Sakit Pinggang Sebelah Kiri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sakit pinggang sebelah kiri adalah keluhan yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Foto: Pexels.com

Sakit pinggang sebelah kiri adalah gangguan yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi dan gangguan kesehatan. Kondisi ini membuat nyeri pada bagian pinggang hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-sehari

Meskipun kondisi tersebut terkesan ringan, penyebab sakit pinggang sebelah kiri perlu diketahui. Penanganan sakit pinggang sebelah kiri biasanya disesuaikan dengan kondisi atau penyakit yang mendasarinya.

Pada umumnya, sakit pinggang sebelah kiri disebabkan oleh otot yang tegang. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang bisa menyebabkan sakit pinggang sebelah kiri.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut masalah sakit pinggang sebelah kiri. Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab dan Gejala Sakit Pinggang Sebelah Kiri

Ada beberapa kondisi dan gangguan yang bisa menyebabkan sakit pinggang sebelah kiri. Berikut penjelasannya.

1. Masalah Otot

Dalam sebagian besar kasus, sakit pinggang sebelah kiri disebabkan oleh otot yang tegang atau cedera otot pada sisi kiri. Kedua kondisi tersebut bisa mempengaruhi bagian tubuh yang lain.

Cedera otot dan otot yang tegang adalah dua kondisi yang berbeda. Keseleo adalah cedera yang terjadi pada ligamen, otot, maupun jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tendon. Keseleo umumnya menyebabkan:

Berbeda dengan cedera otot, otot yang tegang adalah gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan meregangkan otot atau menggunakan otot secara berlebihan. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri, kram, kekakuan, dan sulit untuk bergerak.

2. Infeksi Saluran Kemih

Dikutip dari jurnal Urinary Tract Infections in Adults oleh Chee Wei Tan dan Maciej Piotr Chlebicki, infeksi saluran kemih merupakan jenis infeksi yang terjadi ketika bakteri jahat memasuki saluran kemih. Bakteri tersebut akan menginfeksi kandung kemih, uretra, atau ginjal.

Sebagian besar kasus infeksi saluran kemih mempengaruhi bagian pinggang dan panggul. Infeksi ini banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Gejala dari infeksi saluran kemih adalah sering buang air kecil, timbulnya rasa nyeri ketika buah air kecil, terdapat darah di dalam urin. Jika tak segera diobati, infeksi saluran kemih bisa menyebar ke organ ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal yang parah.

3. Masalah Ginjal

Salah satu penyebab sakit pinggang sebelah kiri adalah penyakit pada organ ginjal. Foto: Pexels.com

Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk memisahkan darah dari zat beracun sebelum akhirnya dialirkan ke seluruh tubuh. Setelah itu, ginjal akan mengeluarkan zat beracun tersebut dalam bentuk urin.

Ketika terjadi masalah pada bagian ginjal, Anda mungkin akan merasakan rasa nyeri pada bagian pinggang atau punggung bawah. Berikut beberapa masalah ginjal tersebut yang bisa terjadi:

Rasa sakit akibat masalah ginjal biasanya hanya muncul di sisi tubuh yang sama dengan ginjal yang terkena. Ketika infeksi atau penyakit mempengaruhi kedua ginjal, seseorang mungkin mengalami rasa sakit di kedua sisi.

4. Herpes Zoster

Dikutip dari jurnal Herpes Zoster oleh Pragya A. Nair dan Bhupendra C. Patel, herpes zoster adalah infeksi yang menyebabkan ruam yang terasa nyeri dan melepuh. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya reaktivasi virus cacar air, yakni virus varicella-zoster di dalam tubuh.

Herpes zoster biasanya ditandai dengan sensasi terbakar dan rasa nyeri yang menusuk pada beberapa bagian tubuh, termasuk bagian pinggang. Herpes zoster hanya mempengaruhi satu sisi tubuh, sehingga pengidapnya hanya akan merasakan gejalanya pada sisi kiri atau kanan saja.

Pada beberapa orang, herpes zoster bisa sangat parah dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa. Penderita HIV, lansia, dan pasien yang minum obat imunosupresan perlu segera menemui dokter jika menderita herpes zoster.

5. Gangguan Pada Tulang Belakang

Salah satu penyebab sakit pinggang sebelah kiri adalah terdapat masalah pada tulang belakang. Gangguan pada tulang belakang, seperti arthritis, herniasi diskus bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian pinggang.

Arthritis tulang belakang merupakan jenis peradangan kronis pada vertebrata. Herniasi diskus sendiri adalah gangguan menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada cakram yang melindungi tulang belakang.

Selain kedua kondisi tersebut, fraktur pada tulang belakang juga bisa menyebabkan nyeri pada bagian pinggang. Rasa nyerinya bisa terjadi pada bagian pinggang kiri maupun kanan, tetapi ada kemungkinan rasa nyeri tersebut timbul di dua sisi.

Orang yang memiliki masalah kesehatan pada tulang belakang biasanya akan merasakan gejala berupa:

Cara Mengobati Sakit Pinggang Sebelah Kiri

Terapi fisik adalah salah satu satu cara mengobati sakit pinggang sebelah kiri. Foto: Pexels.com

Sakit pinggang sebelah kiri biasanya ditangani dengan mengobati gangguan yang mendasarinya. Dengan begitu, sakit pinggang sebelah kiri akan berangsur menghilang.

Selain itu, terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk mengobati sakit pinggang sebelah kiri. Berikut penjelasannya.

1. Terapi Obat

Obat-obatan tertentu mungkin akan membantu mengurangi gejala rasa sakit pinggang sebelah kiri. Obat-obat yang mungkin akan direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah:

2. Perawatan Rumahan

Sebagian besar perawatan rumahan mungkin akan membantu mengurangi rasa sakit. Berikut beberapa di antaranya:

3. Terapi Fisik dan Komplementer

Terapi fisik mungkin bisa dianjurkan untuk mengobati masalah pada otot. Selain itu, terdapat jenis terapi komplementer dapat membantu meredakan nyeri pinggang, seperti akupuntur, pijat terapeutik, yoga, tai chi, dan lain-lain.

4. Prosedur Medis

Prosedur medis tertentu akan dijalankan untuk mengobati gangguan kronis pada tubuh yang menyebabkan sakit pinggang sebelah kiri, seperti:

Itulah penjelasan mengenai sakit pinggang sebelah kiri. Pada umumnya, sakit pinggang akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika sakit pinggang muncul dengan rasa sakit yang menusuk dan terjadi dalam waktu berhari-hari, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab serta mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(SAI)