Konten dari Pengguna

Menyambangi Stadion Sepak Bola Tua di Chicago

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
28 Januari 2025 22:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Katondio BW
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Katondio BW
ADVERTISEMENT
"Of a windmill going round,
Guess I'll always be a soldier of fortune."
ADVERTISEMENT
-Deep Purple, 'Soldier of Fortune’.
Pada 1994, Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA. Chicago menjadi salah satu kota yang ditunjuk untuk menggelar beberapa pertandingan, tepatnya di stadion bernama Soldier Field Stadium yang berkapasitas 63.160 orang.
Kala itu, Soldier Field Stadium menjadi arena pertandingan untuk laga-laga Grup C yang dihuni Jerman, Spanyol, Korea Selatan, dan Bolivia. Puluhan ribu pasang mata menyaksikan aksi-aksi Juergen Klinsmann, Pep Guardiola, Hong Myung-bo, hingga Erwin Sanchez di stadion yang pertama kali dibuka pada 1924 itu.
Satu laga Grup D, yakni ketika Bulgaria melibas Yunani 4-0 juga dihelat di sana. Bintang Barcelona, Hristo Stoichkov, menjaringkan dua gol lewat sepakan penalti.
Gol lain dicetak oleh Yordan Letchkov, gelandang milik Hamburger SV yang kala itu dijuluki sebagai 'Si Penyihir' karena kemampuan olah bolanya di lini tengah. Satu gol lagi dibukukan oleh Daniel Borimirov, gelandang milik Levski Sofia yang sedang on fire pada masanya.
ADVERTISEMENT
Satu laga babak 16 besar juga digelar di Soldier Field. Jerman mengalahkan Belgia 3-2. Dua gol Rudi Voeller dan sebiji gol Juergen Klinsmann hanya bisa dibalas oleh gol tunggal Georges Grun dan Julien Albert.
Foto: Katondio BW
Piala Dunia 1994 adalah satu dari sekian ajang sepak bola ternama yang pernah mampir ke Soldier Field. Stadion ini juga pernah menggelar laga-laga Copa America Centenario yang digelar di AS pada 2016. Turnamen ini menjadi perayaan 100 tahun berdirinya CONMEBOL dan Copa America.
Copa America Centenario merupakan momen kali pertama turnamen Copa America diselenggarakan di luar Amerika Selatan. Turnamen ini digelar atas persetujuan antara CONMEBOL dan CONCACAF.
Ada empat laga yang dihelat di sana, termasuk ketika Argentina menggilas Panama 5-0. Lebih dari 50.000 pasang mata melihat langsung bagaimana Lionel Messi mencetak hattrick, serta bagaimana Nicolas Otamendi dan Sergio Aguero masing-masing mencetak satu gol.
ADVERTISEMENT
AS akan kembali ditunjuk menggelar Piala Dunia pada 2026, tetapi kali ini juga bersama Meksiko dan Kanada. Sayang, Soldier Field gak terpilih menjadi tuan rumah. Alasannya, karena stadion itu dinilai sudah tua dan kapasitasnya kalah besar dengan stadion lain.
Foto: Katondio BW
Gua berkesempatan mengunjungi Soldier Field pada Juli 2023. Soldier Field memang stadion tua, tetapi jangan bayangkan auranya mengerikan atau terbengkalai seperti stadion-stadion di Indonesia yang kekurangan dana perawatan.
Dari luar, bangunannya tampak modern dan kokoh. Karena memang sudah pernah direnovasi selama 2002-2003. Kini kapasitasnya mencapai 62.000 orang.
Sebenarnya, Soldier Field itu bukan nama original stadion tersebut. Tadinya bernama Municipal Grant Park Stadium. Dan memang, lokasi sekitarnya tuh taman kota hijau.
ADVERTISEMENT
Nama tamannya North Burnham Park. Sudah ada sejak tahun 1920-an. Burnham diambil dari nama arsiteknya, Daniel Burnham.
Foto: Katondio BW
Ini taman kota yang amat asri, cocok untuk orang-orang jogging atau sekadar jalan-jalan santai bersama hewan peliharaan. Taman ini gak buka 24 jam, hanya dari jam 6 pagi sampai 11 malam. Kalah sama Tebet Eco Park yang mau buka 24 jam. Eh.
Aturannya ketat banget, sih. Enggak boleh minum alkohol, ngerokok, ngevape, parkir sembarangan, dan ngumpul-ngumpul dalam jumlah orang terlalu banyak. Yah, jadi gak mungkinlah bisa cari koin jagat di sini. Uhuk.
Waktu gua ke sana, situasinya bukan saat lagi hari pertandingan. Jadi, sepi sekali baik di taman itu maupun di sekitar stadion. Gak kelihatan ada petugas yang berlalu-lalang demi memantau ketat ketertiban, jadi gua gak tahu deh gimana kondisi taman itu kalau lagi situasi ramai.
ADVERTISEMENT
Lanskap taman ini tidak datar-datar saja, melainkan ada bagian yang menanjak. Nah, posisi stadion berada di area atas, jadi orang-orang harus berjalan agak menanjak kalau mau masuk.
Foto: Katondio BW
Ada salah satu spot yang gua suka di sekitar stadion ini. Itu adalah area agak pinggir yang membuat gua bisa melihat pemandangan hijau taman dan samar-samar Danau Michigan.
Anyway, nama stadion ini baru diganti menjadi Soldier Field pada 11 November 1925, sebagai bentuk dedikasi kepada tentara AS yang tewas dalam pertempuran Perang Dunia I. Makanya, di stadion itu terdapat desain dinding gambar-gambar tentara dan ukiran bernuansa militer. Di beberapa spot juga ada dinding memorial dengan dihiasi air mengalir yang membuatnya terlihat cantik.
Foto: Katondio BW
Bagian luar Soldier Field terdapat tanda bertuliskan "Dedicated to the men and women of the armed services". Selain itu, ada pula patung pelaut yang posisinya dibuat menatap ke arah timur atau tepatnya ke arah Danau Michigan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada ornamen menarik lain yakni obor raksasa yang apinya masih menyala. Itu sebagai tanda peringatan bahwa Special Olympics, Olimpiade bagi orang-orang dengan disabilitas intelektual, pertama kali dihelat di sana pada 1968, lalu juga digelar lagi di sana pada 1970.
Foto: Katondio BW
Di seberang stadion, ada museum yang waktu gua ke sana lagi direnovasi. Namanya Field Museum, gak ada hubungannya dengan sepak bola, melainkan diklaim sebagai salah satu museum sejarah alam terbesar di dunia. Kata "Field" gak berhubungan dengan nama stadion, tetapi berasal dari Marshall Field selaku pendirinya.
Selain itu, stadion ini juga dekat dengan tempat wisata air Shedd Aquarium dan lokasi wisata astronomi Adler Planetarium. Jadi sepertinya, wilayah ini dikonsepkan sebagai one stop tourism di Chicago.
Foto: Katondio BW
Saat ini, Soldier Field gak cuma jadi markas tim sepak bola (MLS) Chicago Fire, tetapi juga tim American Football (NFL) Chicago Bears. Makanya, toko-toko suvenir di sana gak cuma jual pernak-pernik tim Fire, tetapi juga tim Bears. Lokasi toko berada di bagian bawah stadion, dekat dengan basement.
ADVERTISEMENT
Ketika gua ke sana, layar LED di depan stadion mempromosikan pertandingan uji coba Chelsea vs Borussia Dortmund. Ya, kalau kalian ingat, di pertengahan 2023, dua tim itu memang bertanding di sana dalam rangka pramusim. Sayang, bukan rezeki gua nonton waktu itu.
Jadi memang, dari segi kelayakan, Soldier Field masih sanggup kalau harus menggelar banyak pertandingan bergengsi baik MLS maupun ajang lain. Namun untuk Piala Dunia 2026, karena bagi-bagi jatah sama Meksiko dan Kanada, makanya mungkin pihak AS pilih stadion yang kapasitasnya lebih besar dibanding Soldier Field.
Selain itu, Soldier Field juga kerap dipakai untuk konser musisi-musisi ternama, seperti Metallica, AC/DC, Taylor Swift, Ed Sheeran, BTS, Coldplay, dan masih banyak lagi. Sampai 2025 pun banyak musisi yang akan tampil di sana, termasuk Oasis dan My Chemical Romance.
ADVERTISEMENT
Yah, semoga saja rumputnya gak rusak, ya, pas Chicago Fire atau Bears mau main. Ehem.
Foto: Katondio BW
Sayang, gua gak dapat izin masuk ke dalam stadionnya. Sebab, gua saat ke sana juga bukan hari pertandingan, jadi mentok di pagar luar saja. Kalaupun itu hari pertandingan, ya, jelas gua harus punya tiket. Kalau mau masuk sebagai jurnalis, kayaknya harus daftar akreditasi sejak awal musim MLS dan sepertinya itu juga gak gampang.
Yah, mungkin lain kali, kalau ada rezeki, gua bisa nonton langsung pertandingan sepak bola di Soldier Field Stadium. Entah sebagai jurnalis atau penonton. Yang mana saja gak masalah.