Alunan 'Selangkah ke Seberang' di Antasore Jakarta Selatan

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
18 Juli 2022 21:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampilan Fariz RM pada Java Jazz Festival 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Fariz RM pada Java Jazz Festival 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Yang saya suka dari kafe Antasore di bilangan Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, adalah mereka suka memutar playlist lagu jadul Indonesia, entah itu dari 2000-an awal, 90-an, atau lebih lama lagi. Setidaknya, begitulah kedengarannya saat saya berkunjung ke sana pertama kali, Minggu (17/7), enggak tahu deh kalau hari lain.
ADVERTISEMENT
Dari sekian lagu yang saya dengar pagi kemarin, ada satu lagu yang menempel lebih tahan lama di benak saya: 'Selangkah ke Seberang' karya Fariz RM.
Selangkah ke seberang
Arah ciptaku kini
Selangkah ke seberang
Awal terungkap dalam diri
Fariz RM Era 70 an. Foto: Instagram @amenkcoy
Saya tahu lagu 'Selangkah ke Seberang' jelas pertama kali dari ayah saya, yang pernah memutarnya di rumah beberapa kali waktu. Namun, saya tidak pernah tahu banyak sebelumnya tentang lagu ini.
Dan ternyata, 'Selangkah ke Seberang' adalah lagu Fariz RM yang pertama kali dinyanyikan oleh penyanyi Iis Sugianto dalam album pertama Fariz dengan judul sama pada 1979. Setahun berselang, Fariz kembali merilisnya di album Sakura.
Ada perbedaan ketika lagu ini dinyanyikan Fariz dan Iis. Lirik yang dinyanyikan dalam versi Iis lebih banyak ketimbang yang dinyanyikan versi Fariz. 'Selangkah ke Seberang' versi Fariz hanya ada lirik reff-nya karena berkonsep half-instrumental, sedangkan lirik dalam versi Iis lebih banyak sehingga lebih enak buat sing along.
ADVERTISEMENT
Walau... Terselubung kelabu
Lembut menyatu,
Kan menyapa... (dalam versi Iis, di bagian ini jadi 'Kan membaur')
Tenggelam dalam nada, Aksara kata...
Fariz RM di The 90's Festival Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Yang menarik dari Fariz RM adalah ternyata ia pernah membahas kisah di balik lagu ini di kanal YouTube-nya, 'FARIZ RM Publishing Channel'. Tidak biasanya ada musisi Indonesia yang sampai membuat kanal YouTube sendiri untuk menjelaskan kisah di balik lagunya.
Namun, saya cukup senang karena beliau sudi melakukannya. Intinya, dalam sebuah video, Fariz menjelaskan terkait makna lagu 'Selangkah ke Seberang'.
"Lagu tersebut, saya tulis, temanya saya ambil justru karena dari perjalanan saya itu, menjadi seorang Fariz RM. Bagai, seperti melangkah ke seberang. Ternyata seberangnya kelamaan, bro, sudah 47 tahun, hahaha... Belum nyampe-nyampe seberang juga," katanya dalam video yang dirilis pada 15 Me 2022.
ADVERTISEMENT
"Tapi, perjuangan tidak akan pernah berakhirlah, intinya itu sebetulnya, isi dari lagu itu," lanjutnya.
Saya mungkin sedikit paham bahwa makna lagunya terkait perjuangan Fariz RM untuk bisa menjadi bintang di dunia musik. Tapi, ketika beliau bilang "Belum nyampe-nyampe seberang juga", saya jadi bingung.
Sebab, Fariz RM adalah legenda musik Indonesia, terlepas dari berita negatif yang pernah kita dengar beberapa tahun ke belakang. Jadi, apa lagi yang mau diperjuangkan seorang Fariz RM, yang sudah diakui jadi legenda itu?
Oh ya, lagu 'Selangkah ke Seberang' masuk peringkat ke-121 daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik" versi majalah Rolling Stone Indonesia edisi Desember 2009. Lagu Fariz lain yang masuk daftar tersebut adalah 'Barcelona' (#23) dan 'Sakura' (#9). Lagu 'Hasrat & Cita' karyanya yang dinyanyikan Andi Meriem Matalatta juga masuk daftar itu (#103).
ADVERTISEMENT
Jadi, 'Seberang' mana lagi yang mau dituju Fariz RM?
Atau, ya, mungkin awam seperti saya akan sulit memahami kegeniusan dan impian besar seorang Fariz RM di dunia musik. Sebab, beliau pun pada masa jayanya disebut sebagai 'Musisi yang Melebihi Zamannya'.
Ya, coba saja dengar itu 'Barcelona' dan 'Sakura', saya rasa tidak ada lagu era 1980-an yang 'warna' musiknya seperti dua lagu itu. Jadi, mungkin Fariz RM memiliki makna yang lebih luas dan lebih tinggi terkait 'Selangkah ke Seberang', bukan sekadar berpindah dari orang biasa menjadi musisi ternama.