Konten Media Partner

Penyakit OCD: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

30 Desember 2022 10:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa yang dimaksud dengan penyakit OCD? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa yang dimaksud dengan penyakit OCD? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Penyakit OCD (obsessive compulsive disorder) adalah gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Kondisi ini tidak dapat dikendalikan oleh penderitanya. Jika tidak dihiraukan, pengidap OCD akan merasa takut dan cemas.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, gangguan kesehatan mental ini dapat memengaruhi kehidupan penderitanya secara signifikan. Untuk mengatasinya, pengidap OCD perlu berkonsultasi dengan psikiater guna mendapatkan pengobatan yang tepat.
Ingin tahu lebih lengkap tentang penyakit OCD? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Pengertian Penyakit OCD

OCD (obsessive compulsive disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya mempunyai pikiran atau dorongan yang sangat sulit dikendalikan. Sifat tersebut berulang serta menimbulkan perilaku obsesif hingga kompulsif atau gangguan kecemasan.
Dalam jurnal Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition terbitan American Psychiatric Association, tindakan obsesif yang dialami oleh pengidap OCD didasari oleh pikiran, dorongan, atau impuls yang tidak diinginkan serta mengganggu sehingga memicu rasa cemas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tindakan kompulsif adalah perilaku yang berulang yang perlu dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Tindakan ini bisa disebut juga dengan istilah gangguan kecemasan, karena pikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan.

Penyebab Penyakit OCD

Penyebab penyakit OCD. Foto: Unsplash
OCD adalah gangguan kesehatan mental yang bisa diderita oleh siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun menurut laman WHO (World Health Organization), sebagian besar diagnosis OCD terjadi pada usia 19 tahun dan lebih rentan menyerang anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Sayangnya, penyebab terjadinya OCD pada sebagian besar anak laki-laki masih belum bisa diketahui dengan pasti. Kendati demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit ini.
Menurut laman Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab penyakit OCD.
ADVERTISEMENT

Gejala Penyakit OCD

Gejala OCD terbagi menjadi dua aspek, yakni obsesif dan kompulsif. Foto: Unsplash
Gejala dari penyakit OCD terbagi menjadi dua aspek, di antaranya obsesif dan kompulsif. Namun, tidak sedikit juga pengidap OCD yang hanya mengalami salah satu gejalanya saja.
Berikut gejala penyakit OCD, seperti yang dikutip dari laman National Health Service.

1. OCD Obsesif

OCD dengan perilaku obsesif umumnya didorong dengan pikiran yang sebenarnya tidak diinginkan dan dapat menyebabkan penderitanya merasa cemas jika tidak dilakukan. Sederhananya, OCD obsesif lebih menekankan pikiran dan keinginan penderitanya. Berikut ciri-ciri OCD obsesif:
ADVERTISEMENT

2. OCD Kompulsif

Berbeda dengan obsesif, tindakan kompulsif berkaitan dengan perilaku yang dilakukan berulang kali. Perilaku kompulsif ini bertujuan untuk mengurangi rasa cemas karena penderitanya memiliki pemikiran obsesif tersebut. Berikut ciri-ciri OCD kompulsif:
Perlu diketahui, kedua gejala obsesif dan kompulsif pada OCD bisa datang dan pergi, bahkan mereda seiring berjalannya waktu. Pengidap bisa mencegah munculnya gejala dengan menghindari kondisi yang dapat menjadi pemicu atau mengonsumsi obat penenang.

Cara Mengobati Penyakit OCD

Gangguan kesehatan mental cenderung sulit untuk disembuhkan jika tidak menjalani perawatan. Pasalnya, para ahli menyimpulkan seseorang yang menderita OCD mulai dari usia belasan tahun hingga dewasa dapat mengonsumsi obat-obatan dan melakukan psikoterapi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ada beberapa terapi dapat dijadikan sebagai langkah penanganan pasien OCD untuk mengurangi gejalanya. Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi psikologis atau psikoterapi. Psikoterapi ini dilakukan oleh psikiater dengan membimbing pasien untuk mengenali perasaan, pikiran, serta kondisi yang dialaminya.
Selain melakukan terapi, pengobatan OCD dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan. Adapun beberapa jenis obat-obatan yang dapat dikonsumsi, di antaranya obat antidepresan, antipsikotik, dan sejenisnya.

Cara Mencegah Penyakit OCD

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab penyakit OCD belum bisa diketahui dengan pasti. Itu sebabnya, sulit untuk mencari cara bagaimana langkah pencegahan OCD yang tepat. Kendati demikian, pemeriksaan dan penanganan dengan segera dapat mencegah gejala dari penyakit OCD.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(JA)