Konten Media Partner

Varikokel: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

7 September 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang pria yang menderita varikokel melakukan pemeriksaan ke dokter. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria yang menderita varikokel melakukan pemeriksaan ke dokter. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada leher testis yang menimbulkan rasa nyeri dan bisa menyebabkan kemandulan. Varikokel disebut juga sebagai varises di testis.
ADVERTISEMENT
Testis atau buah zakar adalah bagian dari sistem reproduksi pria berupa dua organ berbentuk seperti buah zaitun besar. Testis berada di dalam skrotum, yakni kantung longgar kulit yang menggantung di belakang penis.
Gangguan varikokel terjadi akibat pembesaran pembuluh darah di sekitar testis. Penyakit ini menyebabkan produksi sperma yang tidak sempurna, sehingga dapat memicu kemandulan atau ketidaksuburan pada pria.

Penyebab Varikokel

Seperti yang telah dijelaskan, varikokel merupakan kelainan pada sistem reproduksi pria. Varises pada testis ini biasanya terbentuk selama masa pubertas dan berkembang seiring waktu.
Varikokel dapat menyebabkan perkembangan testis yang buruk, produksi sperma yang rendah, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan infertilitas.
Hingga sekarang, belum diketahui secara pasti penyebab varikokel. Namun, Urology Care Foundation menyebutkan, salah satu faktor yang mungkin menyebabkan varikokel adalah kerusakan katup di dalam pembuluh darah vena.
ADVERTISEMENT
Pembuluh vena yang terdapat di seluruh tubuh memiliki fungsi utama untuk membawa darah dari berbagai organ kembali ke jantung. Vena umumnya memiliki katup yang bisa menutup dan membuka untuk memastikan darah mengalir ke arah yang benar.
Namun, ketika katup pada vena di bagian testis tidak berfungsi dengan baik, aliran darah dapat terkumpul di skrotum yang kemudian menyebabkan varikokel. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa varikokel pada testis sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada testis sebelah kanan.
Ilustrasi pria yang mengalami ketidaknyamanan karena varikokel. Foto: Unsplash
Varikokel dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak segera ditangani, seperti penumpukan racun pada testis. Selain itu, ada beberapa komplikasi lainnya yang bisa terjadi, yaitu:

1. Kesehatan Testis yang Buruk

Bagi pria yang memasuki masa pubertas, varikokel dapat menghambat pertumbuhan testis, produksi hormon, dan faktor lain yang terkait dengan kesehatan dan fungsi testis. Untuk orang dewasa, varikokel dapat menyebabkan penyusutan testis secara bertahap karena hilangnya jaringan.
ADVERTISEMENT

2. Infertilitas

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen pria yang didiagnosis dengan varikokel mengalami infertilitas. Sementara itu, sekitar 40 persen pria dengan masalah kesuburan memiliki varikokel.

Gejala Varikokel

Varikokel biasanya terjadi di skrotum sebelah kiri dan sering kali tidak menimbulkan tanda atau gejala. Meski begitu, ada beberapa gejala varikokel yang umum terjadi, yaitu:
ADVERTISEMENT

Cara Mengobati Varikokel

Pada dasarnya, pengobatan varikokel diperlukan untuk mengatasi infertilitas atau jika varikokel menyebabkan rasa sakit secara terus-menerus. Jika mengalami keluhan gejala seperti yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis kondisi pasien. Beberapa cara yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis varikokel mencakup:
ADVERTISEMENT
Setelah varikokel didiagnosis, dokter akan mengklasifikasikannya menjadi salah satu dari tiga kategori klinis. Kategori ini diberi label kelas 1 hingga 3, sesuai dengan ukuran benjolan di testis. Kelas 1 adalah yang terkecil dan kelas 3 adalah yang terbesar.
Perlu dipahami, ukuran benjolan pada testis tidak selalu memengaruhi perawatan secara keseluruhan. Pilihan pengobatan didasarkan pada tingkat ketidaknyamanan atau masalah kemandulan yang dimiliki pasien.
Pada kasus yang ringan, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk mengenakan pakaian dalam yang ketat atau cawat olahraga supaya mengurangi rasa sakit.
Ilustrasi tindakan pembedahan untuk mengatasi varikokel. Foto: Unsplash
Sementara itu, pada kasus yang lebih parah, tindakan pembedahan mungkin diperlukan. Dokter dapat menyarankan perawatan tambahan seperti varikokelektomi dan embolisasi varikokel jika gejala semakin memburuk.
ADVERTISEMENT

1. Varikokelektomi

Varikokelektomi adalah salah satu tindakan pembedahan untuk mengatasi varikokel. Tindakan ini dilakukan untuk menghilangkan pelebaran pembuluh darah vena, mempertahankan aliran darah arteri pada testis, dan mengurangi ketidaknyamanan.

2. Embolisasi Varikokel

Embolisasi varikokel adalah prosedur memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh darah vena di area selangkangan. Sebuah kumparan ditempatkan ke dalam kateter, yang kemudian dimasukkan ke dalam varikokel. Tindakan ini bertujuan untuk menghalangi aliran darah masuk ke pembuluh darah vena yang bermasalah.

Cara Mencegah Varikokel

Tidak ada cara pasti untuk mencegah varikokel, tapi beberapa perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Berikut cara mencegah varikokel yang bisa dilakukan:

1. Menjauhi Aktivitas Berat

Jauhi aktivitas berat yang dapat memberikan tekanan berlebihan pada tubuh bagian bawah, terutama area selangkangan. Selain itu, hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat di sekitar selangkangan.
ADVERTISEMENT

2. Berhenti Merokok

Merokok sangat berbahaya bagi seluruh sistem kardiovaskular tubuh. Rokok mengandung ratusan racun yang dapat memicu kerusakan dan penyempitan pembuluh darah.
Mengutip Johns Hopkins Medicine, rokok juga meningkatkan pembentukan plak di pembuluh darah yang bisa mengganggu aliran darah. Aliran darah yang terganggu dapat memicu terjadinya varises, termasuk di area testis.

3. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Seperti yang telah disebutkan, dinding dan katup vena yang rusak berkemungkinan menjadi penyebab utama perkembangan varikokel. Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Konsumsi makanan yang kaya vitamin, serat, dan antioksidan dapat mendukung sistem vaskular yang sehat. Bagi penderita diabetes, kendalikan kadar gula darah agar tidak membahayakan pembuluh darah.

4. Jaga Tekanan Darah dan Berat Badan Tetap Ideal

Tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan adalah dua faktor risiko utama untuk penggumpalan pembuluh darah. Jadi, cobalah untuk menjaga tekanan darah tetap normal dan memiliki tubuh dengan berat badan ideal.
ADVERTISEMENT

5. Rutin Berolahraga

Berolahraga secara teratur dapat memperkuat sistem pembuluh darah dan menjaga sirkulasi darah, sehingga mengurangi risiko terjadinya varikokel.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)