Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perjuangan Berat Andrea Iannone Mengulangi Kejayaan di MotoGP Austria 2017
12 Agustus 2017 22:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Andrea Iannone di Lintasan Balap (Foto: Situs Resmi MotoGP)
Andrea Iannone menjadi pembalap pertama yang menjuarai balapan kelas utama MotoGP di Red Bull Ring, Austria pada tahun 2016 lalu. Itu adalah tahun pertama dimana negara Austria kembali menggelar ajang balapan MotoGP setelah 19 tahun absen. Tidak ada yang menyangka bahwa Iannone yang tidak diunggulkan justru malah meraih podium pertama di sirkuit yang sebelumnya bernama A1-Ring tersebut. Rekan senegara dan setimnya, Andrea Dovizioso harus puas finish di urutan kedua, disusul Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez.
ADVERTISEMENT
Pembalap yang akrab dengan nomor 29 tersebut mematahkan segala prediksi di atas kertas. Bagaimana tidak? Karena sebelum bergulirnya GP Austria tahun lalu, ia empat kali gagal finish dan prestasi terbaik Iannone hanyalah peringkat ke-3 di Circuit of the Americas, Amerika Serikat dan Mugello, Italia.
Pencapaiannya bersama tim Ducati di GP Austria 2016 tersebut juga memecahkan banyak rekor, baik untuk tim Ducati, maupun untuk dirinya sendiri. Kemenangan di GP Austria 2016 adalah kemenangan pertama sepanjang karirnya di kelas utama MotoGP. Bahkan, sebelum kemenangan tersebut, terakhir kali ia naik podium pertama adalah di GP Italia tahun 2012, kelas Moto2.

Andrea Iannone di Podium Pertama GP Austria 2016 (Foto: Gold and Goose Photography)
ADVERTISEMENT
Tim Ducati adalah salah satu tim termuda di ajang kelas utama MotoGP, dan sejak keikutsertaan mereka pada tahun 2003, Iannone adalah pembalap ke-4 mereka yang berhasil meraih podium pertama. Mereka pun harus menunggu 6 tahun lamanya untuk melihat pembalap mereka, dalam hal ini adalah Andrea Iannone, untuk meraih podium pertama sejak Casey Stoner di GP Australia tahun 2010.
Iannone dan Tantangannya Bersama Suzuki
Andrea Iannone yang kini bersama tim Suzuki Ecstar tentunya diharapkan mampu mempertahankan raihan positifnya tahun lalu. Namun, nampaknya hal itu akan sulit untuk dilakukan karena pencapaian terbaik pria kelahiran Vasto, Italia tersebut, sejauh ini (10 kali balapan), tidak sebaik tahun lalu. Tahun ini, pencapaian terbaiknya adalah peringkat ke-7 di Circuit of the Americas, dan sempat tiga kali gagal finish, yaitu di GP Qatar, Spanyol, dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Iannone yang sejak tahun 2013 akrab dengan Ducati mungkin belum begitu nyaman menunggangi motor Suzuki. Ditambah lagi, Suzuki juga bukan konstruktor yang punya tradisi juara di era milenium baru. Hanya Kenny Roberts Jr., pembalap Suzuki yang berhasil menjadi juara umum kelas utama MotoGP pada tahun 2000. Hasil itupun tak serta merta menjadikan Suzuki juara konstruktor karena pada tahun tersebut, juara konstruktornya adalah Yamaha. Terakhir kali Suzuki menjadi juara konstruktor adalah di tahun 1982.
Akan tetapi, Iannone mengaku optimis dengan hasil di GP Austria tahun 2017 ini. Bagi pria kelahiran 9 Agustus 1989 itu, Red Bull Ring telah menjadi sirkuit yang memiliki nilai emosional dan penuh dengan kenangan. Hal tersebut menjadi motivasi lebih untuknya jelang balap nanti, ditambah lagi ia mengaku semakin nyaman dengan setting-an motor Suzuki-nya.
ADVERTISEMENT
"Beberapa perbaikan telah dibuat dan memberiku kepercayaan diri lebih pada Suzuki dan aku senang dapat kembali ke lintasan," ujarnya.
Tahun lalu, salah satu faktor yang juga menyebabkan Iannone berjaya di Red Bull Ring adalah karena ia meraih pole position. Tahun 2017 ini, berdasarkan hasil kualifikasi sabtu (12/08/2017), Iannone harus puas start dari urutan ke-10. Sebuah pencapaian yang semakin memberatkan Iannone tapi semua hal dapat terjadi di lintasan. Mengharapkan sekedar naik podium, saya rasa bukan harapan yang berlebihan.