Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Solusio Plasenta: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
18 Oktober 2022 11:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pasokan nutrisi dan oksigen untuk bayi mulai menurun atau terhambat. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengobati solusio plasenta agar tidak membahayakan perkembangan janin. Ingin tahu apa saja langkah-langkah pengobatan solusio plasenta? Simak informasinya pada artikel ini.
Pengertian Solusio Plasenta
Menyadur laman Healthline, solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari dinding rahim yang terjadi sebelum janin lahir. Kondisi ini bisa membahayakan ibu yang mengandung dan janinnya, sebab plasenta berfungsi sebagai media pemberian nutrisi dan oksigen pada janin.
Solusio plasenta menyebabkan perdarahan hebat di kehamilan trimester dua dan tiga atau di atas kehamilan 20 minggu. Seperti yang sudah disebutkan, apabila solusio plasenta dibiarkan terus-menerus, risiko syok hipovolemik, gagal ginjal, dan kelainan pembekuan darah bisa meningkat.
Sementara itu, solusio plasenta juga berpotensi membahayakan kondisi janin karena menyebabkan gangguan pertumbuhan atau perkembangan, hipoksia, anemia, dan kematian si bayi.
ADVERTISEMENT
Penyebab Solusio Plasenta
Penyebab solusio plasenta belum bisa diketahui dengan pasti, sebab ada banyak faktor yang memicu terjadinya kondisi ini. Menyadur laman American Pregnancy, berikut beberapa faktor yang dipercaya menyebabkan munculnya solusio plasenta pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Gejala Solusio Plasenta
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gejala solusio plasenta terjadi pada trimester ketiga masa kehamilan, terutama pada beberapa minggu sebelum waktunya melahirkan. Kendati demikian, kondisi ini tidak menutup kemungkinan terjadi di usia kehamilan yang mencapai 20 minggu.
Lebih lanjut, tingkat keparahan gejala yang dialami tergantung pada seberapa jauh plasenta terlepas dan seberapa banyak darah yang terbuang. Menurut laman Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala solusio plasenta yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Ketika gejala-gejala yang ada di atas semakin sering dirasakan oleh ibu hamil, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter janin. Tujuannya agar dokter bisa mengetahui perkembangan kehamilan dan kondisi kesehatan ibu yang sedang mengandung.
Cara Mengobati Solusio Plasenta
Pengobatan solusio plasenta sendiri harus dilakukan secara tepat untuk mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan untuk ibu dan bayi yang sedang dikandung. Guna mengetahui langkah pengobatan seperti apa yang dapat dilakukan, penting untuk mengetahui gejala solusio plasenta.
Apabila kondisi plasenta sudah termasuk ke dalam kategori parah, tidak ada prosedur medis yang dapat merekatkan kembali plasenta yang sudah terlepas.
Meskipun begitu, ada beberapa perawatan medis yang dapat dilakukan. Menyadur laman MedlinePlus, berikut beberapa cara mengobati solusio plasenta.
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Solusio Plasenta
Kemungkinan terjadinya solusio plasenta pada ibu hamil sangat besar dan sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa faktor yang dapat diterapkan untuk meminimalisasi kondisi kronis tersebut.
Menyadur laman Mayo Clinic, berikut beberapa langkah pencegahan solusio plasenta.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)