news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
16 September 2017 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Team Kalex (Foto: Kalex Engineering)
Jika bicara soal pabrikan yang eksis sebagai juara konstruktor di MotoGP maka yang ada di kepala kebanyakan orang adalah Honda dan Yamaha. Kedua pabrikan asal negeri sakura tadi adalah yang paling ketat bersaing menjadi juara konstruktor di kelas utama Kejuaraan Dunia MotoGP dari tahun ke tahun. Mereka juga mengantarkan banyak pebalap untuk merengkuh titel juara dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kalian bahwa ada sebuah pabrikan asal Bavaria, Jerman yang kini mulai menunjukkan dominasinya sebagai konstruktor di kelas Moto2 Kejuaraan Dunia MotoGP? Kalex adalah pabrikan yang dimaksud. Sudah sejak musim balap tahun 2013 mereka menjadi juara umum konstruktor Moto2.
Di musim balap tahun 2017 ini, contohnya terhitung setidaknya ada 14 tim dan 29 pebalap Moto2 yang menggunakan Kalex sebagai konstruktor mereka. Salah satu yang menarik dari dominasi Kalex di Moto2 ini adalah kehadiran tim bernama "Idemitsu Honda Team Asia" yang digawangi oleh Takaaki Nakagami dan Khairul Idham Pawi. Walaupun menggunakan kata "Honda" di nama timnya, tetapi konstruktor mereka adalah Kalex.
Sebuah Percakapan Berambisi yang Melahirkan Kalex
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (1)
zoom-in-whitePerbesar
Klaus Hirsekorn (kiri) dan Alex Baumgartel (kanan) berpose dengan motor KALEX AV1 (Foto: Kalex Engineering)
ADVERTISEMENT
Ide membangun Kalex berawal pada sebuah percakapan dua orang pria bernama Klaus Hirsekorn and Alex Baumgärtel di tahun 2004. Alex menginginkan motor VOXAN asal Prancis menjadi motor yang layak untuk balapan. Klaus menyarankan Alex untuk membeli motor balap tapi Alex menolak.
Alex memilih untuk menciptakan motor balapnya sendiri, dan Klaus tertarik dengan proyek yang hendak dijalankan kawannya itu. KALEX AV1 adalah prototipe motor pertama karya mereka. Serangkaian tes dilakukan di beberapa lintasan balap.
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (2)
zoom-in-whitePerbesar
KALEX AV1 ringsek (Foto: Kalex Engineering)
Nasib naas sempat menimpa KALEX AV1 di Tahun 2007, dimana motor itu sempat hancur saat uji coba di sebuah sirkuit, bahkan sampai mengeluarkan api. Hal tersebut memaksa Klaus untuk resign dari tempatnya bekerja, Holzer Company Group, lalu memutuskan untuk 100% mencurahkan tenaga dan pikiran untuk Kalex.
ADVERTISEMENT
Kota Bobingen, Bavaria, Jerman menjadi saksi bisu berdirinya perusahaan Kalex. Perusahaan bernama Kalex Engineering GmbH akhirnya resmi didirikan tahun 2008. Kedua nama depan mereka, Klaus dan ALEX, membentuk nama "KALEX" itu sendiri.
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (3)
zoom-in-whitePerbesar
Damien Cudlin (Tengah) diapit oleh duo founder Kalex (Foto: Kalex Engineering)
Tahun 2008 benar-benar menjadi tahun 'penancapan kuku' mereka di dunia balap karena di tahun tersebut pertama kalinya ada pebalap yang memenangkan lomba bersama Kalex. Adalah pebalap asal Australia bernama Damian Cudlin yang berhasil menang dalam sebuah kompetisi balapan di kota Schleiz, Wilayah Thuringia, Jerman dengan motor Kalex. Bersama Cudlin, Kalex juga turut serta dalam sebuah kompetisi balapan bernama International Ducati Clubrace di Assen, Belanda.
Petualangan di Kelas Moto2
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (4)
zoom-in-whitePerbesar
Pons Racing dengan Motor Berkomponen Kalex di tahun 2010 (Foto: SOMOSLAMOTO)
ADVERTISEMENT
Wacana untuk mengganti kelas 250 cc menjadi Moto2 untuk musim balap tahun 2010 tercium oleh Kalex. Kalex yang memang dibangun untuk memuaskan hasrat dua pendirinya terhadap dunia balap mulai memasang strategi dan menguatkan kualitas dari produk-produk mereka sejak tahun 2009. Tim balap pertama yang mereka gebet adalah Pons Racing asal Spanyol.
Tim yang didirikan oleh Sito Pons, mantan juara MotoGP kelas 250 cc tahun 1988 dan 1989 itu, menerima pinangan Kalex dengan mengembangkan motor Pons Kalex untuk musim balapan tahun 2010. Carmelo Morales, Sergio Gadea, Damian Cudlin, dan Axel Pons adalah pebalap-pebalap yang pertama kali merasakan membalap di kelas Moto2 Kejuaraan Juara Dunia MotoGP dengan komponen-komponen Kalex pada motor mereka. Ada pula nama Sascha Hommel, pebalap asal Jerman yang sempat merasakan performa Kalex pada balapan Moto2 di sirkuit Sachsenring, Jerman tahun 2010.
ADVERTISEMENT
Tahun 2011 prestasi Kalex kian meroket. Selain tetap menjadi konstruktor untuk Pons Racing, Kalex menambah daftar kliennya, yaitu Kiefer Racing GP Team Switzerland. Itu adalah tim yang digawangi pebalap Swiss, Randy Krummenacher dan pebalap asal Jerman, Stefan Bradl.
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (5)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi seorang Stefan Bradl (Foto: MCN)
Nama terakhir tadi adalah sosok yang membuat Kalex semakin dikagumi dan diminati tim-tim balap Moto2. Bradl juara dunia Moto2 di tahun 2011. Ia adalah pebalap pertama yang juara dunia bersama Kalex, dan berkat kontribusinya juga Kalex menduduki peringkat kedua di klasemen konstruktor akhir musim balap 2011. Suter, sang juara konstruktor di tahun yang sama mulai ketar-ketir.
Tahun-tahun berikutnya Kalex mulai kebanjiran pesanan. Tim-tim balap ternama dengan pebalap berkualitas ingin menggunakan komponen-komponen Kalex. Dengan semakin dominannya jumlah klien Kalex di Moto2, maka pada tahun 2013, mereka akhirnya benar-benar menyalip Suter untuk menjadi juara umum konstruktor Moto2.
ADVERTISEMENT
Gelar terus mereka pertahankan hingga tahun 2016, dan di tahun 2017 ini mereka tetap menjadi kandidat kuat juara konstruktor karena mereka adalah konstruktor dengan jumlah tim dan pebalap terbanyak. Tahun 2012, Kalex berhasil memasuki ranah Moto3 dengan 3 tim dan 5 pebalap. Bersanding dengan KTM, pabrikan asal Austria, prestasi mereka tidak begitu baik, sehingga Kalex menarik diri dari Moto3 untuk sementara.
Kenapa Kalex Mampu Mendominasi?
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (6)
zoom-in-whitePerbesar
Kalex Team 2012 (Foto: Kalex Engineering)
Bisnis Kalex di Kejuaraan Dunia MotoGP adalah lebih bertindak sebagai perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan menjual komponen-komponen untuk sepeda motor yang digunakan balapan. Beberapa komponen yang diproduksi dan didesain Kalex adalah:
ADVERTISEMENT
Kenapa tidak mesinnya sekalian? Ini karena sejak tahun 2010, hingga 2019 nanti Honda telah diikat kerjasama dengan penyelenggara Moto2 untuk menjadi pemasok mesin tunggal kompetisi. Jadi, apapun komponennya, Honda adalah mesinnya. Hal tersebut sekaligus menjawab mengapa ada sebuah tim dengan Kalex sebagai konstruktornya, Idemitsu Honda Team Asia, memberikan nama "Honda" di timnya.
Fleksibel. Alex Baumgärtel, dalam sebuah sesi wawancara dengan Motorcycle Racer Magazine yang dikutip oleh motogp.com, menyatakan bahwa salah satu kunci sukses mereka adalah mampu menyediakan cukup banyak variasi set up untuk tiap-tiap individu pebalap.
"... jadi saya pikir satu poin kuat yang kita (Kalex) miliki adalah bahwa kita dapat memiliki rentang jangkauan yang luas, untuk mencakup gaya membalap yang berbeda-beda," kata Alex.
ADVERTISEMENT
Alex juga mengatakan bahwa Kalex selalu menjaga dan terus meningkatkan kualitas, sehingga para pebalap dan tim menyatakan senang dengan performa mereka. Alex memberikan salah satu contoh, yaitu Kalex mampu memberikan keseimbangan bagi pebalap, baik di ban depan ataupun belakang sejak musim balap tahun 2011. Pada wawancara yang dilakukan tahun 2015 itu, ia juga mengklaim bahwa setelan aerodinamis, mekanik, dan visibilitas motor juga diperhatikan dengan baik.
Kepekaan. Dari wawancara tersebut, Alex juga menyatakan bahwa Kalex harus siap mendengarkan feedback dari para pebalap.
"Contohnya, musim lalu (tahun 2014) kami punya 3 (tipe) swingarm berbeda, dikembangkan dengan memahami seperti apa (swingarm) yang cocok untuk para pebalap, ada yang cocok dengan pebalap bergaya balap A, kekakuan (stifness) cocok untuk B dan sisanya cocok untuk pebalap C." Jelas Alex.
ADVERTISEMENT
Namun, dominasi Kalex dari segi jumlah pemakai ini juga menjadi keresahan tersendiri bagi Alex Baumgärtel. Ia merasa persaingan menjadi tidak begitu seru. Memenuhi 60%, bahkan lebih untuk starting grid Moto2 di tahun 2015 dengan motor-motor berkomponen Kalex bukanlah tujuan utama.
"Dorna punya banyak sekali permintaan dan kami juga mendapat tekanan dari tim-tim: 'ayo, jual padaku, jual padaku' dan akhirnya kami memenuhi permintaan mereka. Namun, itu bukan tujuan kami. Jika tak ada seorang pun di depanmu, memenangkan balapan menjadi tidak begitu manis. Kami ingin bertarung untuk menang; kami datang ke balapan dengan penuh passion dan (memenangkan) kompetisi selalu baik." Ungkap Alex.
Bavaria yang Akrab dengan Dominasi
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (7)
zoom-in-whitePerbesar
Rathaus and Marienplatz di Munich (Foto: Wikimedia)
ADVERTISEMENT
Bavaria, atau yang dalam Bahasa Jerman disebut "Bayern", adalah salah satu dari Negara Bagian Jerman yang berstatus "Freistaat" (Free State/Negara Bebas). Predikat Negara Bebas diberikan oleh pemerintah Jerman dengan salah satu alasannya adalah negara bagian yang satu ini memiliki keunikan tersendiri dari segi budaya. Ya, mereka punya budaya khasnya sendiri yang berbeda dengan budaya orang Jerman modern tapi, pada prakteknya, kedua tradisi dapat berjalan beriringan.
Kenapa begitu? Bavaria dulunya bukan bagian dari Jerman. Bavaria adalah sebuah kerajaan yang berdiri sendiri pada tahun 1806, setelah sebelumnya berstatus daerah administratif kadipaten. Inilah yang menyebabkan orang-orang Bavaria sangat bangga dengan budaya lokalnya sendiri.
Pada tingkatan lain, orang-orang Bavaria dapat merasa memiliki dua identitas nasionalisme, yang pertama sebagai orang Bavaria dan yang kedua sebagai orang Jerman. Terkadang timbul rasa benci, sebal, dan ketidaksukaan terhadap masyarakat Bavaria dari orang-orang Jerman di wilayah lain. Orang-orang Bavaria terlalu bangga dengan budayanya sendiri, sehingga terkesan angkuh.
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (8)
zoom-in-whitePerbesar
Schloss Neuschwanstein, sebuah mahakarya Raja Ludwig II (Foto: canadastock / Lonely Planet)
ADVERTISEMENT
Wajar saja, waktu masih zaman kerajaan dulu, orang-orang Bavaria suka mengejek/tidak akur dengan orang-orang Prussia (Kekaisaran Jerman). Jadi, tidak aneh jika hal-hal semacam itu masih terbawa hingga era modern sekarang.
Faktor lainnya adalah kehadiran FC Bayern Munich, klub raksasa, terkaya, dan terpopuler di tanah Jerman. "Bayernliga" adalah plesetan yang populer mengingat klub ini paling banyak gelarnya di Bundesliga, seolah tidak ada yang dapat menandingi. "Semua akan Bayern pada waktunya" adalah kalimat cibiran lain karena fakta bahwa bakat-bakat terbaik sepak bola Jerman, baik orang Jerman asli, atau bukan pasti akan bermain untuk FC Bayern Munich, pada akhirnya.
Akan tetapi, para pesepakbola yang akhirnya bergabung dengan FC Bayern, yang bukan produk asli akademi, biasanya hanya sekedar mencari gelar semata. Sekedar mencari satu atau dua medali untuk digantung sebagai penghias ruang televisi. Semata-mata menumpang untuk menuliskan kisah masa jaya agar ada bahan cerita ke anak, cucu, cicit.
Kalex: Lambang Dominasi Bavaria di MotoGP (9)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi juara musim 2015/2016 (Foto: FC Bayern)
ADVERTISEMENT
Sebutlah pesepakbola, seperti Michael Ballack. Walaupun bergelimang gelar bersama tim berslogan "Mia San Mia" tapi ia hanya jatuh hati kepada Leverkusen dan Chelsea.
Lukas Josef Podolski. Double Winner musim 2007/2008 bersama tim berjuluk FC Hollywood. Namun, cintanya hanya untuk FC Koln dan Arsenal FC, yang notabene tidak banyak memberikan gelar.
Sepakan keras menembus gawang Der BVB kala masih berseragam FC Bayern tidak melunturkan cinta Mario Goetze kepada klub dengan identitas warna kuning dari Lembah Ruhr tersebut. Buktinya, ia kembali.
"Membangun Bayern Munich, artinya Membangun Timnas Jerman" adalah kalimat lain yang juga tak kalah menggelitik. Bagaimana tidak? Sudah sedari dulu diketahui bahwa legenda-legenda sepak bola Jerman yang membawa Jerman juara Piala Dunia, maupun Piala Eropa adalah pemain yang pernah atau sedang merumput bersama tim yang punya julukan lain The Star of The South itu.
ADVERTISEMENT
Jika kita alihkan pandangan kita kembali ke arena balap motor, maka setuju tidak jika dikatakan bahwa "membangun Kalex, artinya membangun balap motor Jerman"? Jerman selama ini lebih terkenal di ajang balap mobil dengan produk Mercedes dan BMW-nya. Walaupun, saya merasa kalimat tadi masih terlalu jauh untuk Kalex yang masih seumur jagung.
Pada akhirnya, kita lihat saja apa yang dapat dilakukan Kalex di masa-masa mendatang. Menarik jika nantinya Kalex berani masuk ke kancah kelas utama MotoGP. Kita tahu bahwa amat sulit menggeser dominasi Honda-Yamaha, Ducati pun walau sudah pernah menggaet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, masih sangat sulit menerobos duo pabrikan Jepang itu dari tahun 80-an hingga milenium baru.
Menarik juga untuk ditunggu apakah nanti akhirnya Kalex mampu mengisi 100% starting grid di Moto2 atau tidak. Jika hal itu terjadi, mungkin Dorna Sports harus kembali me-rebranding nama kelas Moto2 menjadi "MotoBayern" atau "BayernGP" saja.
ADVERTISEMENT