Konten dari Pengguna

Pengalaman Seru Finis Sydney Marathon, Warisan Olimpiade yang Akan Naik Derajat

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
22 September 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Veby Senopati Silam di Sydney Marathon 2024. Foto: Veby Senopati Silam
zoom-in-whitePerbesar
Veby Senopati Silam di Sydney Marathon 2024. Foto: Veby Senopati Silam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Veby Senopati Silam, seorang pegiat olahraga lari asal Indonesia, mewujudkan mimpinya berlari di Sydney Marathon, sebuah ajang lari bergengsi di Australia yang merupakan warisan Olimpiade 2000. Ini menjadi salah satu pengalaman berharganya selama menggeluti olahraga lari.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Veby dikenal sebagai seorang peraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) atas pencapaiannya sebagai pelaut pertama yang bisa finis lari 200 km. Itu dilakukannya di Bintaro Loop (BinLoop) Ultra pada Mei 2024.
Dan kini, Veby menjamah negeri seberang bersama KC Runners, sekelompok pegiat olahraga lari yang berbasis di Jakarta. Mereka memang mengirimkan tiga pelari ke Sydney Marathon 2024, Veby salah satunya.
Sekilas tentang Sydney Marathon, ini adalah ajang lari yang digelar di Australia setiap September. Namun, ini pertama kali diadakan pada 30 April 2000 dan disebut The Host City Marathon sebagai acara uji coba untuk Olimpiade Sydney 2000, dan terus berlanjut setiap tahun sejak itu, sebagai warisan Olimpiade Musim Panas 2000.
ADVERTISEMENT
Sydney Marathon, yang kini berstatus Platinum Label Road Race oleh World Athletics, tahun depan akan naik derajat. Sydney Marathon akan menjadi bagian dari marathon besar dunia lainnya (World Major Marathons), seperti New York, Tokyo, Berlin, Boston, London, dan Chicago.
Veby Senopati Silam di Sydney Marathon 2024. Foto: Veby Senopati Silam
Pada ajang yang berlangsung 15 September 2024 itu, Veby Senopati Silam harus melewati rute yang bervariasi dari banyaknya belokan hingga jalur yang tidak flat, dalam artian terdapat tanjakan dan turunan dari start hingga finis. Tantangan lainnya adalah hawa yang dingin (7 derajat Celsius), serta angin kencang dari arah samping maupun depan.
Akan tetapi, ada hal menarik dari Sydney Marathon yang dinikmati Veby dan kolega-koleganya. Mereka dapat menikmati suasana tempat-tempat ikonik, penanda kotanya, seperti menikmati jajaran kafe-kafe dengan desain kontemporer di pinggir laut yang teduh di Barangaroo.
ADVERTISEMENT
Mereka juga melewati kawasan bisnis paling sibuk di Circular Quay, melintas di kumpulan galeri dan museum seni dari yang tradisional hingga kontemporer di Sydney Harbour, serta menikmati Australia di era kolonial dengan bangunan-bangunan tua bersejarahnya di The Rock atau menikmati hutan buatan yang luas dan rindang di tengah Kota Sydney.
Pada akhirnya, Veby Senopati Silam dapat menyelesaikan Sydney Marathon tanpa drama dan cedera. Ia mencatatkan waktu official 04:09:38. Sementara dua rekannya, Ecep S. Yasa bisa menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 05:01:26 dan Bajo Winarno catatan waktunya 06:41:10.
Sydney Marathon jadi kiprah pertama komunitas lari KC Runners meramaikan dunia lari marathon di ajang internasional. Hasil latihan sejak empat bulan terakhir dengan berlari bersama di sejumlah tempat, salah satunya di kawasan Pamulang, Ciputat, Tangerang Selatan, bisa terbayarkan.
ADVERTISEMENT
Adapun atlet Kenya, Brimin Misoi; dan bintang lari dari Ethiopia, Workenesh Gurmesa, menjadi pemenang di Sydney Marathon 2024. Misoi menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 2:06:17, sementara Gurmesa catatan waktunya 2:21:40.