Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Spasminal: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
16 Agustus 2022 8:21 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 20 September 2023 18:50 WIB
ADVERTISEMENT
Spasminal obat apa? Spasminal adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang disertai dengan kolik (spasme), seperti nyeri haid. Kolik merupakan istilah untuk rasa nyeri akibat kontraksi (mengencangnya) otot polos pada organ-organ saluran cerna dan saluran kemih.
ADVERTISEMENT
Spasminal termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai resep dan anjuran dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.
Pengertian Spasminal
Spasminal merupakan obat yang digunakan untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada keadaan kolik. Obat ini bersifat anelgesik yang bekerja dengan cara meredakan rasa nyeri ringan hingga berat.
Selain itu, Spasminal juga bekerja sebagai obat spasmolitik. Menurut Robert J. Washabau dalam jurnal Spasmolytic Agent, obat spasmolitik bekerja dengan cara mengurangi kontraksi otot-otot polos di dalam saluran pencernaan .
Kandungan dan Kegunaan Spasminal
Spasminal memiliki kandungan metampiron 500 mg, ekstrak belladonna 10 mg, dan papaverine HCl 25 mg. Menurut jurnal Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis oleh Thomas Kotter (2015), metampiron atau metamizole digunakan untuk mengobati rasa sakit dalam keadaan kolik, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Dismenore
Dismenore adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi. Kondisi ini ditandai dengan nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar sampai ke punggung bawah dan paha bagian dalam, serta rasa sakit yang terasa intens.
2. Kolik Abdomen
Kolik abdomen adalah nyeri spasmodik parah pada perut yang sifatnya hilang-timbul. Kondisi ini dapat terjadi akibat kontraksi otot, penyumbatan, atau peradangan pada organ di dalam rongga perut, seperti lambung, usus halus, ginjal, atau saluran kemih.
3. Ketegangan Otot
Spasminal juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat otot tegang. Ketegangan pada otot dapat terjadi karena penggunaan otot secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa terjadi saat seseorang mengalami cedera.
Sementara itu, kandungan ekstrak belladonna dan papaverine HCl yang terkandung dalam Spasminal bekerja sebagai obat spasmolitik.
ADVERTISEMENT
Menurut National Institutes of Health (NIH), spasmolitik bekerja secara langsung merelaksasi otot-otot polos lambung dan usus yang menegang. Efeknya, kejang-kejang otot akan hilang sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan dapat lenyap.
Selain beberapa kondisi di atas, Spasminal dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala, mabuk perjalanan, hingga keadaan patologis seperti infeksi saluran pencernaan.
Anjuran Dosis Spasminal
Sebagai golongan obat keras, obat Spasmimal tidak dijual bebas sehingga tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.
Dokter umumnya akan memberikan informasi terkait dosis, keamanan, serta interaksi obat ini. Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Spasminal secara umum adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mengonsumsi Spasminal, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti:
Kontraindikasi Spasminal
Sebelum mengonsumsi Spasminal, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi.
Spasminal tidak boleh dikonsumsi bagi pasien yang hipersensitif atau memiliki alergi terhadap kandungan obat. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati nyeri otot pada gejala flu, rematik, lumbago, sakit punggung, bursitis (peradangan pada pelumas dan bantalan di sekitar sendi), serta sindroma bahu lengan.
Efek Samping Spasminal
Sama seperti obat-obatan lainnya, Spasminal juga memiliki sejumlah efek samping yang dapat muncul, di antaranya:
Selain itu, Spasminal juga memiliki beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti gangguan saluran pencernaan, pembengkakan pada wajah, sesak napas, dan ruam kemerahan pada kulit.
Jika mengalami efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Efek samping obat ini dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)