Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Orphen: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
15 September 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Orphen obat apa? Orphen adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti gatal-gatal, batuk, pilek, bersin-bersin, dan mata berair. Obat ini diindikasikan untuk gangguan alergi pada kulit, termasuk rhinitis alergi, urtikaria, dermatitis, dan konjungtivis.
ADVERTISEMENT
Orphen termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang bisa dibeli tanpa resep dokter, tapi tetap ada peringatan khusus yang perlu diperhatikan. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.
Pengertian Orphen
Orphen adalah obat golongan antihistamin generasi pertama atau antihistamin-H1. Obat ini digunakan secara khusus untuk pengobatan berbagai gejala akibat reaksi alergi .
Mengutip jurnal Antihistamines and Allergy oleh Katrina L. Randall, antihistamin bekerja dengan cara menetralkan zat histamin. Histamin merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh ketika tubuh mengalami reaksi alergi atau infeksi.
Antihistamin dapat mengatasi berbagai gejala pada kondisi alergi dan peradangan, seperti rhinitis alergi, biduran, hingga edema. Sejumlah gejala yang dapat diredakan dengan kandungan obat ini meliputi batuk, bersin-bersin, sesak napas, ruam kulit, hingga gatal-gatal.
ADVERTISEMENT
Kandungan dan Kegunaan Orphen
Orphen mengandung zat aktif chlorpheniramine maleate 4 mg. Menurut jurnal Chlorpheniramine Maleate oleh Keith Kleinman, chlorpheniramine maleate adalah obat antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu. Gejala-gejala alergi ini termasuk ruam kulit, mata berair, gatal-gatal, batuk, pilek, dan bersin-bersin.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyebab alergi, yaitu zat histamin. Histamin adalah zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi jika tubuh dimasuki oleh partikel-partikel alergen.
Pada saat tubuh mengalami kontak dengan alergen, zat histamin akan menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, dan berbagai reaksi lainnya. Penggunaan obat jenis antihistamin akan membantu mencegah zat histamin semakin menyebar di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Chlorphenamine maleate bekerja dengan cara memblokir zat histamin agar penyebaran tidak menjadi lebih luas. Obat ini bekerja dengan cepat dan efeknya bisa langsung terlihat setelah beberapa waktu pemakaian.
Selain untuk meredakan gejala alergi, chlorphenamine maleate yang terkandung dalam Orphen dapat digunakan untuk mengatasi demam, konjungtivitis, dan reaksi terhadap gigitan atau sengatan serangga.
Obat ini juga digunakan untuk mengatasi sejumlah kondisi alergi akut, seperti:
ADVERTISEMENT
Anjuran Dosis Orphen
Meskipun termasuk golongan obat bebas terbatas, penggunaan Orphen tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Orphen secara umum adalah sebagai berikut.
Jika ingin mengonsumsi obat Orphen, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti anafilaksis (syok akibat reaksi alergi yang berat), kejang, gangguan irama jantung, dan pembengkakan wajah.
ADVERTISEMENT
Kontraindikasi Orphen
Pada dasarnya, jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki alergi terhadap kandungan obat. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu apabila memiliki kondisi, seperti:
Efek Samping Orphen
Sama seperti obat-obatan lainnya, Orphen juga memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip National Health Service (NHS), beberapa efek samping umum yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat dengan kandungan chlorphenamine maleate, di antaranya:
Pemakaian obat ini dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga dapat memicu efek samping yang lebih serius, seperti demam, menggigil, nyeri telinga, atau kondisi batuk yang menjadi lebih parah.
ADVERTISEMENT
Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)