhati-hati dalam melakukan apa pun, dan sering menganalisa suatu hal. Lebih jelasnya, berikut beberapa karakteristik dari seorang melankolis.
ADVERTISEMENT

3. Koleris

Menyadur laman Berkeley Well Being, koleris merupakan jenis temperamen yang merujuk pada kecerdasan, kebebasan, dan kemandirian.
Seseorang dengan tipe koleris ini mudah menetapkan tujuan untuk dirinya sendirinya, bahkan ia mudah membuat keputusan dengan cepat dalam suatu situasi. Berikut beberapa karakteristik koleris.

4. Plegmatis

Plegmatis bisa disebut juga dengan sosok yang memiliki sifat apatis. Artinya, ia memiliki gaya hidup yang tenang dan lebih berfokus pada keluarga.
Dalam kehidupan sehari-hari pun, orang yang plegmatis memiliki kemampuan untuk berpikir imajinatif dan abstrak. Berikut karakteristik seseorang yang plegmatis.
ADVERTISEMENT

Apakah Temperamen dan Emosi Sama?

Istilah temperamen memang kerap dikaitkan dengan emosi. Padahal, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, temperamen tidak selalu berhubungan dengan emosi. Emosi dikenal sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
Sementara itu, G. Ewald menjelaskan bahwa temperamen adalah kondisi bawaan sejak lahir, bagian dari genetik yang memberikan pengaruh besar bagi hidupnya. Menurut Journal of Clinical Child Psychology, temperamen tidak selalu mengenai emosi, dan sifat yang ada pada temperamen tidak hanya marah saja.
Tidak hanya itu, temperamen juga bisa dikendalikan dan dipengaruhi oleh lingkungan terutama oleh dukungan keluarga. Hal ini berbeda dengan emosi yang dirasakan sesaat dan bisa hilang begitu saja.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, temperamen dan emosi sama-sama perasaan yang memang dialami oleh manusia. Hanya saja, emosi lebih mengarah pada perasaan yang dirasakan, sedangkan temperamen adalah sikap yang ditujukan ketika merasakan suatu emosi.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)