Mengenal Organ Reproduksi Pria, Mulai Penis hingga Uretra

Konten Media Partner
19 Desember 2022 17:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja organ reproduksi pria? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja organ reproduksi pria? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Organ reproduksi pria memiliki berbagai macam fungsi untuk mendukung kelangsungan reproduksi seksual. Adapun beberapa organ reproduksi pria, mulai dari penis, testis, skrotum, kelenjar prostat, hingga kelenjar internal.
ADVERTISEMENT
Organ reproduksi pria sejatinya memiliki tujuan utama, yakni menghasilkan sperma untuk fertilisasi ovum. Selain memperhatikan hormon reproduksinya, penting juga untuk mengetahui hormon reproduksi pria.
Ingin tahu lebih lengkap apa saja organ reproduksi pria dan fungsi-fungsi yang dimilikinya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria bertujuan untuk proses pembuahan. Foto: Unsplash
Organ reproduksi adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam suatu reproduksi dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu organ internal dan eksternal. Pada laki-laki, organ reproduksi dimulai ketika memasuki usia yang sudah cukup dewasa, mulai dari 9-15 tahun.
Fungsi organ reproduksi pria pun beragam, tapi salah satu yang paling utama adalah menghasilkan air mani dan sperma. Sperma tersebut kemudian tersebut akan masuk ke dalam organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Medical News Today, organ reproduksi pria berdasarkan letaknya terbagi menjadi dua bagian, mulai dari organ eksternal dan internal. Berikut penjelasan lebih lengkap dari organ eksternal dan internal, dikutip dari WebMD.

1. Organ eksternal

Organ eksternal merupakan organ terluar yang ada pada organ reproduksi. Tiga bagian luar tersebut yaitu mencakup penis, skrotum dan testis.
Masing-masing organ reproduksi yang ada di bagian terluar memiliki fungsinya tersendiri, berikut informasi selengkapnya.
ADVERTISEMENT

2. Organ internal

Selain organ eksternal, organ reproduksi pria juga terdiri dari organ internal. Organ internal adalah organ reproduksi laki-laki yang berada di bagian dalam yang terdiri dari epididimis, kelenjar bulbouretral, kelenjar prostat, vas deferens, uretra dan vesikula seminalis.
ADVERTISEMENT

Hormon Reproduksi Pria

Hormon reproduksi pria memiliki peranan penting dalam mengatur hingga merangsang aktivitas sel dan organ pada pria. Pada pria, terdapat beberapa macam hormon reproduksi.
Supaya lebih paham, berikut penjelasan lengkap tentang masing-masing hormon reproduksi pria dan fungsi-fungsinya, seperti yang dikutip dari laman Healthline.

1. Hormon testosteron

Hormon testosteron adalah hormon yang sering dikaitkan sebagai hormon dorongan seks dan memiliki peran yang penting dalam produksi sperma. Hormon ini dapat memengaruhi massa tulang dan otot, serta produksi sel darah merah bagi pria.
Menurut Andrology Center, hormon testosteron rata-rata pada pria dewasa adalah sekitar 270 hingga 1070 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan rata-rata 670 ng/dL. Kadar testosteron akan memuncak selama masa dewasa awal di usia 20 dan akan menurun sebesar 1-2% per tahuns etelah usia 40 tahun.
ADVERTISEMENT

2. Hormon Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)

Hormon Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) adalah hormon yang diproduksi dari sel-sel hipotalamus. Hormon ini akan dilepaskan ke pembuluh darah kecil yang membawa hormon menuju kelenjar pituitari.
Hormon ini juga yang merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Kedua hormon ini sangat penting untuk kesehatan reproduksi pria.

3. Hormon perangsang folikel (FSH)

Hormon perangsang folikel atau FSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini dapat merangsang pertumbuhan testis dan membantu menghasilkan protein yang berperan penting dalam kesuburan pria.
Laman Path Fertility menyebutkan, kadar FSH dapat dideteksi menggunakan tes darah sederhana. Adapun kadar normal FSH pada pria dewasa, yakni 1,5 hingga 12,4 mIU/mL (mili-International Unit per mililiter). Kendati demikian, angka tersebut bisa saja berbeda-beda pada setiap laboratorium, karena standar pengujiannya yang berbeda.
ADVERTISEMENT

4. Hormon luteinizing (LH)

Hormon reproduksi pria yang terakhir adalah hormon luteinizing. Hormon ini diproduksi dan dilepaskan di kelenjar pituitari. Hormon luteinizing kerap dikenal sebagai hormon gonadotropin karena perannya dalam mengontrol fungsi testis pada pria.
Menurut laman Hormone Health Network, hormon ini juga berpengaruh pada berkurangnya sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)