Menguasai 'Skill' Mengetik sambil Merem, Mungkinkah?

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
16 Maret 2020 23:00 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengetik di Laptop Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengetik di Laptop Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kalaupun ada skill yang sangat ingin bisa gua kuasai sekarang, maka itu adalah kemampuan untuk bisa mengetik dengan mata tertutup. Entahlah, rasanya gua merasa perlu bisa untuk menguasainya.
ADVERTISEMENT
Sebab, gua lupa entah sejak kapan, tetapi huft.... Gua yang sekarang adalah sosok yang matanya cepat lelah, cepat mengantuk. Bahkan, gua berani bilang bahwa passion gua terhadap tidur kini mengalahkan passion gua untuk menulis --mengetik.
Gua sebal betul dengan kondisi gua ini. Sebab, gua merasa produktivitas jadi terganggu. Ayolah, gua masih perlu banyak baca, banyak nonton, dan banyak nulis.
Namun, gua lebih suka tidur. Gawat, 'kan? Bagaimana mau bisa bikin tulisan yang bagus kalau gua 'hobinya' malah tidur?
Zzz... Zzz... Zzz... Foto: Shutterstock
Begini, salah satu penyebab mata lelah adalah terlalu banyak menatap layar gawai. So, bagaimana jika gua mengurangi hal itu dengan, salah satunya, mengetik dengan mata tertutup? 'kan tidak mungkin, dong, membaca dan menonton dengan mata tertutup?
ADVERTISEMENT
Jadi, ya, sudah. Mengetik saja dengan mata tertutup. Itu yang lebih masuk akal.
Tahu dari mana mengetik dengan mata tertutup itu masuk akal? Percayalah, kalian yang terbiasa mengetik dengan metode '11 jari' pasti bisa, meski pasti ada typo sedikit.
Gua mulai menyadarinya ketika pada suatu siang, gua mengantuk banget dan tanpa sadar mengetik sambil merem. Dan hasilnya, enggak buruk. Tetap 'waras' itu hasil ketikan gua. Kagak hancur lebur.
Perihal typo, ya, itu bisa dibetulkan ketika kita sudah melek. Bahkan, tulisan ini juga dibikin dengan mata tertutup --sambil sedikit curi-curi pandang.
Dan gua menyadari, biar lebih mudah, kita tidak perlu memikirkan italic, bold, atau HURUF BESAR ketika sedang mengetik dengan mata tertutup. itu nanti saja kalau sudah melek.
ADVERTISEMENT
Ya, kalau kalian sedang menulis santai tanpa diburu tenggat atau breaking news, maka kalian bisa mulai mencobanya. Siapa tahu cocok, bukan?
Gue mengetik pakai laptop, sih. Entahlah bagaimana ceritanya kalau pakai mesin ketik macam ini. Foto: Shutterstock
By the way, keluar dari konteks, gua membuat tulisan ini sambil merem dan ditemani lagu 'Leave Out All the Rest'-nya Linkin Park. Lagu yang pernah jadi favorit gua pada masa SMA --sekarang juga masih, sih.
Well, kalau sempat, mungkin gua bakal menulis soal lagu itu. Dahulu, Bahasa Inggris gua jelek banget. Sekarang, sudah mendingan, dan gua bisa menangkap makna dari lagu yang masuk dalam album Minutes to Midnight (2007) itu.