Senja Kala (ala) Valentino Rossi

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
5 November 2018 15:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rossi tercepat di FP1 GP Catalunya. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rossi tercepat di FP1 GP Catalunya. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
ADVERTISEMENT
Valentino Rossi boleh saja kecewa karena terjatuh kala berlaga di Sirkuit Sepang, Malaysia, dalam perhelatan MotoGP, Minggu (4/11). Namun Rossi tetap dapat membawa pulang oleh-oleh dari Negeri Jiran itu: Dua anak didiknya juara di kelas Moto2.
ADVERTISEMENT
"Oleh-oleh" itu dibawakan Luca Marini, adik tiri Valentino Rossi yang menduduki podium pertama; dan Francesco "Pecco" Bagnaia, yang memastikan diri mendapatkan gelar juara dunia Moto2 2018.
Luca dan Pecco punya dua kesamaan: Mereka adalah pebalap hasil didikan VR46 Riders Academy, akademi yang dibidani Rossi. Mereka juga berada di tim SKY-VR46 yang dibentuk Rossi.
Di Malaysia pada akhir pekan itu, orang boleh bilang senja kala bagi Rossi, apalagi sudah lebih dari setahun The Doctor itu tak pernah juara. Tapi sesungguhnya matahari regenerasi Rossi telah terbit.
VR46 Riders Academy didirikan pada 2014 dan sejak itu mencetak pebalap muda top. Sebut saja, misalnya, Franco Morbidelli yang menjuarai Moto2 musim lalu.
Tapi punya "sekolah balap" saja tak cukup buat Rossi. Karena alumninya bisa memilih untuk balap di tim mana saja. Franco, contohnya, memilih tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS--yang bukan milik Rossi.
ADVERTISEMENT
Maka, Rossi mendirikan juga tim balap bernama SKY-VR46 agar anak didiknya yang berbakat bisa terjun balap langsung di bawah benderanya.
Untuk Rossi, prestasi anak-anaknya di SKY-VR46 tak bisa dibilang jelek. Pada 2014, pebalapnya yang rata-rata berusia muda sudah turun di kelas Moto3. Empat tahun kemudian, tim ini menghasilkan seorang juara dunia Moto2, yaitu Pecco.
Rossi ingin meninggalkan warisan dan menciptakan 'Rossi' yang lain.
Tak hanya Luca Marini dan Pecco Bagnaia yang mentereng di SKY-VR46. Pada 2014, Romano Fenati bertengger di posisi ke-5 Moto3 dan posisi ke-4 setahun setelahnya.
Rossi tidak akan pernah benar-benar pensiun dari MotoGP. Memang akan sampai kita di suatu masa di mana tidak akan ada lagi nama 'Valentino Rossi' di lintasan balap. Akan tetapi, 'ruhnya' akan tetap abadi di bawah bendera SKY-VR46.
ADVERTISEMENT