Simvastatin: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Konten Media Partner
28 September 2022 9:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Simvastatin. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Simvastatin. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Simvastatin obat apa? Simvastatin adalah obat antikolesterol yang digunakan untuk untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan lemak (seperti LDL dan trigliserida), serta meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat statin, yakni obat yang bekerja dengan cara mengurangi jumlah kolesterol yang dibuat oleh hati.
ADVERTISEMENT
Simvastatin termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Obat ini dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Simvastatin

Simvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dan trigliserida (lemak) serta meningkatkan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dalam darah. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat statin yang bekerja dengan cara mengurangi jumlah kolesterol yang dibuat oleh hati.
Mengutip jurnal Statin-Associated Side Effects oleh Paul D. Thompson, statin merupakan penghambat HMG-CoA reduktase, yakni enzim yang berperan pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Selain menghambat sintesis kolesterol, obat ini juga akan meningkatkan jumlah kolesterol HDL dalam darah.
ADVERTISEMENT
Simvastatin memiliki khasiat untuk membantu mengurangi serangan penyakit kardiovaskular dan risiko stroke. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk pencegahan serangan penyakit jantung pada individu dengan peningkatan risiko tanpa gejala.

Kandungan dan Kegunaan Simvastatin

Simvastatin merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Sediaan obat ini berbentuk tablet dan tersedia dengan komposisi Simvastatin 10 mg, 20 mg, dan 40 mg.
Ilustrasi obat-obatan Simvastatin. Foto: Unsplash
Simvastatin digunakan dalam menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL. Obat ini secara klinis terbukti mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
Penggunaan Simvastatin umumnya dijadikan sebagai terapi tambahan bersamaan dengan diet. Jika diet rendah kolesterol atau rendah lemak tidak berefek cukup baik, obat golongan statin ini merupakan obat pilihan pertama untuk menurunkan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Selain diet, perubahan gaya hidup dapat membantu pengobatan Simvastatin bekerja secara maksimal. Beberapa gaya hidup sehat termasuk rutin berolahraga, menurunkan berat badan bagi penderita obesitas, dan berhenti merokok.

Anjuran Dosis Simvastatin

Sebagai golongan obat keras, penggunaan Simvastatin harus sesuai anjuran dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Ilustrasi konsumsi obat Simvastatin harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Simvastatin secara umum adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mengonsumsi Simvastatin, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti peningkatan kadar transaminase, gangguan sistem kekebalan, dan gangguan elektrolit.

Kontraindikasi Simvastatin

Sebelum mengonsumsi Simvastatin, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

Efek Samping Simvastatin

Sama seperti obat-obatan lainnya, Simvastatin memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip jurnal Statin Therapy: Review of Safety and Potential Side Effects oleh Satish Ramkuma, beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi Simvastatin, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Penggunaan obat Simvastatin dapat memiliki efek samping yang berbeda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga dapat memicu reaksi alergi pada kulit dan beberapa efek samping yang lebih serius, seperti:
Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)