Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Penyebab dan Cara Mengatasi Dada Sesak yang Perlu Diketahui
6 Januari 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika tidak diatasi dengan tepat, dada sesak bisa membahayakan tubuh dan menyebabkan terjadinya komplikasi, bahkan mengancam jiwa. Lantas, bagaimana cara mengatasi dada sesak dan apa saja penyebabnya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Penyebab Rasa Sesak di Dada
Dada sesak bisa digambarkan sebagai sensasi seperti ada yang mengikat atau menekan di leher bagian bawah hingga perut bagian atas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari masalah pencernaan hingga gangguan psikologis.
Dada sesak biasanya disertai dengan gejala lainnya, yakni sulit bernapas. Namun, ada beberapa kasus yang menimbulkan gejala cukup serius dan berpotensi menyebabkan komplikasi.
Apa saja penyebab rasa sesak di dada yang perlu untuk diwaspadai? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Mayo Clinic.
ADVERTISEMENT
1. GERD
Penyebab rasa sakit di dada yang pertama adalah penyakit GERD. Sebagai informasi, GERD adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup di pangkal lambung, sehingga isi perut bisa naik ke kerongkongan. Selain dada sesak, GERD juga menimbulkan gejala lain, yakni nyeri serta sensasi terbakar di sekitar dada.
2. Asma
Asma adalah salah satu penyebab dada terasa sesak yang paling umum. Dibandingkan oleh anak-anak, asma erat kaitannya dengan orang dewasa. Itu sebabnya, kebanyakan pengidap asma adalah orang dewasa yang sudah lanjut usia.
Selain dada yang sesak, kondisi ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, nyeri dada, batuk, hingga mengi.
ADVERTISEMENT
3. Pneumonia
Menurut laman Cleveland Clinic, pneumonia adalah infeksi atau peradangan yang menyerang kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru manusia. Nantinya, alveoli akan terisi cairan atau nanah yang menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.
Dada sesak termasuk gejala yang dialami oleh pengidap pneumonia. Namun, ada beberapa gejala pneumonia lain yang perlu untuk diketahui, yaitu batuk berdahak, demam, mual, perasaan lelah, sakit kepala, nyeri otot, diare, dan warna kulit kehitaman atau keunguan akibat darah yang kekurangan oksigen (sianosis).
4. Batu empedu
Dalam buku Clinical Surgery karangan Alfred Cuschieri, batu empedu adalah penggumpalan cairan sisa-sisa pencernaan yang mengeras dan terbentuk di dalam kantong atau saluran empedu. Pada beberapa kasus, batu bisa saja ditemukan di kedua organ tersebut.
ADVERTISEMENT
Dada sesak yang dialami oleh pengidap batu empedu disebabkan oleh tekanan di area perut hingga dada. Adapun beberapa gejala lain yang disebabkan oleh batu empedu, di antaranya mual, muntah, hingga diare.
5. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan juga bisa menjadi salah satu penyebab dada sesak. Dada sesak ini terjadi karena pengidapnya memiliki trauma, sehingga dirinya terus-menerus merasa cemas dan dihantui ketakutan apabila suatu saat trauma yang dialaminya terulang kembali.
Tidak hanya dada sesak, gangguan kecemasan juga menimbulkan gejala lainnya, seperti sulit bernapas, jantung berdebar, pusing, bahkan sensasi akan pingsan.
Cara Mengatasi Dada Sesak
Dada sesak bisa diatasi dengan beberapa cara, mulai dari mengonsumsi obat-obatan hingga memanfaatkan bahan alami. Dikutip dari laman Healthline, berikut informasi lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Duduk dengan badan condong ke depan
Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan membuat dada terasa lebih longgar. Cobalah untuk duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai, kemudian condongkan dada sedikit ke depan. Setelah itu, letakkan siku di atas lutut dengan lembut atau pegang dagu dengan tangan.
2. Menerapkan teknik pernapasan diafragma
Cara mengatasi dada sesak yang lainnya adalah menerapkan teknik pernapasan diafragma. Teknik pernapasan ini dapat dicoba dengan cara duduk di kursi dengan lutut tertekuk dan bahu, kepala, dan leher rileks. Letakkan tangan di atas perut, kemudian tarik napas perlahan melalui hidung.
Ketika mengeluarkan napas, kencangkan otot, dan pastikan perut terasa jatuh ke dalam. Perut yang berada dalam kondisi seperti itu menandakan bahwa pernapasan diafragma berhasil. Setelah itu, embuskan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut.
ADVERTISEMENT
3. Mengonsumsi obat-obatan
Dada sesak yang disebabkan oleh asma bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa obat-obatan. Adapun beberapa obat-obatan asma yang dapat dikonsumsi, yakni obat controller (obat pengontrol asma) dan obat reliever (obat pelega napas).
Obat pengontrol asma, yakni obat antiinflamasi dan diberikan dalam waktu yang panjang dan dosisnya diturunkan secara bertahap. Sementara itu, obat pelega napas dapat digunakan untuk melegakan jalan napas.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)