Konten Media Partner

Trianta: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

18 Agustus 2022 20:25 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 12 September 2023 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat tablet Trianta. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat tablet Trianta. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Trianta obat apa? Trianta adalah obat untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, seperti asam lambung, maag, gastritis, dan tukak lambung. Obat ini juga mampu mengurangi ketidaknyamanan akibat adanya kelebihan gas pada saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
Trianta termasuk ke dalam golongan obat bebas sehingga dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Di bagian indikasi disebutkan bahwa Trianta dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Trianta

Ilustrasi obat Trianta. Foto: Pexels
Trianta merupakan obat yang digunakan untuk mengobati berbagai gangguan saluran pencernaan. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antasida dan antiflatulen.
Menurut National Health Service (NHS), antasida merupakan obat untuk menetralkan asam lambung sehingga mampu mengatasi gangguan saluran pencernaan dan gejala-gejalanya, seperti sakit perut.
Getah asam lambung bersifat asam, dengan tingkat keasaman atau pH mendekati angka 1. Obat ini bekerja dengan cara menetralisasi asam lambung tersebut sehingga menyebabkan kenaikan pH lambung.
Sementara itu, antiflatulen adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa kembung pada perut. Flatulen sendiri merupakan istilah yang merujuk pada penumpukan gas di dalam lambung dan usus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research, obat antiflatulen bekerja dengan cara mengurangi busa dari cairan lambung, sehingga mampu mengurangi rasa kembung dan penumpukan gas di perut.
Trianta tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi. Obat ini dapat dikonsumsi ketika gejala muncul atau terasa akan muncul. Selain itu, obat ini juga bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan.

Kandungan dan Kegunaan Trianta

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami sakit perut akibat kelebihan asam lambung. Foto: Unsplash
Trianta memiliki kandungan aluminium hidroksida gel kering 300 mg, magnesium hidroksida 300 mg, dan simetikon 60 mg. Menurut Medecins Sans Frontieres Medical Guidelines, aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida bekerja dengan cara menetralkan asam klorida dan melindungi dinding lambung dari iritasi.
Sementara itu, simetikon merupakan bahan kimia yang bekerja dengan cara menguraikan gelembung gas di dalam perut dan membuangnya dari tubuh. Kandungan obat ini mampu mengatasi sendawa, perut kembung, atau ketidaknyamanan di perut akibat penumpukan gas.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan artikel ilmiah berjudul Antacid: An Overview oleh Ekta Mishra, dkk., Trianta sebagai obat antasida dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi akibat kelebihan asam lambung, seperti:
ADVERTISEMENT
Trianta dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain jika diperlukan. Meski begitu, Trianta sebaiknya tidak dikonsumsi bersama obat lainnya karena dapat mengurangi efek obat tersebut.

Anjuran Dosis Trianta

Ilustrasi konsumsi tablet Trianta. Foto: Unsplash
Trianta merupakan obat yang tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi. Perbedaan sediaan tersebut diformulasikan untuk memudahkan penderita yang sulit menelan atau ingin menutupi rasa yang tidak enak pada obat.
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Trianta secara umum sesuai dengan bentuk sediaan obatnya adalah sebagai berikut.

Dosis Trianta Tablet Kunyah

ADVERTISEMENT

Dosis Trianta Suspensi

Cara Mengonsumsi Trianta dengan Benar

Ilustrasi konsumsi Trianta tablet kunyah. Foto: Pexels
Meskipun Trianta termasuk golongan obat bebas, penggunaanya harus sesuai dengan petunjuk pada kemasan obat. Adapun cara mengonsumsi Trianta dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Trianta dengan Obat Lain

Ilustrasi Trianta dengan obat-obatan lain. Foto: Pexels
Kandungan aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simetikon dalam Trianta dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. dikutip dari Drug Bank, Adapun beberapa interaksi Trianta dengan obat lain, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Trianta. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Trianta dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Trianta

Ilustrasi obat Trianta harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Foto: Pexels
Simpan Trianta pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat Trianta sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Trianta

Ilustrasi penggunaan obat Trianta tidak boleh sembarangan. Foto: Pexels
Trianta termasuk ke dalam golongan obat bebas. Namun, obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat dan gangguan fungsi ginjal yang berat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila sedang atau pernah menderita penyakit jantung, diabetes, radang usus, gangguan fungsi hati, dan hipertensi.

Peringatan Kehamilan

Trianta merupakan obat yang termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi Trianta saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Trianta dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Efek Samping Trianta

Ilustrasi salah satu efek samping Trianta adalah kram perut. Foto: Pexels
Trianta umumnya memiliki efek samping ringan. Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Selain efek samping di atas, Trianta berkemungkinan menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam merah pada kulit, pembengkakan bibir atau kelopak mata, kesulitan bernapas, dan gatal-gatal.
Jika merasakan efek samping yang tidak kunjung membaik dan reaksi alergi, segera hentikan pemakaian obat. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.

Penyakit Terkait dengan Trianta

Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan pencernaan bisa diobati dengan Trianta. Foto: Pexels
Trianta biasa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang bisa diobati dengan Trianta.

1. Gastritis

ADVERTISEMENT
Gartritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama setelah makan. Trianta dapat membantu mengurangi rasa nyeri tersebut dengan mengurangi produksi asam lambung.
ADVERTISEMENT

2. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah luka yang terbentuk pada dinding lambung akibat kerusakan pada lapisan dinding tersebut. Penggunaan Trianta dapat membantu mengurangi produksi asam lambung yang menyebabkan dinding lambung tersebut rusak.

3. Tukak Duodenum

Tukak duodenum adalah luka yang terbentuk di bagian atas usus halus yang disebut duodenum. Penggunaan Trianta dapat membantu mengatasi tukak duodenum dan mengurangi gejalanya, seperti sakit perut dan mulas.

4. GERD

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas dan sensasi terbakar di dada. Trianta dapat digunakan untuk meredakan gejala GERD dengan mengurangi produksi asam lambung.

5. Perut Kembung

Perut kembung adalah kondisi ketika gas terperangkap di dalam usus, sehingga menyebabkan perut terasa kembung dan tidak nyaman. Trianta dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini dengan cara menurunkan tegangan pada gelembung gas sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)