Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antropologi Budaya Makna Upacara Seren Taun pada Suku Sunda, Jawa Barat
31 Desember 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Keterina Wijayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Upacara Seren Taun adalah tradisi panen raya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah. Kata “Seren” berarti menyerahkan, sedangkan “Taun” berarti tahun. Tradisi ini dilakukan dengan menyerahkan hasil panen kepada masyarakat adat sebagai simbol penyerahan kehidupan dan rezeki kepada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Upacara ini berakar pada budaya agraris masyarakat Sunda yang menghormati alam dan percaya pada keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. Seren Taun juga menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan dan menyatukan masyarakat.
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Upacara Seren Taun biasanya dilakukan di beberapa lokasi masyarakat adat Sunda, seperti di Kasepuhan Ciptagelar (Sukabumi), Kasepuhan Cipta Rasa (Cirebon), dan Kampung Naga (Tasikmalaya). Pelaksanaannya biasanya berlangsung pada akhir tahun atau awal tahun, bergantung pada kalender tradisional Sunda.
Rangkaian Prosesi Upacara
1. Persiapan dan Pengumpulan Hasil Panen
Hasil panen, seperti padi, dikumpulkan dari ladang dan disimpan di lumbung adat yang disebut leuit. Padi memiliki simbol penting dalam budaya Sunda karena dianggap sebagai lambang kehidupan.
ADVERTISEMENT
2. Arak-arakan dan Musik Tradisional
Pada hari pelaksanaan, hasil panen diarak dari ladang menuju tempat upacara. Arak-arakan ini diiringi oleh musik tradisional seperti angklung, kendang, dan gamelan, serta tarian adat.
3. Doa dan Ritual Adat
Tokoh adat memimpin doa untuk mengucapkan rasa syukur dan memohon keberkahan di tahun mendatang. Doa dilakukan dengan hikmat dan melibatkan masyarakat yang hadir.
4. Pesta Rakyat
Setelah ritual utama, upacara dilanjutkan dengan pertunjukan seni tradisional, seperti wayang golek, pencak silat, dan pertunjukan musik. Masyarakat adat dan pengunjung ikut merayakan kebersamaan dengan makan bersama dan berbagi hasil panen.
Makna Filosofis
Upacara Seren Taun memiliki makna yang dalam, meliputi:
• Rasa Syukur: Mengajarkan pentingnya bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
• Harmoni: Mengingatkan manusia untuk hidup selaras dengan alam.
• Pelestarian Budaya: Sebagai bentuk penghormatan kepada warisan leluhur dan penguatan identitas budaya Sunda.
Kesimpulan
Upacara Seren Taun adalah salah satu tradisi budaya Sunda yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial. Upacara ini bukan hanya bentuk rasa syukur atas hasil panen, tetapi juga sarana untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat Sunda di tengah modernisasi.