Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Penyakit Refluks Gastroesofagus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
12 Agustus 2022 20:29 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Penyakit refluks gastroesofagus atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah penyakit gangguan pencernaan kronis yang disebabkan oleh terganggunya fungsi otot sfingter esofagus. Jadi, ketika otot sfingter esofagus ini melemah, asam lambung akan naik ke atas menuju esofagus.
ADVERTISEMENT
Asam lambung yang terus-menerus naik bisa menyebabkan esofagus mengalami iritasi di sekitar dindingnya. Penyakit GERD berisiko besar mengenai seseorang yang memiliki berat badan berlebih, hamil, orang maag , dan lain sebagainya.
Pengertian Penyakit Refluks Gastroesofagus
Penyakit refluks gastroesofagus adalah sebutan dari penyakit GERD. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit ini terjadi ketika asam lambung berulang kali naik ke atas, sehingga bisa mengiritasi lapisan esofagus.
Menurut Indonesia Cancer Care Community, esofagus adalah bagian dari saluran pencernaan, bentuknya berupa saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung. Esofagus terletak di belakang trakea (batang tenggorok) dan di depan tulang belakang. Ukuran dari esofagus pada umumnya adalah 25-33 cm dan diameter 2 cm.
Pada beberapa kasus, kebanyakan seseorang yang mengalami penyakit GERD adalah orang-orang yang tidak memiliki pola makan yang baik, seperti sering terlambat makan, mengkonsumsi makanan pedas, dan lain sebagainya. Jika tidak ditangani dengan serius, penyakit GERD ini bisa berkomplikasi menjadi penyakit yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Menyadur laman Mayo Clinic, berikut ada beberapa komplikasi dari GERD yang perlu untuk diwaspadai, di antaranya:
Penyebab Penyakit Refluks Gastroesofagus
Penyakit GERD bukan gangguan kesehatan yang terjadi tanpa ada sebab, sebaliknya, penyakit GERD disebabkan oleh berbagai macam hal. Menurut Gleneagles Singapore, GERD dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
ADVERTISEMENT
Gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus
Ketika mengalami GERD, ada beberapa gejala yang dapat dirasakan, salah satunya adalah sesak napas yang hebat di sekitar dada dan nyeri pada ulu hati.
Apabila ada pengidap yang baru merasakan penyakit ini, mungkin banyak yang beranggapan bahwa ini adalah penyakit maag. Padahal, kedua penyakit ini memiliki gejala yang berbeda jauh.
Supaya bisa memahami lebih jelas gejala-gejala dari penyakit refluks gastroesofagus, berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman My Cleveland Clinic, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati Penyakit Refluks Gastroesofagus
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Oleh karena itu, untuk mengobati penyakit refluks gastroesofagus, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti yang dikutip dari John Hopkins Medicine.
1. Mengonsumsi obat antasida
Antasida adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala akibat sakit maag atau penyakit asam lambung. Penggunaan obat antasida ini juga bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lainnya.
Beberapa obat yang termasuk ke dalam golongan antasida, seperti kalsium karbonat, magnesium karbonat, aluminum hidroksida, dan lain sebagainya.
2. Tindakan operasi
Jika GERD semakin parah, dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi. Pada umumnya, berikut beberapa tindakan operasi yang dapat diterapkan, yakni:
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Penyakit Refluks Gastroesofagus
Penyakit GERD memang bisa menyerang siapa pun, baik itu anak kecil atau orang dewasa. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Menurut laman Medical News Today, berikut cara mencegah penyakit refluks gastroesofagus.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)